The Diary Game | 29 September 2021 | Persoalan Kamper Belum Selesai
Assalamualaikum semuanya, semoga selalu sehat walafiat, mudah rezeki dan bahagia...
••• TENTANG GIATKU •••
Kegiatan menebang pohon kamper untuk tiang kamar mandi belumlah usai. Setelah kutebang aku harus memotongnya menjadi sama panjang. Dan juga aku harus mengangkutnya ke lokasi pembangunan kamar mandi. Tak jauh sih, hanya kayu kamper dikenal padat dan berat. Apalagi masih dalam keadaan baru ditebang atau belum kering. Maka hari ini itu menjadi prioritas agar pengecoran tiang bisa aku lakukan.
Dan memulai pagi ini sama seperti pagi kemarin, panaskan air untuk buatkan kopi. Setelah jadi, sebelum bergiat aku menikmatinya dengan biskuit Roma kelapa yang kubeli semalam. Usai mengopi, pakaian yang aku pakai aku ganti dengan kostum kerja. Artinya sejenak lagi aku akan memulai giat untuk meneruskan giat yang kemarin belum selesai, yakni mengangkut pohon kamper dari dua lokasi yang berbeda.
Namun kembali aku berpikir, sebaiknya sebelum menebang kamper aku selesaikan dahulu lokasi untuk mengaduk semen. Itu persis di samping lokasi fondasi kamar mandi. Untuk membuat lokasi adukan, aku harus mencangkul untuk membersihkan rumput yang ada disana hingga nampak tanah saja. Untuk menyelesaikan ini aku butuh waktu sekita setengah jam saja. Selanjutnya aku menuju lokasi dimana kemarin kamper aku tebang.
Untuk yang satu ini aku benar-benar butuh waktu lebih banyak, soalnya menebang kayu keras dengan golok sangatlah melelahkan otot tangan. Makanya sesekali aku berhenti untuk menyamankan otot. Ini belum selesai, setelah menebang aku juga harus memotongnya dengan gergaji yang gagangnya juga sudah lumayan rusak. Namun aku perbaiki sekenanya saja untuk mengembalikan fungsinya. Walau lambat, akhirnya semua kamper putus sepuluh menit sebelum azan dhuhur berkumandang.
Seperti biasa pula, waktu dhuhur aku gunakan untuk rehat siang. Walau tidak makan nasi tapi aku ganjal perut dengan Indomie rasa soto.
Sesuai rencana giat, lepas dhuhur aku akan memasang talupuh untuk dinding depan. Walau agak sulit namun tetap harus kuusahakan terpasang beberapa. Sebelumnya semua sisi bawah dan atas talupuh lebih dulu aku rapikan dengan gerinda tangan. Ini gerinda sengaja aku beli sebulan lalu untuk keperluan bergiat di gubuk. Dan ini kali pertama gerinda bosch kugunakan. Alhamdulillah benda listrik ini berfungsi dengan baik.
Tak lama usai memasang talupuh, aku kembali turun untuk menyeruput kopi berteman biskuit sisa semalam. Di waktu yang sama pula Si Abah datang. Jika begini sudah pasti aku hanya duduk dan berbincang dengannya hingga waktu yang tidak ditentukan. Benar saja, hingga jelang ashar aku dan Abah masih saja bicara tentang pengembangan kebun ini. Bagiku sederhana, aku hanya ingin berdiam disini sembari belajar dan mengajar apa saja yang aku bisa.
Tak lama lepas ashar Si Abah pamit pulang karena mengantuk. Sedangkan aku masih harus melakukan kegiatan rumah tangga, layaknya cuci piring dan beres-beres segala yang kurasa belum beres. Selebihnya aku rapikan perangkat kerja dan bersiap untuk mandi sore. Kurasa tak ada yang berbeda hari ini dengan kemarin, hanya waktu saja yang berubah.
Usai mandi aku sempatkan keluar sejenak untuk makan. Karena sejak pagi aku belum makan sepiring nasi pun. Alhamdulillah, sepiring nasi Padang aku habiskan tanpa sisa. Lepas magrib aku pun kembali ke gubuk.***
Wassalamu'alaikum...
Terimakasih atas dukungannya,
@pieasant_walking while studying
Semangat....
🤒🤒
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.