The Diary Game (06 September 2020) : Hampir Kebakaran

Halo steemian's!

Sarapan hari ini ditemani dengan kue usaha emak-emak yang berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) alias usaha mandiri. Sempat saya ceritakan beberapa hari yang lalu bahwa kue ini dijual di pasar inpres Lhokseumawe seharga Rp. 500 per pcs. Yang dibeli ibu saya hari ini ada berbagai macam kue mulai bakwan, kue adee, donat paha ayam, kue lapis dan kembang loyang. Membayangkannya saja ingin membuat saya sarapan lagi.

kue Rp. 500

Selanjutnya saya memasak kuah rebus bayam. Tidak sulit memang membuatnya, karena kuah rebus terkenal hidangan yang paling simple dan cocok di lidah oriental seperti kita-kita ini. Kun fayakun, jadilah di atas meja makan hari ini beberapa hidangan salah duanya adalah kuah rebus dan ikan sambal, sungguh pasangan yang sangat serasi.

kuah bayam dengan sedikit msg

Karena ini hari Ahad, saya hari ini libur mengajar dari rutinitas sebagai guru "mendadak". Sebagai pengganti jadwal mengajari adik-adik, pukul 09.30 WIB saya sempatkan mengikuti webinar (seminar online) bersama Ippho Santosa yang berjudul "7 Keajaiban Rezeki". Buat para steemian's yang belum mengenal siapa Ippho Santosa, akan saya jabarkan sedikit mengenai beliau.

Ippho Santosa merupakan seorang pengusaha sukses yang sering memberikan motivasi sehingga ia juga layak disebut motivator. Ia juga menulis beberapa buku diantaranya Magnet Rezeki (2014), Success Protocol (2015) dan Hot Marketing (2013).

motivator Ippho Santosa sedang menyampaikan materi seminar online

Sayangnya saya kurang menyimak seminar dari motivator terkenal itu, karena saya tidak berminat menjadi pengusaha. Memang dari sononya saya tidak memiliki bakat dan passion di bidang ekonomi hehehe.

Selepas shalat zuhur, saya mengamalkan petuah @radjasalman untuk tidur siang walau 15 menit. Ternyata kebablasan sampai 2 jam, saat terbangun sudah hampir azan ashar. Menyadari ada jadwal kajian online saya langsung mengambil laptop walau kepala masih pusing akibat kelamaan tidur siang.

Kajian yang saya ikuti pukul 16.00 ini bertajuk "Menjadi Aku yang Baru". Diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (LDFKUI) dengan narasumber Ustadz Subhan Bawazier. Saya sangat klop dengan isi kajiannya, karena membahas mengenai peran pemuda memajukan agama Islam. Kata-kata yang paling saya ingat dari Ustadz Subhan Bawazier adalah,

"kalau kita diam kita tetap mati, kalau kita maju pun kita akan mati"

Sekilas terlihat sederhana, tapi sangat dalam maknanya. Waktu akan terus berjalan meskipun kita diam saja. Buat teman-teman steemian's, pergunakanlah waktumu sebijak mungkin, ya...

Saya bertanya pada diri sendiri, kok belum ada kejadian aneh ya hari ini? Pertanyaan tersebut terjawab seketika saat malam hari selepas maghrib.

Ibu saya membakar sekam tak kenal waktu siang dan malam. Pada saat yang bersamaan, beliau ternyata memanaskan minyak untuk menggoreng tahu. Asap mengepul satu rumah, kami masih biasa saja dan berpikir asap itu berasal dari sekam. Lama kelamaan ibu saya curiga kok bau asapnya aneh seperti bau hangus. Benar saja, minyak yang tadi dipanaskan nyaris mengamuk kepanasan. Beruntungnya Allah menyelamatkan kami dari hal-hal yang tidak diinginkan.

asap mengepul seantero rumah

Demikianlah kisah hari ini yang dapat saya tuangkan dalam kontes thediarygame. Semoga teman-teman merasa senang dengan tulisan sederhana ini...

Terimakasih kepada bang @anroja, kak @ernaerningsih, bang @nazarul spesial untuk bpk @radjasalman yang tak henti-hentinya memberi inspirasi sekaligus motivasi kepada saya untuk menulis.

Ciao!