Better Life - GrowYourOwn 🌽🌽 Berkebun itu menyenangkan dan menyehatkan
Pandemi Covid-19 mengukir beragam kisah. Di masa krisis seperti saat ini, pola kehidupan juga cenderung berubah, turut membentuk kebiasan pula, salah satu kegiatan yang menjadi rutinitas bagi saya adalah berkebun. Interaksi dengan ragam tanaman hijau ternyata menghadirkan nuansa berbeda bagi saya, mulai dari membangun kedekatan dengan sahabat lama, mencipta sensasi dan kepuasan tak biasa bagi saya.
Kecintaan pada tanaman hijau telah lama dilakukan oleh sahabat saya yang bernama Juli Afriadi, bahkan sebelum pandemi dia sudah menjadikan berkebun sebagai hobi dengan menanam beberapa jenis tanaman sayuran di depan rumahnya. Dia juga melibatkan anaknya dalam proses tanam menanam karena hal tersebut bagus untuk tumbuh kembang sang anak.
Pagi ini saya berkunjung ke rumahnya untuk menjemputnya, kami berencana untuk mengunjungi kebun tanaman jagung milik kami yang berlokasi di desa Rayeuk Kareung, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe. Kebun ini sudah kami garap kurang lebih sebulan lalu dan kini tanaman jagungnya mulai tumbuh dengan baik. Jagung yang ditanami adalah jagung manis bertongkol dua, kami menggunakan bibit Monza 1. Masa panennya biasanya selama 70 hari sejak masa penanaman. Harapannya kedepan cuaca normal hingga masa panen tiba.
Sebelum menjelang tengah hari kami sudah sampai di lokasi setelah sebelumnya kami harus menghadiri undangan rapat dengan sebuah organisasi kemasyarakatan. Kami pun mulai mengambil beberapa perkakas untuk membersihkan beberapa rumput yang mulai tumbuh. Alhamdulilah dalam 2 hari ini bumi aceh diguyur hujan sehingga Murtala yang biasa menyiram tanaman tidak harus melaksanakan tugasnya. Sebelumnya dia harus rutin menyiram tanaman karena mulai kering dan terlihat gersang.
Selanjutnya kami banyak menghabiskan waktu untuk ngobrol dan berkeliling melihat tanaman jagung yang sudah berusia kurang lebih selama 32 hari. Juli Afriadi juga bertanya kepada Murtala tentang kendala dan anggaran biaya yang dibutuhkan untuk hari-hari berikutnya hingga masa panen tiba.
Seusai adzan Ashar kamipun meninggalkan lokasi dan singgah di Mesjid Punteut untuk menunaikan shalat Ashar. Disana kami berjumpa dengan salah satu sahabat kami yang bernama Munir dan menghabiskan waktu sekitar 24 menit untuk ngobrol dan menanyakan kabar. Usai mengantar saudara Juli Afriadi, saya singgah di keude bayu untuk membeli beberapa bekal berbuka puasa dan langsung menuju kerumah usai mendapatkan semua keperluan.
https://twitter.com/ferrihar/status/1386394376046211074?s=19