The Diary-Game [Rabu, 18 Mei 2022] - Temanku yang luar biasa
Hari ini (18/5) seperti hal lalu ada secuil kisah yang tercatat rapi dalam memori diri. Tentunya tak seindah yang telah dilewati. Setiap sisi kehidupan yang dijalani pastilah akan berbeda. Setidaknya berbeda waktu dan tempat ada yang sama saat dilakoni.
Adalah sebagai prajurit Samudera sejati setiap hari apel wajib dihadiri. Pesan dan kesan hikmah bisa disampaikan untuk penguat semangat prajurit dalam mengabdi. Ya, ketika apel pagi ditebar informasi. "Kerja adalah ibadah. Niatkan ikhlas karena ilahi. Nah, apel ini adalah awal kerja yang menjadi awal mengapai ridha ilahi", pesan rohani yang Aku sampaikan.
Usai apel pagi, setelah penaikan bendera merah putih, pukul 08.00 WIB, maka kegiatan berlanjut latihan Peraturan Baris Berbaris (PBB) bersenjata guna persiapkan diri kedatangan tim penilai latihan Uji Terampil Gladi Tugas Tempur Pangkalan (Glagaspur) tingkat P1 dan P2. Dalam latihan PBB dibutuhkan konsentrasi prima. Jika melamun maka aba-aba yang dikumandangkan tak tersambut jelas, akibatnya bisa buyar berantakan gerakan tersebut. Kacau tanpa arah. Melalui PBB dapat membangun dan melahirkan sosok diri yang disiplin, kompak dan penuh kebersamaan. Istilah prajurit mampu membangun jiwa korsa. Untuk diketahui bahwa materi PBB selama pendidikan jam tayangnya sangat panjang. Tentunya bukan hanya baris berbaris saja. Latihan penghormatan militer pun bagian dari latihan baris berbaris. Bisa dikombinasikan sebaik mungkin.
Memberikan Motivasi kepada Prajurit
Latihan sungguh-sungguh salah satu syarat menuju kesuksesan. Motivasi pun tak kalah penting.Membangun mental prajurit yang baik butuh kalimat motivasi. Nah, dalam latihan perlu istirahat sejenak. Manusia bukan robot. Manusia adalah sosok hamba yang punya lelah. Pada saat istirahat, Aku sempatkan hadir untuk memberikan motivasi kepada prajurit. Aku sisipkan pesan untuk tingkatkan ibadah. Belajar mengaji dengan baik. Kasihan yang bujang nantinya menikah tak bisa membaca Al-Qur'an.Bisa malu sama anak-anak. Kalau sama istri pastilah tak malu. Terbukti masih mau dinikahi padahal sang suami tak bisa mengaji. Salat tepat waktu selalu Aku beri ingat. Semuanya buat mereka. Maaf, mumpung Aku masih berdinas disini. Aku sangat peduli dengan hal-hal yang memberi manfaat. Semuanya mendengarkan dengan baik dan selingan lelucon pun sekali-kali diselipkan agar tak terlalu serius menegangkan disaat santai.
Waktu bergulir. Mentari menusuk tajam. Butuh perlindungan dalam ruangan sejuk. Ruang ber-AC jadi pilihan. Alangkah asyiknya duduk di mesjid yang ber-AC usai salat dhuhur.
Aku belum menyelesaikan tulisan kisah diri. Sering telat karena energi otak kurang stabil. Bagiku lambat tapi tuntas terpaksa memakai motto ini. Tak bisa dipaksakan lelah badan yang mengalir hingga melemah gizi otak.
Tulisan selesai, persoalannya adalah kesulitan untuk men-post kan. Lupa akan caranya. Terpaksa tanya teman yang sabar membimbing Aku dalam mengenal dan bergabung dengan steemit.
Pekerjaan belum tuntas, kami butuh bimbingan untuk men-postkan materi.
"Dek Walad ada dimana,"tanyaku melalui hp. "Saya ada di pelabuhan Pak," jawabnya singkat. Saya mintakan sedikit waktu luang karena ada sedikit trouble dalam memposting tulisan harianku. Usai salat Ashar Aku meluncur ke pelabuhan. Aku pacu kendaraan agak kencang. Mengejar waktu untuk bertemu.
Jalan menuju pelabuhan Balohan berliku-liku. Tanjakan dan turunan tajam menghibur dalam perjalanan. Jangan lalai karena jika tak berhati-hati mobil bisa terjengkang. Terbukti mobil warga pernah terguling dan pengemudinya ada yang cedera hingga meninggal dunia. Sebelum Aku masuk ke pelabuhan Balohan, Aku berpapasan dengan sang teman.
Mobil Aku berhentikan dan Walad sang teman merapat. Kami putuskan jumpa di mesjid Balohan.
Mesjid Jami' Syuhada Gampong Balohan
Mesjid yang terletak di Gampong Balohan bernama Mesjid Jami' Syuhada. Mesjid indah dengan warna kuning telur terletak di sebelah kiri jalan jikalau kita menuju pusat Kota Sabang.Kalau kita naik kendaraan waktu tempuh sekitar 2 menit. Kalau berjalan kaki kurang lebih sekitar 5 menit.
Mesjid yang mempunyai 5 kubah yang terdiri dari 3 kubah besar dan 2 kubah kecil. Kubahnya berwarna hijau mengginggatkan akan kubah hijau yang ada di Mesjid Nabawi. Bagi yang pernah melaksanakan ibadah haji pastilah akan melihat nyata dengan menyampaikan salawat kepada junjungan Nabi. Dibawah kubah hijau terdapat makam junjungan mulia Nabi Muhammad SAW bersama beberapa para sahabat setia yang disebut Khulafaur Rasyidin.
Selanjutnya Aku mencoba masuk kedalam. Tiang mesjid berjumlah 28 tiang. Kipas angin kecil yang tergantung 23 set. Kipas angin seperti baling-baling helly 2 set dan tentunya ada 1 mimbar mesjid yang terukir indah dan terbuat dari kayu jati. Diatas mimbar tertulis pesan ayat suci Al-Qur'an "Innasshalaata kaanath 'alal mu'miniina kitaabam mauquuta". Bahasa lain saya uraikan bahwa waktu salat itu sudah ditentukan jangan kita dilalaikan dengan kehidupan dunia sehingga kita salat tidak tepat waktu. Kalau mau tepat waktu maka tatkala mendengar suara azan, datangi mesjid dan berjamaahlah.
Santai di Mesjid Jami' Syuhada Gp Balohan
Aku duduk santai bersama Walad yang membimbingku dalam kegiatan steemit. Aku selesai membuat kisah harian kehidupan. Namun ada masalah saat mengirimnya. Masalah ini akhirnya selesai atas bimbingan sang teman. Teman yang luar biasa dengan tenang dan lancar mengurai masalah. Walad sosok pemuda dan teman baruku yang sabar serta santun dalam membimbingku. Akhlak yang beliau tampilkan perlu menjadi tauladan untuk kita semua. Membimbing dan mengarahkan teman dalam upaya menstranfer ilmu, tentunya ilmu yang baik perlu kesabaran. Aku yakin para senior steemit akan membuat dan memberikan yang terbaik buat sesama komunitas.
Tak lama kami bersama. Persoalan terjawab. Masalah tuntas. Kami berpisah. Waktu menunjukkan pukul 18.20 WIB, aku bergegas pulang untuk menyiapkan diri berbuka puasa. Baru dua hari Aku puasa Syawal dan semoga bisa tuntas menjelang akhir bulan mulia ini.
Azan magrib berkumandang, puasa pun dibatalkan dengan berbuka. Seperti biasa mesjid Ar-Rahman Mako Lanal Sabang tempat sujud idola. Aku tak kemana-mana, masih di Mesjid menanti waktu isya. Aku coba mengulang hafalan bacaan juz 30. Waktu isya tiba dan selesai salat mencari makan malam sebagai pelengkap membuka puasa.
Makan malam di D Sagoe Coffe
D Sagoe Coffe menjadi pilihan. Nasi goreng plus lauk telur dadar bahan baku dua telur menambah semangat makan malam. Aku tidak sendiri karena ada Tgk. Mahdani dan juga Pak Yunus yang cacat mata alias tak bisa melihat. Kedua temanku ini sangat kompak kemana saja pergi untuk salat berjamaah.Luar biasa, Pak Yunus walau matanya tak sempurna namun mata hatinya tajam bagaikan rencong tuan Laksamana.
Malam semakin larut. Mata pun mulai kurang dapat diajak bercengkrama. Kami berpisah dan rumah idaman menanti setia.Baju salat dibuka dan bersegera melompat keatas kasur memenuhi panggilan mata. ***
Sepertinya mereka sangat bahagia di bawah pimpinan bapak. Sehat selalu pak Indonesia membutuhkan mu
Teurimeng Geunaseh Adoen
Senang membaca postingan Bapak @hoesniy, rangkaian kata-katanya sangat teratur sehingga menjadikan pembaca tidak merasa bosan😊😊
Siap. Teurimeng Geunaseh Adoe walad yang penyabar
Mesjid jami' yg indah
Congratulations! Your quality content qualifies the Steem Global Curators guidelines.
Your post is upvoted using @steemcurator06 account by anroja. Continue making quality content for more support.