Zoom Sharing Session Melihat Cakrawala Australia Bersama Pak Bustanul Arifin, BA.IR., MA.IR. | 22 September 2023

Bagaimana aktivitasnya hari ini? apakah Senin kali ini menyenangkan? Atau malah sebaliknya? Entah bagaimanapun situasinya, serta apapun yang sedang sobat sTeeMians lakukan, semoga selalu semangat dan tentunya sehat ya, Aamiiin. Nah, kali ini saya akan membagikan ataupun sharing mengenai kegiatan di malam Sabtu tanggal 22 September kemarin nih.

Salah satu abang tingkat saya @rizkyazhari15 membagikan link Zoom sharing session di hari Jum’at kemarin yang membahas seputar cakrawala negeri Kangguru alias Australia. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Wisma Foba Jakarta, menurut informasi dari Bang Rizky, kepanjangan dari Foba adalah Fund Oentoek Bantoean Atjeh yang berlokasi di Jakarta.

Untuk sharing session tersebut dimulai dari jam 20.00 WIB s/d Selesai. Sebelumnya di jam 20.00-21.00, kami berdua mengikuti kelas Speaking Partner bersama Bro Jarwo. Setelah sesi kelas berakhir, kami langsung masuk ke link Zoom sharing session tersebut. Untuk pembicaranya juga dari Aceh yaitu Pak Bustanul Arifin, BA.IR., MA.IR. yang sekarang juga sedang menempung jenjang PhD di Australia tepatnya di Curtin University.

Pas sekali, saat saya masuk Zoom, Pak Bustanul Arifin sedang membahasa tentang bagaimana kerja paruh waktu disana, kebijakan keimigrasian disana bagaimana, dan lain sebagainya. Namun, karena memang telat sejam, banyak yang ter-skip dari sharing beliau. Namun tak mengapa, dikarenakan sekitaran jam 22.00 ada sesi Tanya jawab dengan beliau.

Untuk peserta yang join semuanya laki-laki saya lihat, jadi saya agak segan bertanya. Lalu dengan sigap saya chat melalui WA Bang Rizky mengenai pertanyaan yang ingin saya ajukan seputar S2 dan beasiswa S2 disana. Tak lama setelah itu, Bang Rizky menanyakan hal tersebut di Zoom dan Ia menambahkan di akhir pertanyaan berupa “Apa saja persiapan yang harus kami lakukan..”, itu pertanyaan yang perfect sekali menurut saya.

Beliau menuturkan untuk beasiswa S2 di Austalia banyak sekali, mulai dari AAS (Australian Awars Scholarship), LPDP, dan bahkan beasiswanya ada yang langsung dari Universitas disana. Namun tentunya persiapannya lumayan banyak dan ribet, tapi InsyaAllah bisa kalau punya keinginan. Bahasa Inggris juga harus mumpuni, juga untuk beasiswanya dicocokkan sesuai dengan apa yang kita butuh dan sinkron dengan kita. Terkadang kata beliau, ada yang gagal beasiswa AAS dan lolos LPDP, begitupun sebaliknya. Jadi harus pintar-pintar research nantinya.

Ada yang yang menanyakan soal pemantapan bahasa Inggris disana bagaimana, dan lain sebagainya. Bahkan ada yang bertanya soal apakah ada satu organisasi yang menjembatani pekerja Indonesia untuk bekerja di Australia, dan sepertinya itu belum ada. Kalaupun nantinya ada, pastinya semua orang harus belajar bahasa Inggris dulu, ambil tes dan lamar kerja disana.

Nah.. bagaimana sobat sTeeMians? Ada yang tertarik untuk ke Australia? Kita kumpulin uang dulu kali ya wkwk. Belajar dulu, kalau udah siap, baru kita GO!

So.. it's been a while, sTeeMians friends, Thank’s for coming to my post. And see you in the next part guys 