The Diary Game, Selasa 21 Januari 2025. Membersihkan Kebun Dayah Dan Mengajar
Matahari pagi ini bersinar cerah, saya bersiap untuk menuju ke kantor, mengerjakan tugas sehari-hari sebagai penyulih agama Islam, jam 10,00 seorang wali nikah menjadi sasara penyuluhan serta bimbingan saya, kami berbincang santai, suasana penuh tawa, membenarkan dimana ada kekurangan yang perlu di benahi, secara umum bahkan saya sendiri mesti belajar banyak dari bapak ini.
Jam 11.30 saya bersiap pulang, sampai rumah langsung bersiap pulang ke rumah Tanjong, saya ingin membersihkan kebun dayah, rencananya dalam minggu ini kami akan menebang pohon-pohon besar yang ada dalam kebun dayah, bahan kayunya insya Allah akan bangun balai musalla merangkap lokal belajar, biar ada fungsi dari tanah wakaf kami.
Saya mengumpulkan ranting-ranting dahan kakao. Membakar ban di bawah tumpukan kayu, api pun dengan cepat membakar ranting, kami pun menjadi semakin bersemangat, maklum, mengingatkan masa kecil saat membakar apapun yang menumpuk, bahkan sampai membahayakan rumah, untung tidak sampai membakar rumah kami, itulah permainan masa kecil, tanpa tahu bahya serta akibat.
Jam 1.30 saya salat duhur, anak santri juga telah tiba, saya segera masuk ke dalam kelas, memulai pelajaran bersama dengan santri, kami membaca kitab, membuka cakrawala wawasan ilmu pengetahuan, rasanya kebahagian yang saya rasakan tiada tara, melihat mereka memahami apa yang saya jelaskan.
Jam 4.00 kami salat Ashar, selesai salat Ashar saya kembali membakar ranting, sebagian saya minta memanen buah kakao, saya sendiri menikmati membakar daun kering, jam 5.00 kami segera pulang sebab saya malam ini masih ada jadwal mengajar di mesjid.
Selesai salat Magrib pengajian segera kami mulai, malam ini kami membahas seputar keutamaan bersabarm jamaah yang didominasi ibuk-ibuk mendengar dengan seksama, jam 9.00 saya kembali berada di rumah, mengizinkan santri membaca doa serta pulang, sebab malam ini kami masih ada jadwal pengajianm bersama dengan jamaah bapak-bapak, jam 9.30 kami memulai pengajian dengan membaca selawat sulthan Mahmud al gurnawi, kami memulai membaca kitab serta acara diskusi segera mengalir santai tanpa ada protokol pemimpin acara, kami menikmati semua moment kami serta mencoba memahahi ilmu yang kami dapat.
Jam 12.00 saya sudah kembali berada di rumah, langsung bersiap untuk istirahat malam.