The Diary Game | 1 Agustus 2024 | Mengirim Dokumen Untuk Putraku
Assalamualaikum
Hai steemian's!!
Setelah menikmati nasi 🍚 goreng ayam buatanku sendiri, aku segera memberi makan dan membersihkan kucing liar yang datang ke rumahku beberapa waktu lalu dengan keadaan sakit dan kesulitan berjalan. Bahkan sekarang malah lumpuh. Karena tak tega, aku pun merawatnya hingga kini, meskipun aku tidak tahu mau berbuat apa.
Sekitar jam 11 siang aku menyiapkan berkas berupa Kartu Keluarga (KK) untuk pengurusan Surat Domisili si Abang, putraku yang berada di kota Jogja. Kemudian aku pergi menemui Geuchik setempat untuk mendapatkan Surat Domisili yang kami perlukan.
Proses yang sangat cepat! Ahamdulillah 🤲 aku sudah mendapatkan surat domisili yang sekaligus sudah ditandatangani oleh Pak Geuchik. Setelah itu aku segera pulang. Rencananya aku akan langsung mengirimkan dokumen ini via kantor pos terdekat. Tetapi karena hari ini bertepatan dengan hari jum'at, waktunya sangat terbatas. Aku pun memutuskan untuk mengirim dokumen setelah waktu sholat jum'at.
Kurang lebih jam 2 siang sepulang dari sholat jum'at Bungsu membantuku untuk mengirimkan dokumen yang diperlukan oleh Abang. Cuaca sedari tadi sudah terlihat sangat mendung, sementara hujan gerimis mulai turun. Tetapi Bungsu tidak menghiraukan hujan dan Ia terus pergi ke kantor pos untuk mengirim dokumennya.
Tak lama berselang Bungsu pun pulang dengan membawa struk tanda bukti pengiriman. Hujan pun kian deras, hampir tidak ada yang bisa ku kerjakan. Aku hanya bisa duduk manis di kursi malas sambil melihat hujan.
Hingga jam setengah 5 sore hujan pun mulai berhenti, aku segera mandi dan menunaikan sholat asar. Kemudian bersiap-siap pergi ke tempat malam seunujoh (malam ke 7 hari orang meninggal) di desa Paya, Tanah Luas, Aceh Utara, bersama kakak ipar dan keponakan.
Sampai di sana, tuan rumah mempersilakan kami untuk segera makan khanduri. Setelah selesai makan kami segera menemui tuan rumah untuk berpamitan pulang sambil menyelipkan amplop yang berisi sedikit uang saat bersalaman.
Saat pulang kami singgah ke Klinik Meutuah yang berlokasi di desa yang sama menjenguk kerabat yang tengah opname di klinik tersebut. Aku membawakannya roti bakar isi cokelat sebagai oleh-oleh ananda Qadria yang sakit.
Sampai di sana aku melihat keadaan Qadria yang masih lemah dengan jarum infus di tangannya. Ia pun tersenyum simpul melihat kedatanganku. Aku segera memeluknya dan mendoakannya agar lekas pulih kembali. Aku mengobrol sebentar dengan Ibunya Qadria yang sedang menjaganya. Karena hari kian senja, kami pun berpamitan pulang.
Saat pulang kami singgah di pasar Simpang Rangkaya untuk membeli beberapa kebutuhan sehari-hari. Yaitu berupa cabai merah, tempe, tepung sajiku dan yang lainnya di lapak sayur langgananku yang berada persis di depan klinik Meutuah. Selesai belanja kami segera pulang sambil menikmati suasana sore.
Sampai di rumah aku segera menyimpan belanjaanku. Kemudian aku duduk-duduk dan bercengkrama di teras rumah bersama keluarga tercinta sambil menanti waktu maghrib tiba.
Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.