The Diary Game (Selasa 25 Mei 2021): Turnamen Layang-layang
Salam sahabat Steemian dimana pun berada, Semoga kita selalu dalam Lindungan Allah SWT.
Pagi yang indah burung pun 🐦 berkicau, namun pagiku hampa karena orang yang ku sayang tidak menyapaku dengan "Met Pagi".
Hahahaha sedikit curhat. Perasaan hampa hilang seketika dengan kegiatanku dihari ini,
Cerita dimulai.
saat memperbaiki layangan
"beberapa istilah yang sering saya dengar mengenai layang-layang Aceh. Diantaranya,Layang Kleung, Geulayang Tunang, Layang Tunong, Layang reungka, dan layang buleun." sumber
Tradisi yang bermula dari jaman kesultanan Aceh ini, bukanlah hanya sebuah permainan rakyat biasa. Didalamnya, mengandung nilai-nilai sosial budaya Aceh. Terciptanya sifat kerjasama dalam kebersamaan. Saling gotong royong ketika mereka berusaha menahan posisi layang tetap di puncak.sumber
Saat sedang nikmat melihat pemandangan layangan di langit yang biru, tiba-tiba terdengar suara bacaan ayat suci Alquran di mesjid-mesjid pertanda waktu dhuhur akan segera tiba. Mendengar lantunan tersebut saya langsung menggulung benang untuk diturunkan, agak susah menurunkannya karena angin begitu kencang sehingga diketinggian 300 meter layang-layang putus dari benangnya. Kami langsung mengejarnya dengan motor, layangan yang putus jatuhnya sangat jauh dibawa oleh angin kira-kira 1 KM perjalanan, kami tiba di lokasi tempat layangan jatuh dan disana juga terlihat beberapa orang yang sedang mengambil layangan mereka yang putus juga. Ternyata layangan kami jatuh kedalam sawah yang penuh dengan genangan air membuat baju layang-layang rusak.
Selfi saat menjemput layangan
Setelah selesai shalat ashar, tiba-tiba HP Android murah ku berdering ternyata teman ku menelpon untuk memberikan kabar agar segera bersiap-siap karena sebentar lagi akan dijemput untuk menuju turnamen layang-layang. Tak lama kemudian diapun datang dan kami langsung menuju ke lokasi pertandingan, disana sudah banyak terlihat para kontestan dengan layang-layang mereka duduk berjejer menikmati belaian angin sambil menunggu instruksi panitia untuk memanggil para peserta.
Foto saat tiba di lokasi turnamen
Dari kejauhan terdengar pengeras suara yang memanggil-manggil Nama "Tuah Ma", nama tersebut adalah sebutan untuk layangan kami, nama yang penuh dengan DO'a didalamnya, kami langsung mengambil benang dan kenaikkan layangan, saya terus mengulur benang diketinggian yang telah ditetapkan oleh panitia pelaksana yaitu 700 meter, semua layang-layang sudah diterbangkan, ada beberapa layangan lawan yang belum naik, sehingga panitia menegur mereka dan memberikan batas waktu 10 menit untuk mengulur benang, jika dalam 10 menit mereka belum mengulur benang setinggi yang telah ditetapkan oleh panitia maka mereka akan didiskualifikasi, akhirnya mereka sampai juga pada batas yang telah ditetapkan dan layang-layang siap ditambang, panitia menghitung menit dan menentukan pemenang di semifinal untuk menuju ke final.
Proses mengulur benang
Satu Minit terdengar pengeras suara memberikan informasi layang-layang siapa berada diatas, menit ini dihitung sampai 10 menit, layang-layang yang berada diatas pada akhir 10 menit akan masuk ke babak final.
Dua menit hijau memimpin terdengar lagi panitia memberikan informasi, layangan kami terus menyusul perlahan-lahan melewati layang-layang lawan, 3 menit masih Layangan kami dibawah. Suara teriakan para peserta memanggil nama layang-layang mereka Seolah-olah menambah energi magic pada sebutan nama sehingga layangan mereka pada naik keatas. Di menit ke 8 saya mulai memanggil nama "Tuah Ma" " ee Tuah Ma, kakek hai Jeh money tinggai 2 minet Teuk ." Tiba-tiba layang-layang kami naik mengejar layangan lawan dengan begitu cepat nya melewati semua layangan lawan, menit kesembilan posisi layangan kami berada tepat diatas kepala memimpin, hingga hitungan menit terakhir kami masih memimpin dan akan masuk menuju babak final. Hore senang sekali kami bisa menang di semifinal. Jam sudah menunjuk pukul 6 sore kami sudah siap menurunkan layang-layang dan distempel oleh panitia sebagai juara.
Hanya ini yang dapat saya sampaikan dalam The Diary Game, terimakasih atas segala perhatian dan mohon maaf atas segala kekurangan.
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Terimakasih atas cintanya.
Semoga kompak selalu
Berizin bg @muftii,
Boleh saya sharing secara pribadi.
Berizin berkontak ke wa saya 085244853618
🙏
@purchel
082304530397
Selamat atas kemenangannya bang @muftii
Terimakasih atas suport nya @syakbsns
Sama-sama bang @muftii
Mungkin cut kak @cicisaja juga menyukai layang-layang 😁
Oh ya, cukeh cut kak @cicisaja
Tameng cut kak long @cicisaja😁
hahahaha... loen awak peulet layang-layang putusssss
Cut kak mat manteng
Bah lon yang peulet😁😁
nggak enak... ijih yg paleng hayeu ya watee ta cot meurebot..hahaha na nyang meuteumeung beuneung tok, kadang ji meurupah ... sampo tinggai rangka
Wkwkwk
Cut kak penuh dengan pengalaman pastinya
teunteee laaahh... teungoh ta meukat kue, na layang putoh... panee na, tinggai ju lapak.. jak let nyan dilee
Kuat sang kak heuh
nyan baru semifinal atau ka juara @muftii?
kok hana foto bersama layangan tuah ma yang di stempel lee panitia?
Hahaha Baroe semifinal kak, foto Hana seumpat Lee, 😊😊😊
Oohh... Ta preih hasèe yoh final meunyo meunan👌 ta kalôen foto layang di Langét, macam2 wareuna layang, geulasan, muka ureung peu ek layang, uréung nonton, uréung meukat èh, dll.
Mudah2an juara Tuah Ma kali nyöu
Yayaya, geulayang Manyang sang payah tafoto, deuh lagee denden
Hormat saya untukmu @steemcurator01
Posting saya sudah berumur 6 hari, maaf karena sudah curhat