The Diary Game, Selasa 15 Pebruari 2022
Me and the gank
Pagi ini saya berangkat seperti baisa, biasa telat maksudnya, selalu aja anak-anak yang menjadi kambing hitam, padahal,,ya padahal,,,
Setelah membereskan absen saya segera menuju ruangan kerja, kan kita datang buat bekrja, jadi walaupun sedikit melewati ambang batas waktu tetap semangat bekerja, hari ini nampaknya akan ada banyak pasien, kok tau, kan Cuma nebak, saya kan ga bilang pasti,,,
Setelah berkutat dengan pekerjaan selama hampir 3 jam, perut ini nampaknya butuh di manjakan, jadilah saya diajak oleh teman-teman buat menikmati sepiring mie di kantin depan Puskesmas, kami hanya berangkat dengan konco dekat aja, kan emak-emak juga mesti gaul dikit, sebatas mash dalam batas wajar wajar aja deh.
Saya memesan mie bakso, rasanya pasti ena, man teman boleh kok datang kesini mencicipi masakan mie bakso kantin kami, insya Allah murah meriah.
Selesai makan saya kembali melanjutkan pemeriksaan sample pasien, membuat laporan hasil turun ke desa minggu lalu, mempersiapkan bahan untuk turun ke desa buat besok, saya sudah aktif lagi melayani masyarakat sampai ke desa-desa, ha ha ha
Jam 12.30 saya dan teman-teman baru berangkat pulang, singgah di warung untuk membeli lauk jadi, kan ga mungkin sempat masak lagi, membeli sayur ama sedikit ikan aja, di rumah masih ada ikan sambal semalam kok.
Selesai shalat dhuhur saya bersantai sejenak, inilah sebenarnya waktu yang saya nanti-nantikan, bisa berisrirahat sejenak dengan tenang bersama shafana aja, tanpa ada suara bising apa pun...
Jam 4 saya bangun, menuju kamar mandi, setelah shalat ashar saya menuju dapur, insya Allah akan membuat kue kesukaan Abiya, juga kue pesan Aira, yaitu kue “telur rom-rom”,,teman-teman ada yang belum tahu ya, kalau teman-teman mungkin menyebutnya kue klepon, kue yang tempo hari sempat menghebohkan dunia maya. Tapi kami kagak berdebat antara pakek kelapa apa kagak pakek kelapa, kita kan sudah bijak dari mereka, ha ha ha
Jam 5.30 anak-anak pulang, mereka sangat senang melihat ada kue, begitu juga abiya, senang sekali melihat mereka semua memakannya dengan sangat lahap.
Selesai shalat magrib perjuangan seorang ibu terus berlanjut dengan menagwal bocil-bocil yang super aktif, apa lag shafana juga sudah mulai aktif, kan ga mau kalah terus-terusan ama saudaranya.
Jam 10.00 kami semua sudah berada di kamar, abiya sudah kembali berangkat ke balai ngaji, jadilah saya pengusa tunggul di rumah, yeeh,, ha ha ha
Sekitar jam 11.00 kami semuanya kayaknya sudah tertidur, tidak “ thee” apa-apa lagi.
Inilah cerita diary saya malam ini, selamat menunggu nkisah selanjutnya, insya Allah
bekerja melayani masyarakat
bekerja melayani keluarga
