Kembali Berurusan dengan Kantor Pajak
Apakabar semuanya?
SEPANJANG Selasa lalu saya sudah merancang rencana beraktivitas. Kali ini masih berurusan dengan aplikasi sialan. Aplikasi dari Kantor Pajak. Coretax. Aplikasi seharga 1,3 Triliun itu sudah diubek-ubek para netizen. Alasannya dirujak cukup beralasan. Sejak memasuki tahun baru 2025, Kantor Pajak memperkenalkan Coretax. Yang menjadi masalah, hingga kini aplikasi ini masih bermasalah.
Untuk alasan perpajakan inilah, saya kembali menyambangi Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Aceh Besar. Urusan besarnya adalah leletnya aplikasi. Bulan Januari, saya juga ke sini. Dan sudah berhasil masuk ke coretax yang beralamat di . Semua tahapan sudah kelar. Selanjutnya tinggal belajar mandiri di Youtube.
Tapi, kali ini saya datang lagi untuk urusan fitur-fitur di aplikasi. Misalnya, cara melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) bulanan. Laporan SPT ini menjadi krusial bagi Wajib Pajak yang perusahaannya sudah PKP atau Pengusaha Kena Pajak. Jika telat lapor maka denda 500K akan segera disodorkan. Padahal kalau sebanyak itu beli Steem, kan sudah lumayan juga.
Karena itu, untuk menghindari pembayaran denda, saya selalu menjaga agar tidak lewat tenggat yang sudah ditetapkan. Untuk informasi, SPT bulan ini batas akhir penyampaian bulan berikutnya. Contoh, untuk SPT bulan Januari, maka batas akhirnya pada 28 Februari. Jika sudah masuk Maret, maka denda sudah menanti. Begitulah seterusnya.
Untuk itulah, saya kembali masuk ke Kantor Pajak. Rencana awalnya, mau tanya ada masalah apa dengan akun saya sehingga susah melapor SPT bulanan. Selain masalah SPT, saya juga berencana untuk cek ombak soal fitur e-faktur. Meski belum perlu sekarang soal e-faktur ini, tapi saya ingin belajar dulu. Apalagi, sekarang aplikasinya masih tersendat-sendat.
Sembari menunggu nomor antrean, saya membuka sendiri aplikasinya. Sudah dicoba beberapa kali, namun situsnya tidak bisa dibuka. Penyebabnya saluran internet super lelet. Para wajib pajak yang mengakses juga cukup banyak. Setelah menunggu hampir satu jaman lebih, akhirnya saya memilih mencoba di luar saja. Sambil ngopi buka aplikasi. Syukur-syukur bisa diakses. Saya sangat berharap bisa segera tuntas.
Sebab, dengan cepat kelar urusan perpajakan, tentu akan membuat kita sendiri lega. Apalagi hingga bulan April nanti, setiap Wajib Pajak masih harus berurusan dengan Kantor Pajak. Mulai dari melapor SPT tahunan pribadi hingga melapor SPT tahunan badan. Jika tak melapor, risiko ditanggung sendiri. Tentu saja.
Sayangnya, meski sudah mencoba di luar, saya masih gagal mengakses. Sampai tiba di depan pintu rumah sewa milik gampong yang saya kelola, saya masih mencoba membuka. Tapi tetap saja belum bisa. Kondisi ini membuat saya stress memikirkan hal itu. Tak ada cara lain, tetap harus kembali mendatangi KPP pada hari berikutnya.
Your post has been supported by THE PROFESSIONAL TEAM. We support quality posts, quality comments anywhere, and any tags