The Diary Game (Senin 10 Mei 2021) Membersihkan Pekarangan

Halo Sahabat Stemian semua,...

Ramadhan hampir meninggalkan kita. Hanya tersisa dua hari lagi.
Semoga amal yang hanya sedikit dapat lebih berarti di bulan ini. Karena tidak banyak kebaikan dan ibadah lebih yang dapat kulakukan.Waktuku habis dengan kesibukan-kesibukan yang entah bisa jadi pembenaran atau tidak..

Tidak seperti tengku-tengku, yang kesibukannya diseputaran ibadah dan pengajian. Sudah tentu pahala yang dikumpulkan juga banyak.
Semoga saja tahun depan masih diberi kesempatan dan kelapangan agar dapat beribadah dengan lebih tenang.

Setelah sahur dan sholat subuh aku tidur lagi. Sekitar jam 10 baru terbangun. Itupun karena dibangunkan sama istri. Kemudian aku mandi. Aku tidak kemana-mana hari ini. Karena istri meminta bantuanku untuk membantunya membersihkan pekarangan rumah.
Mendekati hari raya, pekerjaan bersih-bersih sudah seperti kewajiban yang harus dikerjakan oleh semua perempuan. Tapi ada bagusnya juga karena rumah pasti akan nampak lebih rapi dibandingkan hari-hari biasa. Tak ingin membiarkan istriku bekerja sendiri aku membantunya melakukan apa saja yang bisa ku kerjakan. Anak-anak yang masih kecil tidak bisa diharap untuk membantunya. Saat sedang bekerja Sayup-sayup aku mendengar seseorang memanggil namaku di depan. Aku bergegas ke sana. Ternyata si Limbat, temanku.
Dia datang memintaku mengantarnya kebengkel untuk melihat motornya yang sedang diperbaiki disana. Motornya memang sudah langganan masuk bengkel. Ada saja yang rusak. Rusaknya pun bentar-bentar.
" Dibengkel lagi, apa lagi yang rusak". Tanyaku.
" Gak bisa hidup, kesumbat minyak keknya".
" Suruh servis sekalian. Kalau udah dibengkel jangan tanggung-tanggung".
" Itulah, padahal baru dua hari yang lalu aku bawa kebengkel. Udah bermasalah lagi, gak benar tu anak bengkel.
" Kalau gitu, waktu sedang diperbaiki itu motor jangan di tinggal".

Aku teringat dengan istriku yang meminta bantuanku juga.
" Saya gak bisa antar. Bawa aja motornya. Gak lama kan".
"Gak lah. Aku cuma mau lihat udah beres apa belum".
Aku memberinya kunci motorku agar dia bisa pergi sendiri kebengkel.

Kemudian aku kembali belakang rumah. Mengais-ngais sampah dan ku kumpulkan. Pohon jampu yang rindang dan daunnya yang mulai menua membuatnya tak henti berguguran. Sehingga sampahnya semakin menebal. Aku mengambil sapu lidi kemudian menyapu bersih semua sampah-sampah itu dan membakarnya...

Demikian ceritaku hari ini ya teman-teman....