The Diary Game, 21 September 2024 | Menunggu Malam Closing Ceremony PON XXI

munaa (72)🆙Delegator ⭐⭐[2,000sp]|Club100in Steem SEA • 5 days ago

*`Assalamualaikum...`*

_{Edited by Canva}

HARI-hari yang melelahkan sudah menuju puncaknya. Sepanjang pagi hingga siang, saya membuat urusan domestik di rumah tuntas. Sehingga memanfaatkan waktu siang untuk membereskan urusan liputan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut. Ke media center, melihat urusan yang belum tuntas dan mencari teman-teman yang sedang fokus pada tugasnya. Saya pun bertahan di sana.

Sembari menunggu malam puncak, saya pun memilih bertahan di Media Center yang berpusat di Hotel Hermes, Banda Aceh. Di sana sudah berkumpul banyak rekan-rekan media. Mereka juga ingin fokus mengikuti acara penutupan alias Closing Ceremony PON XXI 2024 Aceh-Sumut.

Acara penutupan berlangsung di Sumatera Utara. Di Aceh, juga ada seremoni penutupan yang berlangsung di halaman Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Sekda yang bertindak sebagai aktor utamanya. Sedangkan Penjabat Gubernur Aceh mengikuti langsung penutupan acara tersebut.

*`Belasan personel kontingen PON luar Aceh dan Duta PON XXI Srikandi`*

Sebelum acara puncak yang berlangsung malam, Media Center menghadirkan belasan anggota Kontingen dari berbagai provinsi untuk tampil. Mereka bicara tentang kesan dan pesannya selama di Aceh. Mereka dipandu oleh dua Duta PON XXI Aceh-Sumut Wilayah Aceh. Namanya, Srikandi. Gadis 19 tahun ini terlihat cukup cakap dalam memandu acara.

Dia punya kesan yang mendalam dan membanggakan untuk menjadi Duta PON XXI kali ini. Dalam wawancara singkat, dia juga terlihat sangat menguasai masalah. Srikandi yang acap menjadi master ceremony di kantor Gubernur dan tempat-tempat lain tampil percaya diri.

"Banyak sekali kesannya. Kami sebagai Duta PON juga harus menjelaskan banyak hal. Bahkan di media sosial pun banyak yang tanya. Kami harus menjelaskan dan memberi kesan positif terhadap berbagai masalah yang terjadi selama PON," sebut dia.

Saya dan Irwandi Yusuf	Saya dan Achmad Dradjat

Sembari menunggu pembukaan, kami menikmati lebih dulu menu makan malam yang disediakan Media Center untuk para pekerja media. Lokasinya di restoran Hotel Hermes Palace, Banda Aceh. Usai makan, saya bersua dengan dua tokoh di bidang masing-masing.

Pertama, bersua kembali dengan Gubernur Aceh periode 2006-2012 Irwandi Yusuf. Tentang sosok Irwandi sudah pernah saya ceritakan di postingan sebelumnya. Pria yang punya nama lakab Teungku Agam ini tak seganas dulu lagi. Dia tak ubahnya "manekin". Saya bisa merasakan aura ganasnya sudah padam. Tak lagi meledak-ledak.

Sosok kedua tak lain Ahmad Drajat. Dia adalah pendiri perguruan Tarung Derajat. Dia punya nama keren Aa Boxer. Berdasarkan literatur yang saya baca, dialah pencipta olahraga Tarung Derajat yang kini sudah dipertandingkan di PON.

Tarung Derajat, salah satu seni bela diri yang mengandalkan gerakan penuh teknik serta full body contact dan diciptakan oleh Achmad Drajat atau karib disapa Aa Boxer. Asal usul seni bela diri ini berasal dari jalanan. Tarung Derajat ini lahir karena tiga hal, pertama imajinasi, kedua kreativitas dan ketiga keberanian moral. source

Usai foto-foto saya pun balik lagi ke ruan Media Center. Tenyata acara Closing Ceremony sudah dimulai. Di layar besar terlihat dua pembawa acara sudah berdiri dengan anggun. Ada Astrid Tiar dan Coki Sitohan. Kedua tampil memukau dan amat menjiwai dalam membawa acara.

Sebagai profesional, penampilan keduanya sudah tak diragukan lagi. Saya tentu saja ikut terpesona dengan closing ceremony ini Apalagi diawali dengan syair bahasa Aceh. Dan muncul penari-penari yang membawa tarian modern Aceh.

Lalu, berlanjut ke budaya Melayu, Batak, Nias dan lainnnya. Intinya, penutupanya sangat membudaya dan cukup menarik konsep yang digulirkan oleh perancang kegiatannya. Permainan teknologi di lighting juga sangat spektakuler dan meraih ditambah lagi dengan tembakan kembang api.

Baru kemudian, dilanjutkan dengan pidato Penjabat Gubernur Sumut yang didampingi Penjabat Gubernur Aceh. Lalu Ketua KONI Pusat ikut melaporkan hasil kegiatan yang dimulai dari 9-20 September 2024. Ada pecahan rekor PON dan rekor Nasional, yang menjadikan PON XXI sebagai yang terbesar dan teramai. Baru kemudian, Menpora Dito muncul meminta Menteri PMK Prof Muhadjir untuk menutup PON XXI ini.

Pukul 11 malam, lewat acara sudah berubah menjadi ajang penampilan seniman-senimal Sumut yang bertebaran di ibu kota. Ada Denada, Roni Sianturi, Marcel Siahaan dan lainnya. Mereka semua menghibur pengujung yang memadati Stadion Utama Sumatera Utara.

Karena acara sudah kelar, dan para personel Media Center punya agenda sendiri, makanya kami pindah ke lain lokasi. Kami berkumpul di Kopi Darat. Sebuah cafe yang menjadi langganan selama PON XXI. Tempatnya persis seberang jalan Hermes Hotel. Melanjutkan kegiatan dan beberapa urusan di sini. Terima kasih sudah membaca postingan saya.