The Diary Game Better Life [Senin, 27 Desember 2021]: Menghadiri Haul Sultan Iskandar Muda

in Steem SEA3 years ago (edited)

Pagi sudah menuju dhuha ketika aku tiba di warung kopi langgangan di ujung jembatan Pangoe, Uleekareng. Kuseruput minuman pekat itu pelan-pelan, panasnya masih kentara, aroma yang diterbangkan asap sungguh menggugah selera dan indera penciuman. Aku tak boleh lama-lama di sini, ada undangan yang harus kuhadiri.

Dari pintu warung tampak Zulkarnaini Masry rekanku di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Banda Aceh. melihat saya sendirian, jurnalis Kompas yang juga penyanyi ini segera bergabung. Ia mengeluarkan laptop dari tasnya. “Sambil kerja ya bang,” katanya. Saya mengiyakannya.

Ternyata ada yang masih harus diselesaikannya terkait acara konser amal untuk korban bencana Semeru yang akan dilaksanakan Senin malam, 27 Desember 2021 di Taman Budaya, Banda Aceh oleh lintas organisasi. Pria yang kami sapa Zoel Masry itu tampak serius bekerja, sesekali ia menyeruput sangat panas pesanannya.

prof.jpg
Diskusi ringan bersama Prof T Abdullah Sanny di Sekretariat Zurriyat Sultan Aceh Komplek Baperis [foto: dok pribadi]

Pukul 09.30 WIB saya pamit, Zoel tinggal sendiri melanjutkan kerjanya. Saya harus ke komplek Badan Pembina Rumpun Iskandar Muda (Baperis) di Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh untuk menghadiri haul Sultan Iskandar Muda. Ketika sampai di sana, ternyata acara belum dimulai, dua tenda di sisi barat dan utara makam Sultan Iskandar Muda masih kosong.

Seorang lelaki muda dengan baju batik dan berkain sarung memanggil “Bang Norman sini, ada Prof di dalam,” panggilnya. Ia Muhammad Rain, salah seorang panitia acara. Saya diarahkan masuk ke gedung Sekretariat Zurriyat Sultan Aceh. Di sana sudah ada Teuku Rizasyah Abdullah Mahmudi Marhamah Usman dari Cunda Royal Family Samudera Pasai. Ia terlihat serius berdiskusi dengan Prof. Dr. Ir. Eng Teuku Abdullah Sanny, M.Sc dan tiga tamu lainnya.

Diskusi ringan dan santai itu membahas kehebatan Kerajaan Aceh tempo dulu. Sebagai jurnalis pemerhati sejarah saya hanya menyimak. Tak lama kemudian masuk Adnan Beransyah disusul Teuku Muhammad Zulfikar. Diskusi semakin menarik, apa lagi ketika Said Syahrizal dari Yayasan Zurriyah Rasulullah Aceh ikut bergabung, diskusi mulai melebar ke politik luar negeri Aceh tempo dulu, terutama dengan dunia Arab.

zurriyat raja.jpg
Penampakan dalam Sekretariat Zurriyat Sultan Aceh [foto: dok pribadi]

Beberapa panitia keluar masuk ruangan, mereka sibuk dengan kerja masing-masing, sampai kemudian seorang panitia meminta kami untuk ke tempat acara, karena Habib Abdul Haris Bin Shaleh Al Aydrus sudah tiba untuk memimpin zikir dan doa bersama.

Di bawah tenda samping dan depan makan Sultan Iskandar Muda warga sudah berjubel, kebanyakan ibu-ibu dan anak-anak. Zikir dan doa bersama yang sekaligus perayaan maulid Nabi Muhammad SAW serta haul Sultan Iskandar Muda itu digelar Satgas Percepatan Pembangunan Aceh. Acara diawali dengan sambutan Teuku Rizasyah Abdullah Mahmudi Marhamah Usman tentang kilas balik sejarah kejayaan Aceh tempo dulu.

makam IM1.jpg
Zikir dan doa bersama pada haul Sultan Iskandar Muda di makam Sultan Iskandar Muda [foto: dok pribadi]

Setelah itu zikir dan doa bersama dipimpin oleh Habib Abdul Haris Bin Shaleh Al Aydrus. Jelang diang zikir dan doa bersama usai, tapi acara belum berakhir. Di menara masjid sudah terdengar pengajian, pertanda waktu dhuhur akan segera masuk. Di ujung acara Prof. Dr. Ir. Eng Teuku Abdullah Sanny, M.Sc memaparkan materi seputar sejarah Kerajaan Aceh.

Pria asal Montasik, Aceh Besar yang lama di Jepang dan Australia itu mengungkapkan banyak hal tentang politik Kerajaan Aceh masa lalu, sistem pemerintahan hingga kehebatan para diplomat Aceh dalam perpolitikan global.

“Sultan Iskandar Muda itu punya leadership yang luar biasa, mampu merangkul kerajaan-kerajaan kecil untuk bersatu memperkuat ukhuwah Islamiyah, merangkul ulama dalam pemerintahan. Politik internasionalnya luar biasa, sehingga pada masanya Aceh menjadi negeri internasional. Angkatan perangnya juga terlatih, masjid dijadikan pusat pendidikan, spirit ini yang harus kita bangkitkan kembali untuk membangun Aceh yang lebih baik,” ujarnya.

Prof Abdullah Sanny2.jpg
Prof Teuku Abdullah Sanny memaparkan materi sejarah Sultan Iskandar Muda [foto: dok pribadi]

Sebelum acara ditutup, panitia bersama Prof. Dr. Ir. Eng Teuku Abdullah Sanny, M.Sc membagikan paket sembako untuk warga. Sementara para pengunjung acara haul dibagikan nasi kotak. Sebelum azan dhuhur berkumandang saya sudah meninggalkan acara tersebut.

Waktu dhuhur hingga asar saya kembali pada rutinitas mengedit beberapa berita kiriman jurnalis. Setalah itu bermain dengan anak-anak hingga magrib. Usai magrib istri mengajak berkunjung ke rumah tetangga sakit akibat kecelakaan sepeda motor. Dan usai isya saya ke Taman Budaya tempat konser amal untuk Semeru digelar.[]

Sort:  
 3 years ago 

Aduuussss lupa saya ada acara itu...😭

 3 years ago 

Tak apa tahun depan ada lagi kwkwkwk

 3 years ago 

Semoga ada hayat dikandung badan hehe...

 3 years ago 

Amin, sesekali meudiwanalah ke sana, siapa tahu ada inspirasi buat postingan.

 3 years ago 

Siap brader...

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 60546.41
ETH 2355.40
USDT 1.00
SBD 2.53