Dari Ayam Mogok Makan Hingga Diskusi Usai Pilkada
Assalamualaikum
Edited by Canva
The Diary Game
7 Desember 2024 KARENA rencana bertemu politisi yang sedang menikmati kesuksesaannya, saya tak melakukan "ritual" pagi di warung kopi. Usai urusan domestik kelar, mengantar anak ke sekolah, saya langsung tancap gas pulang. Janji temu sekitar jam 10 pagi. Tapi jam 9 juga ada rencana bertemu teman lama.
7 Desember 2024
Tiba lagi di rumah usai urusan sekolah, saya mengurus sisa-sisa pekerjaan rumah tangga, sembari menunggu jam sembilan tiba. Usai menyiram tanaman cabai dan lainnya, saya memberi makan ayam jantan. Hanya ada dua ekor pejantan tangguh. Sedangkan betinanya sedang keumarom. Mengerami telurnya.
Pejantan tanggung ini sepertinya sedang tak mood. Buktinya, dalam pekan ini dia tidak makan sisa nasi, padi dan jagung yang selalu menjadi hidangan pagi. Diberi makan dari pagi. Ketika dicek siang, kondisinya masih sama. Tidak tahu apa dia sedang mogok makan, karena jagoannya tak terpilih sebagai Gubernur Aceh atau sebaliknya.
Tapi, yang pasti, gara-gara dia saya ikut tak nyaman. Kalau sampai dia mogok makan dan kelaparan yang berbuah kurang gizi, takut nanti saya kena tegur dari aktivis yang mengurusi urusan lingkungan dan pecinta binatang. Abaikan itu, ada atau tidak itu tak menjadi soal. Yang menjadi masalah, tuntaskan segera postingan ini.
Karena ada agenda pertemuan, saya meninggalkan urusan rumah lebih dulu. Selesai bersih-bersih, telepon menjerit kencang, seperti genderang mau perang. Sebuah nama muncul di sana. Dia adalah pria yang sudah berjanji jumpa. Tapi, dia mengabari, saat ini ada di Polem Kopi, Peunayong. Dia pun meminta saya segera ke sana.
Mode Valentino Rossi aktif lagi. Sekitar 15 menit, sudah tiba di lokasi. Namanya Muhammad Umar. Dia politis kawakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Aceh. Dia salah satu sosok yang berperan besar dalam gebrakan polisi Illiza Saaduddin Djamal. Politisi perempuan yang cukup tenar dalam dua dekade terakhir.
Illiza baru saja ditetapkan oleh Komisi Independen Pemilihan Kota Banda Aceh sebagai pemenang Pilkada. Pasangan Illiza-Afdhal sukses menjungkalkan kesombongan sosok petahana. Aminullah Usman. Data KIP menyebutkan, pasangan Illiza-Afdhal hanya kalah di Banda Raya dari sembilan kecamatan di Kota Banda Aceh. Dia kalah satu suara saja dari Irwan Djohan-Khairul Amal.
Hasilnya Illiza-Afdhal memperoleh 44.982 suara, pasangan urut dua Zainal-Mulia sebanyak 8.956, pasangan Aminullah-Isnaini mendapat 25.191 suara serta pasangan Irwan-Khairul mendulang 29.946 suara. Jumlah suara sah sebanyak 109.075 suara, suara tidak sah 2.395 suara.
Namun bahasan kami bukan soal itu. Ada soal lain yang sepertinya sangat mengganggu. Saya langsung memberi secuil pandangan ke pada Bang Umar yang biasa dipanggil Bang Ben.
"Ini seperti menyiram garam ke laut luas," kata saya dalam bahasa Aceh. "Nyoe lagee ta siram sira lam laut saya."
Dia memberi senyum cerinya. Lantas dia bilang tak ada masalah.
Kami pun hanyut dalam diskusi ini sampai batas jemputan anak pulang sekolah tiba. Kali ini jadwal pulang jam 11 siang. Sepertinya dia cukup puas dengan diskusi pagi ini. Lalu, dia menitip pesan agar memberi dukungan. Sebab, dia ingin Illiza sukses mengembalikan Banda Aceh sebagai salah satu kota yang berkemajuan di masa hadapan.
Setelah itu kami berpisah. Saya kembali melanjutkan kehidupan yang belum berkemajuan. Usai menjemput kedua, kami kembali ke rumah dengan segala kelelahannya.
Setelah itu, saya pun kembali larut dalam urusan rutin hingga warna senja mulai menggores tanpa terasa. Saya pun melanjutkan kegiatan di luar rumah sejenak, sebelum malam benar-benar menggelapkan bumi. Terima kasih sudah membaca postingan saya.
@tipu curate
;) Holisss...
--
This is a manual curation from the @tipU Curation Project.
Upvoted 👌 (Mana: 4/7) Get profit votes with @tipU :)