Serba-Serbi Kegiatan Harian yang Semrawut
Apakabar rekan steemians
TIGA hari lalu rutinitas domestik selalu menarik. Selepas mengantar anak ke sekolah, saya melanjutkan kebiasaan yang sudah menghilang digenerasi milenial. Yakni membaca koran. Entah kenapa, sekali tak membaca koran, ibarat siang tanpa matahari. Mungkin inilah yang disebut ala bisa karena biasa. Begitu pula halnya ketika sudah tiba kembali di rumah. Ada kebiasaan lain yang juga rutin saya geluti.
Kali ini, saya menyiram cabai-cabai yang batangnya sudah mulai menguning. Pertanda, kehidupannya tak lama lagi. Dia akan segera mati setelah berbuah lebat dalam dua bulan terakhir. Di sisi luar lahan tanam cabai ini, ada dua karung yang sudah membusuk. Isinya, ada umbi jahe dan umbi kunir alias kunyit.
Umbi jahe sebelum dibersihkan 1
Kali ini saya membongkar karung jahe. Karung pertama, boleh dibilang zonk, tidak ada umbi yang bisa disimpan di dapur. Setelah saya pisahkan tanahnya, lalu umbinya saya jadikan bibit. Saya tanam di tempat lain. Berharap tiga bulan kemudian bisa membesar. Tentu saja dengan rutin mendapat perawatan.
Setelah itu baru saya bongkar karung yang tersisa. Kali ini saya yakin lebih berisi. Faktanya, saya sudah dipisahkan tanah, terlihat umbinya besar-besar. Seperti terlihat di foto 1. Sebelum saya bersihkan, sisa tanah media tanam dijemur. Tujuannya agar bisa dipakai untuk media taman selanjutnya, tentu dengan menambah beberapa bahan lain seperti arang sekam, kohe kambing serta pupuk dolomit.
Setelah direndam air guna mengilangkan tanah yang lengket di umbi. 2
Setelah itu baru saya itu baru saya rendam umbi jahe seember air. Lalu saya pergi istirahat. Tiga puluh menit kemudian, saya datang lagi dan memisahkan sisa tanah liat dengan umbi yang sebagian tobrut. 2. Setelah bersih, saya perkirakan ada satu kilon jika ditimbang. Alhamdulillah sudah lumayan. Dapur sudah ada stok jahe. Siapa tahu jika kepingin bikin wedang sudah ada jahenya.
Bahan lain seperti kunyit juga ada di sini. Termasuk serai. Daun jeruk purut juga ada. Semua jenis bahan yang saya sebutkan tadi, jika diperlakukan dengan baik, bisa menjadi minum penghangat badan. Bisa meningkatkan imun serta memperlancar aliran darah dan kolesterol. Selesai menjemput anak baru saya angkat jahenya dan disimpan di dapur.
Pukul dua siangnya, kami bergerak ke Keutapang. Tujuan utama untuk mengantar Gulfam mengikuti kegiatan Aneuk Miet di AcehTV. Sebuah tivi lokal yang konsisten bekerjasama dengan puluhan Taman Kanak-kanak di Banda Aceh untuk mengisi acara tersebut. Acara ini dipandu oleh Indah Rastika Sari.
Produser AcehTV, Mutia, Indah Rastika dan @munaa
Namun siapa sangka, di sini saya malah bertemu dengan Indah. Dia juga host di podcast PeHTem. Tak lama kemudian muncul Mutia yang tak lain Marketing AcehTv. Setelah bincang-bincang perkenalan, ternyata dia sudah sering mendengar nama saya dari suaminya; Dedi. Dedi dulunya juga bekerja di AcehTv. Kemudian dia pindah ke Metro Tv Aceh.
Namun, sekarang sudah bekerja di Media Center Aceh Besar. Saya pun merasa sesuatu sekali, ketika Tia mengatakan pernah mendengar rekam jejak saya. Karena kesibukan mempersiapkan acara, maka saya pun melimpirkan diri ke ruang tunggu. Sedangkan acara Aneuk Miet, berlangsung hingga pukul empat lewat.
Selesai acara, kami mencari makan di Sentra Kupi Lambhuk. Kami pilih ke sini, sekalian pulang. Posisinya cukup jauh dari Keutapang. Karena ketika selesai acara, kami mampir lebih dulu di rumah sakit, tempat isteri bekerja. Baru kemudian mengisi kehangatan dengan Jahe madu di Sentral.
Your content has been successfully curated by our team via @dexsyluz.
Thank you for your valuable efforts! Keep posting high-quality content for a chance to receive more support from our curation team.
Thank you so much @dexsyluz for support
Terima kasih atas verifikasinya...