The Diary Game, 8 November 2024 | 'Panen' Jambu Madu Cangkokan
Assalamualaikum... |
---|
Edited by Canva
SETELAH cukup lama membiarkan dia lelah bertunas di batang tua, akhirnya saya mengambil putusan. Memotong dahan jambu madu yang sudah lama saya cangkok (transplantasi). Itu baru saya mulai setelah urusan wajib semuanya kelar. Selesai mengantar mereka sekolah, saya mencari tempat membuat resah. Resahnya bukan hal-hal non teknis. Tapi, masalah mencari angin agar pikiran selalu segar, sebelum sibuk dengan rutinitas. Begitu pula dengan pagi kemarin.
Tiba di rumah usai mengantar mereka sekolah, saya sibuk lagi dengan urusan kebun mini sayur mayur. Setelah semuanya beres, dilanjutkan dengan memotong jambu yang sudah cukup lama saya cangkok. Bahasa pertaniannya transplantasi. Dari tujuh persiapan, saya baru memotong dua batang jambu baru. Sejatinya, saya ingin potong semuanya, tapi takutnya akan terlantar, karena polibag dan media tanam belum kelar.
Dua batang yang dipotong, tak bisa dibiarkan lama. Langsung saya pindah tanam ke karung bekas dan planter bag. Media tanam dalam kedua tempat ini sudah cukup baik. Sehingga tanpa ragu lagi, saya pun segera menanam di tempat ini. Dari dua batang, satu agak "merepotkan" karena, cabangnya lebar dan banyak. Saya pun harus membuang dan pruning batang ini. Bahkan dengan barat hari harus memotong atau membuang buah-buahnya.
|
Setelah disiram dan diberi penahan, biar batangnya tidak jatuh, saya pun menyiramnya. Barangkali seminggu lagi bakal segera berakhir dan mendapat tempat yang besar untuk berbuah. Semoga saja, tidak keluar dari jalur yang sudah direncanakan. Karena masih baru, akhirnya juga belum akrab dengan tanah, sehingga belum bisa saya kasih pupuk pertama.
Rencana satu pekan kemudian baru diberi pupuk. Masalah utama lainnya adalah, karena dia belum banyak akar, saya berencana ingin menyiram air campuran daun bawang atau gel lidah buaya. Rencananya hari Ahad, saat tidak banyak kegiatan di luaran. Alasan lain saya memotong sekarang karena hari baik. Hari Jumat sehingga menjadi alasan saya "panen" batang jambu hasil cangkokan.
Sembari menunggu jadwal jemputan anak-anak pulang sekolah, saya bereskan beberapa cabai yang butuh perhatian khusus. Sebab, tumbuhnya sedikit bermasalah. Padahal, dia mendapat nutrisi dan perawatan yang sama, tapi tetap tumbuhnya tidak maksimal. Kelar ini, saya pun memotong pepaya yang sudah mulai menuju jalan kematian. Ini bisa dilihat dari daun-daunnya yang sudah merah.
Pepaya ini bukan pepaya buah, tapi pepaya bunga. Bunganya saya kumpulkan untuk sayur. Di masak sangat sedap. Di gambar ini terlihat juga ada cangkakng telur. Itu memang sengaja saya jemur. Setelah cukup kering, akan saya blender untuk menjadi serbuk yang akan saya pakai untuk pupuk tanaman. Bisa untuk sayur mayur dan lainnya.
Setelah kelar ini saya siap-siap menjemput keduanya pulang sekolah. Lalu persiapan jumatan. Selesai Jumat dilanjut dengan kegiatan harian di rumah saja. Pukul empat sore mengantar Duo Ge tempat pengajian. Saya pun melimpirkan diri ke toko ban terdekat. Melihat-lihat ban mobil yang bisa ditukar tambah.
Kelar di sini, saya melanjutkan perjalanan ke Batoh. Kali ini singgah di Toko Zahra Bangunan. Di sini melihat-lihat mesin pompa yang punya kapasitas tinggi. Selesai puas melihat kondisi barang-barang, saya bergegas menunggu jadwal anak-anak pulang mengaji. Masih ada waktu tiga puluh menit lagi. Saya singgah di Cut Ayah. Tak jadi minum jahe, tapi memilih teh dingin saja plus seporsi ketela rebus.
Pukul 7.30 Wib, keduanya sudah waktu pulang. Kali ini pulang lebih cepat tiga puluh menit, karena dewan guru ada rapat untuk persiapan maulid. Setelah itu kembali ke rumah untuk urusan rutin seperti biasa sampai malam turun.
Terima kasih sudah membaca postingan saya.
*****
*****
9/11/2024
Thank you friend...