Assalamu'alaikum, sahabat Stemian semua..

Bagaimana kabarnya hari ini, tetap semangat ya...

Gara-gara tidak terbangun saat sahur kemaren. Saya hampir tidak dapat tidur nyenyak tadi malam, takut kalau-kalau akan pingsan lagi saat tiba waktu sahur..he..he.. Walaupun volume alarm sudah saya gas maximal dan saya letakkan hampir bersentuhan dengan daun telinga..

Kriiiing...Kriiiiing...
Alhamdulillah ya Allah, saya bangun dengan gerakan kilat, khawatir kalau-kalau akan tertidur lagi, gaya grafitasi jam dengan cepat menarik pandangan saya kesana, jam 4 pas. Kenapa bisa jam 4 pas. Saya ingat betul sebelum tidur saya menyetelnya jam 03.45. Berarti tadi kring kring yang kesekian kali, untung saja...
Setelah menyiapkan makanan saya membangunkan suami dan anak-anak.

Setelah sahur saya tidak tidur lagi. Selesai mencuci piring dan membersihkan dapur, saya duduk di mesin jahit. Saya ingin menjahit baju Bilqis yang sudah saya potong kemaren dan sudah saya bawa ketempat obras. Saya menjahit pelan-pelan supaya tidak salah. Tapi namanya kita belum mahir ada saja kesalahan yang membuat kita harus mengulangi jahitan. Bagi saya itu memang sedikit membosankan. Kita harus membongkar jahitan yang salah kemudian menjahit ulang lagi. Apa lagi kalau kesalahan berulang lagi ditempat yang sama. Aduuhhh...
Tapi apa boleh buat, memang harus diulang. Kata orang-orang yang sudah mahir, makin banyak kesalahan akan membuat kita cepat pandai. Yah...semoga saja perkataan mereka benar..

Jam sudah menunjukkan angka 9. Jahitan saya belum seberapa. Belum membentuk baju. Saat menjahit tiba-tiba tetangga datang. Menanyakan kucingnya yang hilang. Barangkali saya ada melihatnya.
" Di sini sangat banyak kucing datang, silih berganti, mereka biasanya tidur-tiduran dibelakang rumah, kucingnya warna apa". Tanya saya.
Kemudian dia menyebut ciri-ciri kucingnya.
" Wah,..kalau ciri-cirinya bagus gitu saya tak lihat, udah cari ketempat lain". Tanya saya lagi.
"Belum" Kemudian dia pamit untuk mencari ketempat lain. Saya kembali melanjutkan pekerjaan saya menjahit.

Jam 10.30 Bilqis terbangun dan menghampiri saya.
" Mamak ngapain."
" Lagi jahit baju adek. Masuk kamar mandi terus sana".
" Iya".

Saya terus berusaha menyelesaikan jahitan saya. Target saya hari ini harus selesai.
Azan dhuhur berkumandang, wah,..cepat sekali waktu berjalan. Apa tidak salah waktu orang yang azan tu. Bukan apa-apa, emang pernah terjadi kek gitu di meunasah kami. Waktu itu anak-anak yang azan. Saya pun tidak lihat jam, selesai mendengar azan saya berwudhu untuk sholat dhuhur. Selesai saya pakai mukena suami masuk kamar.
" Belum masuk waktu dhuhur, masih jam 12.20". Katanya.
" Tapi tadi sudah azan".
" Salah tu, mungkin gak da orang tua di meunasah". Jelasnya.

Kemudian saya mematikan mesin jahit. Beranjak keruang tengah untuk melihat jam. Ternyata benar sudah dhuhur. Sibuk menjahit membuat waktu tidak terasa berlalu. Setelah sholat dhuhur saya kembali duduk di mesin jahit. Pandangan saya fokus kejarum yang menancap pori-pori kain.

Akhirnya selesai juga bajunya, lega rasanya. Kemudian saya memanggil Bilqis untuk mencobanya...hasilnya...he..he...lumayan. Bilqis suka. Gak tau juga kalau di suka-sukain. Karena anak itu pengertian banget. Dia gak pernah mau nyakitin hati saya. Selalu seperti itu. Apalagi dia lihat saya sudah sangat berusaha. Hanya saja kancingnya belum ada. Besok akan saya lanjutkan.

Sudah jam 4 sore, waktunya memasak. Karena ikan sudah ada dikulkas jadi saya tidak perlu belanja hari ini. Saya teringat dengan buah mangga yang saya petik 3 hari yang lalu di halaman rumah. Ternyata sudah masak. Kemudian saya membuatnya jadi jus. Akan sangat segar untuk minuman berbuka puasa.

Sekian cerita saya hari ini ya teman-teman...