The diary game season 3 ( Sabtu 1 Mei 2021 ) Seseorang Yang Menyebalkan
Ustad itu berhenti di hadapanku, lalu melihat dengan sorot mata yang tidak aku suka. Pandangannya kemudian beralih ke kantong plastik yang aku tenteng. Aku tidak suka cara dia melihat demikian.
"Kenapa tidak puasa?" Tanya dia padaku. Jujur aku sangat geram mendengar tanyanya. Maka kubalas dengan jawaban yang membuat dia semakin panas.
"Untuk apa berpuasa?" Dengan menaikkan sedikit dagu, menantangnya.
"Agamamu apa?"
"Agamamu?"
"Besok-besok jangan jajan disini kalau gak puasa! Jangan bawa penyakit di kampung ini!"
Mendengar perkataannya demikian, dadaku menyala bagai kompor hendak meleduk. Aku sadar jika amarah yang menyala tak kupadamkan, akan mengakibatkan sia-sia saja puasanya. Maka kutarik nafas dalam-dalam, agar tak bergolak gemuruh dalam dada.
"Bahasa Aceh jeut droeneuh?"
"Pu...Drokeh pat gampong?" Jawabnya dengan logat aceh yang 'meugelidoe'.
"Keu peu neutanyeng gampong long. Peu karena droeneuh ureung kota, makajih long neu kira awak gampong? Sebabnyan droeneuh neutanyeng pat gampong long?"
"Bek meudawa ngen lon. Kamu masih anak-anak, belajar agama biar gak sesat. Bahaya generasi seperti kamu kalau tidak ada ilmu agama". Dia menceramahiku seperti dengan seorang anak yang tidak mengerti apa-apa.
"Droeneuh pat neumeurunoe ilme agama, neume long. Bah ku peubeut guree droeneuh le long. Karena meunurot guree long, meunyoe tanyoe ka roh tajak bak jalan agama, hana deuh le takalen salah gob. Yang deuh salah droe teuh sagai. Maka jih ureung yang ka meu agamanyan jareung beungeh-beungeh keu gob". Droeneuh deuh that salah cok guree bak meurunoe agama. Rinso yang lon bloe neukira makanan!
Komplek SMAN Unggul Pijay
Aku membalas tuduhannya seperti muntahan peluru AK-47. Lantas aku meninggalkannya. Kubiarkan dia mengeras sendiri bagai patung yang memacak di bumi. Dia hanya bisa menatapku dengan sorot mata yang tajam dengan gigi saling mencengkram.
"Pajoh nyan". Dalam hatiku berkata demikian. Jujur puasaku tidak lagi mendapat kenikmatan. Aku merasa pahla puasaku batal, jika tak berkurang. Sampai di rumah, aku menjadi malas merendam baju. Aku merebahkan diri di kasur, lalu menyesali perbuatan tadi. Hom hai..
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
Hai kak @ernaerningsih, selamat berpuasa yang sudah tak lama lagi. Terimakasih semuanya...terimakasih juga buat @steemcurator08
👍👍😃