Hai Sahabat Steemian's!

Bagaimana kabarnya hari ini? semoga selalu dalam keadaan sehat, tersenyum, dan bahagia selalu ya! Aamiin.

---

“Tidak ada yang perlu diterka, karena semua telah melaksanakan perannya. Lambat laun jarak akan memberikan jeda. Waktu akan menciptakan sebuah rasa. Dan keadaan akan berubah sebagaimana mestinya. Bersiaplah untuk menyusun setiap kejadian yang datang agar menjadi sebuah cerita lengkap dikemudian hari berikutnya. Tetap positif dengan sebuah rencana. Karena senja akan datang, meski dengan suasana berbeda.”

(untuk pemilik 18 Agustus)

---

Sejak pagi, aku sudah standby di tempat tongkronganku di sekolah, yaitu perpustakan, seperti biasa. Sembari menanti jam pembelajaran, aku menjelajahi beberapa buku referensi dan menjelajahi mbah google untuk mendukung ide pembuaran materi pembelajaran dengan skema pohon agar memudahkan siswa memahami materi selama belajar dalam jaringan (daring) di masa pandemi.

sudut tongkronganku di perpustakaan

Setelah pembelajaran selesai, aku memilih untuk pulang dan beristirahat di rumah. Sejak kemarin tubuhku kurang sehat akibat terkena hujan. Tak masalah bagiku, sakit terkena hujan seperti sakit rindu. Sedikit sakitnya, banyak nikmatnya. Salah satunya nikmat menatap rahmat dari Allah swt.

Setibanya di rumah, aku memutuskan untuk beristirahat karena sore ini aku berencana untuk berjalan-jalan menemui senja seraya mencari bubur kanji hangat di Simpang Kutablang.

Setelah bangun dari tidur, aku segera bersiap-siap dan berangkat menuju lokasi. Seperti biasa, senja selalu punya cerita. Hawa romantis selalu menyelimutinya. Sejak seminggu ini, hujan terus mengguyur kota ini. Padahal, aku sungguh merindukan kegiatan menatap senja yang perlahan turun di ufuk barat. Tetapi kali ini, kami berhasil bertemu dan kembali saling menatap.

Seperti keyakinanku. Senja itu setia. Dia tak perlu berjanji untuk kembali. Dia hanya butuh waktu untuk menepati. Karena dia tahu, meninggalkan bukan berarti mengusaikan segala harapan. Tapi meninggalkan hanya untuk menguji sebuah kesetiaan. Dan kali ini, aku dan senja menepatinya.

awan gelap menghiasi langit arah timur

Aku sengaja datang dan memilih Waduk Kota Lhokseumawe sebagai tempat menatap senjaku kali ini. Tak begitu ramai seperti biasa, mungkin karena cuaca juga dingin. Hanya ada beberapa orang lalu lalang bersepeda dan berolahraga sore. Ada pula sebagian yang sedang bersantai menikmati suasana sore di pinggiran waduk. Aku memilih berhenti tepat di atas jembatan irigasi. Di sana aku melihat beberapa orang yang sedang duduk santai di atas tembok irigasi. Di alur sungai waduk, beberapa ibu-ibu pencari kerang pun tengah melaksanakan kegiatannya dengan khusyuk.

beberapa orang (bisa jadi) tengah asyik menikmati senja sepertiku

Ku hirup dalam-dalam nuansa dan aroma dingin yang seakan tengah memeluk tubuhku. Aku menanti senja datang, perlahan. Sore itu imajinasiku terbawa rona merahnya yang pelahan muncul indah dibalik awan yang lembut.

matahari sedang kembali perlahan ke peraduan

MashaAllah....
Nikmat sekali rasanya. Memandang matahari perlahan turun dengan sinar yang benar-benar indah.
Aku sedang menikmatinya. 7 menit saja.

suasana indah langit sore ini

Jatuh hati pada senja itu sekaligus patah hati, karena ia hadir namun sudah diatur untuk pergi. Tetapi aku sudah cukup puas menikmatinya hari ini tanpa usikan. Dan sore mengajarkanku untuk pulang, maghrib pertanda waktuku untuk kembali ke rumah telah tiba, tak penting seberapa jauh aku pergi.

satu-satunya burung bangau yang berpisah dari kawanannya. kira-kira dia sedang apa?

Perlahan aku kembali ke rumah, tak lupa menitip salam pada senja agar ia kembali datang esok hari. Barangkali, aku akan kembali.

perjalanan menuju pulang ke rumah

Sesampainya di rumah, aku langsung bergegas masuk. Menyiapkan segala keperluan untuk esok hari. Menemani dan mengurus suami serta anak-anak.

Jarum jam menunjukkan pukul 22.00, kami segera bersiap-siap untuk beristirahat karena aktivitas esok hari sudah menanti. Seperti biasa, aku dan suami berbagi tugas dalam menidurkan anak-anak. Harapannya masih dan tetap sama, semoga hari esok jauh lebih baik dari hari ini. Aamiin...

---

Sekian cerita hari ini, terima kasih kepada @anroja @radjasalman @el-nailul @nazarul @ayijufridar @herimukti @firyfaiz @green07 @cicisaja @ernaerningsih dan steemians lainnya yang sudah menyempatkan diri membaca tulisan sederhana saya.

---

Best Regards,

@fwinanda

About me

---