The Diary Game (Jumat, 2 April 2021): Sawah Kami Setelah Hujan
Hujan adalah rahmat dari Allah subhana wata’ala, tak hanya kepada manusia, tetapi kepada semua jenis makhluk, termasuk tumbuhan dan binatang. Di desa kami, masyarakat pada umumnya bermata pencaharian di sektor pertanian, selain perkebunan. Dengan turunnya hujan dalam sepekan ini, hati riang nan gembira menyelimuti hati petani-petani di sini di Sawang.
Kondisi padi setelah keluar malai pasca-hujan
Sawah yang kering hampir sebulan terakhir membuat tanaman padi kerdil dan menguning. Apalagi tanah tanpa irigasi sangat membuat petani kewalahan saat mengairi air ke sawah dengan pompanisasi. Apalagi tanaman padi sedang puncak membutuhkan air karena masih dalam pertumbuhan vegetatif atau belum bunting dan hanya sebagian sedang pengisian bulir.
Tadi pagi, saya menyisir sepanjang pematang sawah, betapa bahagianya saya ketika melihat petani-petani tersenyum bersamaan tanaman padi yang semakin menghijau. Tak hanya mengijau, sebagian padi juga mulai menetas meskipun belum serempak. “Maka, nikmat Tuhannmu yang manakah yang kamu dustakan?” Saya kutip ayat ke-13 dalam surat Ar-Rahman.
Menurut perkiraan, ketika padi telah mengeluarkan malai, apabila umur padi 100 hari setelah tanam (HST), maka sekitar satu bulan ke depan insya Allah sudah bisa memanen. Maka hitungannya, menjelang hari raya Idul Fitri, petani di desa kami akan berkantong tebal, mudah-mudahan.
Setelah menyisir sawah tak berapa lama, kemudian kembali ke kios pestisida untuk melayani petani dalam membeli kebutuhan tanaman, seperti hormon untuk pengisian bulir padi atau insektisida untuk mengendalikan hama. Tapi Alhamddulillah, dalam dua kali musim tanam ini, padi di kawasan kami semakin bagus. Ini tidak terlepas dalam pemilihan benih yang tepat. Dengan izin Allah, hasil pun melimpah.
Masih gadis
Sebagai perbandingannya, pada musim tanam kedua akhir tahun lalu, dalam satu rantee (400 M persegi) bisa mendapatkan hasil satu setengah gunja (hampir 300 kg). Bila dibandingkan dengan panen musim tanam pertama tahun lalu, dalam satu rante hanya rata-rata satu gunja (200 kg).
Mudahan-mudahan, panen kali ini bisa meningkatkan hasil sehingga pendapatan petani meningkat di saat kondisi pandemi Covid-19 ini. Selain pendapatan, kuota zakat juga ikut bertambah. Amin ya Rabbal ‘alamin.
This post has been rewarded by @steemcurator08 with support from the Steem Community Curation Project.
Follow @steemitblog to get info about Steemit and the contest.
Anroja