The Diary Game, 15 November 2024 | Memulai Media Tanam Alternatif
Hello Everyone
Assalamualaikum... |
---|
Edited by Canva
PAGI ini dimulai cerah. Rutinitas biasa berlanjut. Menyiram cabai, serta yang lainnya. Tampungan air hujan sudah menipis. Untuk kebutuhan penyiraman, harus mengambil air sumur dan sisa air hujan yang masih tersisa sekitar dua liter lagi. Rencana hari ini juga akan mencoba media tanam versi lain. Apa itu?
Untuk menambah nutrisi tanaman dalam pekan ini saya sudah mengumpulkan cangkang telur. Rencana saya akan menjadi serbuk untuk pupuk alami tanaman. Karena itu, sebelum saya blander, saya jemur lebih dulu, agar lebih mudah diremukkan. Lalu digiling menjadi tepung.
Ini bukti kulit telur itu berarti:
Cangkang telur dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami untuk tanaman karena mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tumbuhan: Kalsium: Membantu tanaman membangun dinding sel sehingga dapat tumbuh dengan baik dan cepat. Magnesium, potasium, besi, dan fosfor: Nutrisi yang baik untuk tanaman. Calciumcarbonat: Meningkatkan nilai derajat keasaman (pH) tanah, terutama pada lahan-lahan marjinal. Source
Kreasi lain yang saya lakukan adalah membuat media tanam dari batu putih dan pecahan batu-bata. Saya ingin membuat eksperimen. Dalam botol mineral bekas, saya tanam bawang merah. Jika uji coba ini berhasil, selanjutnya akan saya tanam dalam versi lain. Misalnya, semua media tanamnya batu bata, tapi batu-batanya dibuat lembab saja, tidak berair.
Atau pakai kain kasa. Banyak kemungkinan bisa dilakukan.
Kelar dengan ini, berlanjut ke bagian lain. Kali ini saya memindahkan bawang merah yang sudah tumbuh. Kali ini saya geser ke tempat lain, agar lebih kena paparan cahaya matahari. Di sana juga ada bibit tomat yang sudah tumbuh sekitar 15 centimeter. Lalu, saya pindahkan ke dalam botol bekas. Ketika tumbuh besar, baru saya pindahkan ke tempat yang layak dan cukup nutrisi.
Setelah menjemput anak-anak pulang sekolah, saya tidak melanjutkan lagi kegiatan luar rumah. Hari ini Jumat. Hujan pun mulai turun cukup deras. Saya bersyukur, karena memang itu harapannya. Apalagi ember-ember sudah kosong. Kini udah siap menampung air hujan. Itu netrogen bagus untuk tanaman.
Sore harinya, saya segera bergegas mencari "angin". Tujuan utama warung kopi. Itu sudah pasti. Sebelum ke tempat tujuan, saya berencana mencari jalan lain. Karena perut lapar, saya singgah sejenak di warung Duckter, Spesialis Bebek Goreng. Ini baru pertama saya berkunjung ke sini. Karena perdana, makanya saya memilih pesan ayam goreng. Pakai bumbu kuning dan terasi.
Memang, warung ini belum viral. Namun, saya tetap mencobanya. Menikmati rasa baru dan ternyata...
Rasanya memang tak mengecewakan. Jika ada yang bikin kecewa cuma satu. Nasinya terlalu tipis, cuma sedikit. Hehe. Pasalnya, nasi uduknya sangat lembut dan penuh wangi. Tak terasa, semua ludes. Apalagi ditemani secangkir coklat dingin made in Nyak Mad Kupi. Lezat dan menyegarkan.
Tak terasa rolling door warung kopi ditutup. Itu pertanda jadwal Shalat Magrib sudah tiba. Selesai menunaikan kewajiban, berlanjut dengan tugas-tugas lain. Malam ini, saya menonton bola di sini saja. Indonesia menghadapi Jepang. Skor akhirnya 0-4 untuk kemenangan Nippon.
Selesai pertandingan bola, saya menuntaskan postingan ini. Lalu pulang beristirahat. Terima kasih sudah membaca postingan saya.
*****
*****
15/11/2024
Congratulations!!! because your post has been upvoted by Team 7 using steemcurator09. Keep up the good work and keep making quality posts. Curated By @walictd
Terima kasih atas dukungannya Sir @walictd