Pohon Matoa Dihalaman Depan Rumah
Saya masih ingat saat pertama kali melihat pohon matoa ini, itu sekitar 5 tahun yang lalu dan pohon ini masih sangat muda. Ibu saya telah menanamnya di halaman depan rumah kami, dan saya telah melihatnya tumbuh menjadi pohon yang kuat dan besar seperti hari ini.
Sekarang, pohon matoa ini telah menjadi tempat favorit saya untuk beristirahat dan menikmati keindahan alam. Saya suka duduk di bawah naungan daun-daun hijaunya, merasakan sejuknya angin yang berhembus, dan mendengarkan suara burung-burung yang berkicau yang suka berkumpul diatas pohon matoa, bahkan ada yang membuat sarangnya disana, seperti burung kutilang yang berjambul hitam.
Pohon matoa ini juga telah menjadi sumber kebahagiaan bagi keluarga saya. Kami merawat dan menjaganya dengan baik, dengan cara mengumpulkan daun matoa yang jatuh dari pohon, dan membuangnya ke tempat sampah, lalu dibakar. Saya berharap pohon ini akan terus tumbuh dan berbuah, karena saya sangat penasaran rasa buahnya yang katanya tirdiri 3 rasa buah.
Darj informasi yang saya baca mengatakan kalau pohon matoa memang berasal dari Papua, Indonesia. Pohon ini merupakan salah satu jenis pohon yang endemik di Papua dan memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi.
Pohon matoa (Pometia pinnata) adalah jenis pohon yang termasuk dalam famili Sapindaceae. Pohon ini dapat tumbuh hingga ketinggian 30-40 meter dan memiliki diameter batang hingga 1 meter.
Pohon matoa memiliki beberapa manfaat, antara lain:
Buahnya yang dapat dimakan dan memiliki rasa yang manis
Kayunya yang keras dan dapat digunakan sebagai bahan bangunan
Daunnya yang dapat digunakan sebagai obat tradisional
Pohon matoa juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan di Papua. Pohon ini dapat menjadi habitat bagi berbagai jenis hewan dan tumbuhan, serta dapat membantu menjaga kualitas tanah dan air.
Saya senang karena memiliki pohon matoa di halaman rumah, dan saya berharap dapat merawat dan memelihara pohon ini dengan baik sampai tiba saatnya dia berbuah.
Banyak orang yang mengatakan bahwa rasa buah matoa mirip dengan campuran dari rasa buah duku, rambutan, dan kelengkeng. Ini karena buah matoa memiliki rasa yang manis dan sedikit asam, seperti buah duku, serta memiliki tekstur yang lembut dan berair, seperti buah rambutan. Selain itu, buah matoa juga memiliki aroma yang khas, seperti buah kelengkeng.
Perbandingan rasa buah matoa dengan campuran dari rasa buah duku, rambutan, dan kelengkeng ini memang cukup akurat. Buah matoa memiliki keunikan rasa yang tidak dapat ditemukan pada buah lainnya, dan perbandingan ini dapat membantu orang untuk memahami rasa buah matoa yang unik ini.
Salam kompak selalu.
By @midiagam