The Diary Game : 17-02-2023 || ketidak tahuan berbuah kerugian
"Pak ini sudah selesai, nanti surat ini di bawa ke kecamatan untuk validasi sebagai syarat proses perubahannya". Ungkap perangkat desa yang bertugas untuk melakukan pelayanan.
"Baik bu, terimakasih atas bantuannya" jawab ku tak lama kemudian saya berlalu pergi menuju ke kantor kecamatan.
Hari ini memang saya sengaja menyempatkan diri untuk bisa mengurus berkas yang telah sekian lama tertunda.
Sejak lovebird tetangga sahut menyahut di depan rumah, saya sudah bergegas menuju kantor desa yang memang jaraknya tidak seberapa jauh dari tempat tinggal saya.
Dengan langkah yang mantap, saya segera menuju kekantor kecamatan dan untuk mempersingkat jarak tempuh saya ambil jalan pintas melalui kawasan perumahan yang cukup favorit diwilayah sini dan pada saat ini, perumahan tersebut sedang melakukan pengembangan area perumahan.
Awalnya, perumahan ini bernama Grand Cikarang City yakni sebuah kawasan perumahan untuk kalangan menengah kebawah. Lokasi nya yang strategis karna memiliki akses langsung menuju jalan propinsi serta harga nya yang relatif terjangkau untuk para pekerja pabrik, menjadikan perumahan ini sangat diminati dan berkembang dengan sangat pesat.
Sejak pertengahan tahun lalu, penataan infrastruktur kian gencar dilakukan oleh pengembang, bahkan beberapa bangunan serta kantor pemasaran dua lantai pun ikut di robohkan untuk dijadikan area komersial, dan kini perumahan tersebut berganti wajah menjadi CINITY.
Bukan hanya sebagai kawasan perumahan untuk kelas menengah kebawah, kini perumahan tersebut menampilkan pesonanya. Infrastruktur kian di percantik dengan merubah jalan menjadi jauh lebih besar dan dihiasi taman boulevard, nantinya disini akan di bangun gedung gedung perkantoran serta tower tower apartemen serta kawasan komersial.
Berangkat dari perumahan yang diperuntukan para karyawan pabrik, pemukinan yang sudah ramai penghuninya ini mulai menyasar kepada masyarakat kelas menengah keatas yang kemungkinan besar nantinya menjadi salah satu kota pemukiman baru di wilayah bekasi.
Ramai pekerja disepanjang jalan yang saya lalui, serta riuhnya deru mesin kendaraan berat yang hilir mudik meratakan serta memadatkan tanah yang di bawa oleh truk truk besar yang mengantri di sisi jalan, menjadi pemandangan yang menandakan pandemi sudah berlalu dan warga kembali sibuk dengan aktifitasnya masing masing.
Pandemi yang diyakini oleh sebagian orang sebagai salah satu siklus/cara bumi meregenerasi alam, tak ayal membuat 'sok' masyarakat dunia. Penyebarannya yang masif dan mampu menjangkau hampir semua wilayah dipermukaan bumi hanya dalam hitungan minggu, nyaris melumpuhkan laju perekonomian dunia.
Masih terlintas dalam benak, betapa mencekamnya suasana saat itu. Banyaknya warga yang pergi dan tak kembali, sanak bahkan keluarga pun disarankan untuk tidak mendekati, ditambah statistik yang diberitakan bahwa korban mencapai jutaan dalam waktu berdekatan yang serta merta menambah ke khawatiran, akankah saya yang berikutnya pergi atau keluarga, sanak, saudara yang mendahului.
Satu hal yang patut kita syukuri, pandemi saat itu tidak juga berbarengan menjangkiti hewan dan binatang. bisa kita bayangkan, seandainya saat itu hewan-hewan ikut terjangkit pandemi, binatang-binatang klepek-klepek lalu mati, mungkin suasananya jauh lebih dramatis dan bisa jadi perkuburan mereka lebih banyak dibanding manusia karna hewan dan binatang tidak ada yang berprofesi sebagai tenaga medisnya... (hehehe)
Kini semua telah berlalu, suasana berangsur mulai pulih, warga mulai kembali beraktifitas dengan kesibukannya masing masing, jalan-jalan yg semula lengang kini padat terutama di persimpangan lampu-lampu merah.
Tidak berapa lama saya sampai di kecamatan, saya langsung menuju loket pelayanan terpadu dan menyerahkan berkas yang saya bawa kepada petugas kecamatan.
"Maaf pak, mau minta tanda tangan" ungkap saya sambil menyerahkan dokumen yang saya bawa.
"Oh iya, di tunggu ya sebentar" jawabnya
Sambil menunggu, saya sempet melirik loket sebelahnya 'mumpung sedang dikecamatan, sekalian aja deh' ucap saya dalam hati.
"Maaf pak, mau cetak ulang ktp bisa?" Tanya saya
"Memang kenapa ktp nya" tanya petugas balik
"Itu pak, sudah buram" jawab saya sambil menyerahkan ktp kepadanya
"Bawa HP?"
"Bawa pak"
"Download dulu aplikasinya ya.. nanti diisi datanya jadi nanti kalau sudah terdaftar, mana kala ktpnya hilang tidak bingung lagi untuk mengurusnya" jelas petugas kecamatan.
"Ditunggu ya pak, nanti kalau sudah jadi ktp nya di panggil" ungkapnya sambi berlalu membawa berkas yang saya berikan.
Belum juga lama saya menunggu ktp di cetak ulang, petugas yang berada di loket sebelah memanggil
"Pak ini berkasnya sudah selesai" katanya
"Oh iya pak, terima kasih ya"
jawabku sambil menerima berkas yang sudah selesai di urus dan saya pun kembali menunggu ktp yang sedang di proses.
"Masa nggak bisa?" Tiba tiba seorang bapak mengeluh sambil mendekatiku
"Kenapa pak?" Tanyaku
"Ini, saya mau bikin ktp masa lama bangat, sudah bertahun tahun saya masih megang suket aja" jelasnya
"Mentang-mentang saya orang bodoh, dulu katanya blankonya gak ada terus... sekarang mau alesan apalagi? Blanko sudah banyak" Ungkapnya sambil melangkah mendekatiku
"Saya juga baru cetak hari ini pak" jawabku dan tak lama kemudian dia pergi menghampiri petugas.
Namun saya cukup di kejutkan dengan proses dikecamatan hari ini, memang sebelumnya beberapa kali saya coba mencetak ulang ktp saya yang sudah buram, namun akhirnya urung saya lakukan karna lamanya proses akibat kelangkaan blanko maupun menumpuknya berkas pengajuan ktp baru serta cetak ulang. Namun proses hari ini cukup singkat, tidak sampai satu jam, ktp nya sudah jadi dan sayapun bergegas mengambil ktp tersebut kemudian pergi meninggalkan kecamatan untuk melanjutkan proses perubahan data.
"Ada apa pak? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya petugas yang berjaga saat baru saja saya sampai.
"Ini pak, saya mau urus perubahan data" jawabku sambil menyerahkan berkas yang sudah di tanda tangani pihak kecamatan.
"Oh bapak mau ngajuin KIS?" Tanya nya kemudian
"Iya pak..." jawabku
"Maaf pak petugasnya baru aja pergi, kan sudah jam sebelas, waktunya kan dari jam 08.00 hingga jam 11.00" jelasnya sambil menunjuk ke selebaran yang tertempel di dinding.
'Ya salaaam..' ucapku dalam hati, sudah wara wiri urus berkas, ternyata terlambat
"Memang sudah jam sebelas ya pak?" Selorohku
"Iya...
petugasnya juga baru saja jalan, besok saja pak hari senin, masih ada kok" dengan ramah beliau menjelaskan
'Alhamdulillah... senin masih ada' gumamku di dalam hati sambil manggut-manggut dan mohon ijin untuk pergi karna masih ada keperluan lain yang mesti segera di urus.
BPJS yang satu ini memang cukup menambah sedikit uban di kepalaku, bagaimana tidak, saat bekerja semua biaya premi ditanggung oleh perusahaan, namun karna ada beberapa faktor, di tahun 2016 yang lalu saya mengajukan Resign dari perusahaan tempat saya bekerja.
Akibat ketidak tahuan saya, BPJS (Karyawan) yang tidak lagi ditanggung oleh perusahaan tersebut saya ajukan menjadi BPJS madiri, dengan harapan semoga dalam waktu dekat saya dapat kembali bekerja di perusahaan lain sehingga bpjs tersebut bisa kembali di bayarkan oleh perusahaaan.
Namun, sepanjang berjalannya waktu saya tak kunjung dapat pekerjaan sampai akhirnya saya tidak sanggup lagi membayarkan tunggakan tersebut karna kerjapun serabutan, hingga akhirnya tagihan tersebut makin membengkak dan saya tak kunjung dapat pekerjaan.
Beberapa hari yang lalu saya dapat informasi bahwa saat ini sedang ada program bagi peserta BPJS Karyawan yang sudah Resign dan ingin merubahnya menjadi KIS bisa di proses segera di puskesmas terdekat, namun sayang saya datang terlambat karna tertahan menunggu proses cetak ktp tadi.
Selama lebih dari enam tahun saya kerja serabutan ditambah dengan situasi pandemi yang melanda selama beberapa tahun terakhir yang cukup memberikan dampak dalam sektor ekonomi, tak ayal menyebabkan saya tak sanggup membayar iuran BPJS hingga akhirnya sulitnya situasi juga mengakibatkan diputusnya aliran listrik yang berada dirumah saya beberapa hari yang lalu dan hari ini saya berencana untuk membayar tunggakan listrik tersebut.
Sesampainya di kantor pelayanan Listrik, saya disambut security yang menanyakan tujuan saya, lalu saya jelaskan maksud saya agar listrik dirumah saya bisa disambungkan kembali, kemudian dia masuk kedalam tidak berapa lama dia kembali.
"Ini pak, tagihannya sudah di tutup jadi totalnya hanya tinggal Rp.161.714,- Adapun untuk biaya pasang barunya sebesar Rp.1.250.000,-" jelas petugas security tersebut
'Ya... sallaaaam' hatiku berbisik, akibat terlambat pembayaran dengan tagihan sebesar Rp.356.714,- yang berdampak pada pemutusan sambungan listrik yang rupanya bila pelanggan ingin menyambungkan kembali listrik yang sudah dilakukan pemutusan, maka dikenakan biaya penyambungan baru.
Tidak ingin berlama lama karna waktu juga sudah menunjukan hampir jam 12 siang, saya pun langsung menyelesaikan prosesnya, kemudian saya pun bergegas pergi untuk melaksanakan sholat jum'at di masjid yang berada di lingkungan Polres Metro yang lokasinya tidak seberapa jauh.
Selesai Sholat sayapun beranjak pulang, di sepanjang jalan saya berpikir tentang beberapa hal yang terjadi pada hari ini. Dari ketidak tahuan si bapak yang dalam proses cetak ktp yang berujung sedikit terbawa emosi, perubahan bpjs (karyawan) ke bpjs mandiri yg berdampak membengkaknya tagihan yang tidak bisa di bayar hingga pemutusan jaringan listrik yang mengakibatkan biaya bertambah besar karna harus membayar biaya penyambungan baru.
Dalam hati saya berpikir, seandainya saat baru berhenti bekerja saya langsung mengajukan perubahan ke KIS/PBI mungkin tidak akan terjadi iuran yang menumpuk, seandainya dari awal saya tahu bahwa bila sudah di putus akan dikenakan biaya penyambungan baru tentu saya akan kasak kusuk cari pinjaman agar tidak dilakukan pemutusan yang mengakibatkan biaya listriknya membengkak seperti saat ini.
Namun itulah kisahnya hari ini, kita cukup mengambil pelajaran bahwa bisa jadi ketidak tahuan kita dapat menyebabkan kerugian lebih besar, ada baiknya kita lebih mencari tahu tentang banyak hal terutama yang berhubungan dengan birokrasi sebelum ketidak tahuan kita menimbulkan kerugian.
Di tengah perjalanan pulang saya berpapasan dengan saudara yang memiliki usaha jual beli mobil yang memang beberapa waktu yang lalu saya di minta untuk membantunya mengelola usahanya tersebut dan akhirnya untuk melepas penat saya bercengkrama di showroomnya hingga hari menjelang senja.
Seperti kata pepatah, Pengalaman adalah guru yang berharga. Semoga kita bisa mengambil manfaat dari kisah ini, ambil yang baik dan abaikan yang negatif .
Dan bila para steemians ingin berinvestasi property di wilayah bekasi, baik perumahan, apartement, area komersil ataupun lahan industri, bolehlah kontek saya...
Atau bila para steemians yang dekat dekat sini ingin memiliki mobil atau menggati mobil yang sudah ada atau mau menjual kendaraannya, bolehlah juga kontek saya...
Hehehehe
Selamat berakhir pekan
Semoga selalu bahagia
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang selalu menjadin inspirasi saya diantaranya @radjasalaman @steemcurator09 @anroja @steem.sea @mjroja @ridwant @fuli @inwi @steemcurator @cryptokannon @inspiracion @steemseacurator @upvu.witness @alexmove.witness @pennsif.witness @steem.history @irawandedy @heriadi @harferri @ridwant @inspiracion @waterjoe @zainalbakri @yousafharoonkhan serta yang lainnya yang tidak saya sebutkan karna keterbatasan.
Salam indonesia
Jangan lupa Bahagia
@newby
BACA JUGA :
BISA TIDUR TERSENYUM-The Diary Game ditulis pada [02-02-2023] @newby
INDAHNYA KEBERSAMAAN KAMI-The Diary Game : Ditulis pada [29-01-2023] @newby
THE DIARY GAME (28-01-2023) : AKHIR PEKAN KALI INI LUAR BIASA. ....
The Diary Game [23/01/2023]: Tiga Minggu Bersama Steemit (Powerup 100%)
the first one is always amazing direct power up
Nasi Goreng / Fried Rice delicious dishes that are easy to make
#writing #trending #dolphin
Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
please click it!
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)
The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.
Curated by - @juichi
Terima kasih banyak