Assalamu'alaikum Sahabat Stemian...

Hari ini saya sudah membuat jadwal, jam 10 pagi saya akan pergi ke bank. Jadi sebelum berangkat pagi-pagi sekali saya sudah sibuk menyiapkan sarapan dan membereskan rumah. Setelah semua saya pastikan beres, tepat jam 10 saya berangkat dengan si kecil karena dia tidak mau ditinggal.

Saya ke bank bukan karena ingin menarik uang. Karena rekeningnya memang kosong. Tapi untuk membuat ATM untuk kebutuhan usaha kandang ayam kami yang bermitra dengan PT lain. Rekening itu sudah lama saya buat tapi tidak pernah saya pakai.

Jam 11 siang saya sampai di BRI cunda. Saya dapat nomor antrian 20 dari satpam. Saya langsung merasa lega karena nomor antrian 20 pastilah tidak harus menunggu terlalu lama. Setelah saya ke dalam ternyata memang sepi. Hanya dua orang saja yang sedang mengantri di kursi tunggu bagian CS.

Hanya saja setelah menunggu hampir satu jam orang itu tidak selesai-selesai dengan CS. Entah apa yang mereka bicarakan.

Sepertinya masalah yang sulit. Saya berusaha untuk thinking positif aja agar hati bisa tenang.
Setelah satu jam lebih akhirnya mereka selesai juga. Saya beranjak bangun dan duduk di hadapan CS. Kemudian saya menyampaikan tujuan saya. Namun saya sangat kecewa karena ternyata bank BRI sekarang tidak ada lagi di Aceh. Setelah diberi penjelasan akhirnya saya paham, saya memang selalu ketinggalan informasi penting. Kemudian saya mengajukan untuk membuat rekening baru. Customer servis menyarankan agar saya membuka rekening ke BSI di kota sekaligus memberi alamat kantornya yaitu di depan kantor telkom.

Kemudian kami lanjut ke BSI kota. Sekitar jam 12.45 kami sampai di sana. Baru sampai di depan pintu satpam sudah mencegat dan menanyakan maksud kedatangan kami. Setelah saya beritahu dengan rinci, dengan santun satpam meminta kami untuk kembali lagi besok pagi karena antrian sudah panjang.
Apa boleh buat. Dengan sedikit kecewa kami pulang.

Diperjalanan pulang bilqis minta dibelikan buah jeruk untuk dibawa pulang kerumah. Saya menghentikan motor di salah satu penjual buah-buahan.

Setelah membeli satu kilo jeruk kami melanjutkan perjalanan.
Sesampai di simpang buloh Bilqis mengeluh lapar. Sambil terus mengendarai motor secara pelan-pelan saya melihat kiri kanan apa yang bisa menjadi makanannya. Tak lama kemudian mata saya tertuju pada gerobak bakso di depan salah satu warung.
" adek mau makan bakso?" Tanya saya.
" maulah mak. Lapar kali udah ni. Apa aja adek mau makan".
" apa aja gimana".
" semua yang enak-enak adek mau".
Saya menghentikan motor pas di depan gerobak baksonya.

Setelah makan bakso kami melanjutkan perjalanan kami pulang kerumah.