The Diary Game Season 3 (7 Oktober 2020) - Jalan-jalan dengan Trans Kutaraja
Steemian yang berbahagia!
Pada hari rabu, 7 Oktober 2020, salah seorang anak saya ingin menumpang bus Trans Kutaraja. Dia sudah lama tidak naik bus Trans Kutaraja yang sebelumnya pernah ditumpanginya beberapa kali bersama adik ipar saya. Keinginan itu dia ungkapkan di pagi hari sekitar pukul delapan, tepat setelah kami selesai sarapan.
Ajakan anak saya yang pertama tersebut kami turuti. Mumpung masih berada di Banda Aceh, saya pun menyanggupi permintaan anak-anak untul naik bus Trans Kutaraja yang sampai saat ini masih digratiskan.
Sekitar pukul sepuluh, kami menuju ke halte Darussalam tepatnya di depan Masjid Jami' Darussalam yang berada di dalam kampus Unsyiah.
Anak-anak saya tampak menikmati perjalanan dengan bus Trans Kutaraja
Tidak lama kemudian, bus Trans Kutaraja berhenti di depan halte. Kami pun naik ke dalam bus Trans Kutaraja. Anak-anak tampak senang ketika berada di dalam bus yang sangat nyaman dan dingin.
Selama Covid-19 ini memang terjadi penurunan penumpang secara drastis. Apalaagi mahasiswa yang kuliah di UIN Ar-Raniry maupun di kampus sebelah banyak yang mengikuti perkuliahan secara daring. Jadi aktifitas kedua kampus besar di Aceh ini juga tidak berlangsung secara padat seperti biasanya. Memang Covid-19 ini telah melumpuhkan beberapa bidang kehidupan masyarakat, termasuk bidang pendidikan.
Sekira pukul 11 kurang, kami tiba di Pasar Aceh. Saat menjelang siang itu, suasana pasar tidak begitu ramai. Saya tidak tahu kenapa. Apakah ini karena Covid-19 atau kebetulan saja pasarnya sedang sepi.
Suasana Pasar Aceh menjelang siang yang terik
Kami berjalan-jalan di seputaran Pasar Aceh. Hanya melihat-lihat barang saja. Apabila ada barang yang tertarik, tentu akan dibeli. Tapi saya, anak-anak, dan istri tidak ada agenda khusus untuk berbelanja. Hanya saja istri saya sempat membeli beberapa alat kosmetik. Hehehe.
Setelah lelah berjalan, saya menuju ke Bank BNI Pasar Aceh untuk menarik uang tunai. Saat itu pukul 12.30 dan beberapa menit kemudian azan Zuhur terdengar di mushalla Bank BNI. Saya dan anak-anak pun melaksanakan shalat Zuhur di sana.
Setelah selesai shalat, selanjutnya kami berencana untuk pergi ke Seutui. Kami pun menuju ke halte bus Trans Kutaraja yang berada di depan Mesjid Raya Baiturrahman. Suasana jalanan mulai ramai kembali.
Kepadatan di jalan depan halte bus Trans Kutaradja
Agak lama kami menunggu bus Trans Kutaraja yang menuju ke arah Seutui. Namun bus yang akan ditumpangi belum juga muncul. Sebagai informasi, bus Trans Kutaraja yang melayani arah selain Darussalam memang agak jarang dijumpai. Bus ke Darussalam selalu ramai dan penuh karena didominasi oleh mahasiswa. Makanya bus untuk jurusan lain agak jarang.
Sekitar pukul setengah dua, barulah ada bus ke arah Seutui. Kami pun segera naik ke dalam bus. Penumpang di dalam bus tidak penuh, dan ada beberapa kursi yang masih kosong.
Penumpang bus ke arah Seutui
Setibanya di kawasan Seutui, kami masuk ke Suzuya Mall Seutui Banda Aceh. Ini merupakan salah satu mall terbesar di Banda Aceh. Kami hanya jalan-jalan saja di sini sambil cuci mata. Setelah puas bermain-main di mall, kami makan siang bersama di sebuah warung nasi Padang. Agak telat kami makan siang, yaitu sekitar pukul tiga. Walaupun demikian, anak-anak sangat senang.
Selanjutnya kami menunggu lagi bus Trans Kutaraja di halte Seutui. Bus yang kami tumpangi menuju ke arah kota. Lagi-lagi kami harus menunggu agak lama di halte tersebut. Kadang-kadang agak bosan juga menunggu.
Halte utama bus Trans Kutaradja yang berada di pusat kota
Beberapa menit kemudian, bus arah Seutui - Kota pun terlihat. Kami pun menaiki bus tersebut dan berakhir di halte utama bus yang berada di pusat kota.
Lagi-lagi kami harus menunggu bus ke arah Darussalam. Entah berapa lama kami menunggu, saya tidak lagi memperhatikan jam. Barangkali merasa lelah harus menunggu-nunggu.
Saya juga tidak tahu pasti jam berapa kami telah berada di dalam bus Trans Kutaraja menuju ke arah Darussalam. Yang saya tahu, saat tiba di halte Limpok jam hampir menunjukkan pukul setengah lima lewat. Halte tersebut menjadi tempat pemberhentian terkahir kami.
Penumpang bus yang menuju ke arah Darussalam
Dari halte Limpok, kami berjalan kaki menuju ke rumah yang jaraknya sekitar 500 meter.
Setelah tiba di rumah, kami beristirahat sejenak. Meskipun agak lelah, anak-anak tampak senang bisa naik bus Trans Kutaraja.
Malam harinya tidak ada aktifitas di luar yang saya lakukan. Kami hanya berkumpul di ruang keluarga. Sekitar pukul 10 malam, saya pun tidur.
Demikianlah diary saya.
Saya aja yang asli orang Banda Aceh belum pernah naik. Dulu pas kuliah langganan Damry usang yang penuh kenangan.😊😊
Waduh, parah ni. Kalau pulang kampung, harus naik sekali. Kalau Damri dan Robur, dulu juga sering naik waktu masa kuliah. Hemat dan murah. Seru pokoknya. Apalagi bareng kawan-kawan kampus.
Nyan keuh. Man hana meujan woe u gampong.😭😭
Saya belum pernah naik bus Trans Kutaraja, padahal Trans Kutaraja sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu.
#onepercent
#indonesia
#affable
Kalau ke Banda Aceh, jika sempat, bolehlah naik bus Trans Kutaraja. Ambil rute Kota - Darussalam aja. Kalau ga pandemi, pas kali nih. Jalan-jalan sambil cuci mata. Hehehe
Kalau @el-nailul dan bang @muzack1 tahu saya cuci mata di sana, mereka pasti minta ikut bang..😀😀
Hahah kayaknya iya bang. Udah terbayang itu 😁🤣
😀😀😀🤣🤣
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Terima kasih
SELAMAT
Postingan anda telah mendapat kurasi secara manual dari akun komunitas @steemseacurator.
Terimakasih telah berpartisipasi dalam komunitas Steem SEA
Kami akan sangat berterimakasih jika anda bersedia mendelegasikan Steem Power (SP) anda untuk kemajuan komunitas Steem SEA ini
Salam hangat
Anroja
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
And thank you for setting your post to 100% Powerup.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team