[Better Life, The Diary Game] : Rabu, 14 April 2021 (Celoteh Algoritma Sosial Media)
[Rabu Dini Hari] Bunyi alarm gawai yang besarnya subhanallah berhasil mengagetkanku, ditambah dengan nada dering yang cukup memekik di telinga. Semalam aku menyetel alarm namun lupa untuk mengatur nada dering yang pas di hati, sehingga suasana bangun tidurku tidak terkesan aesthetic sama sekali. Anehnya, seisi rumah masih tenggelam dalam mimpi dikejar pocong, tidak ada yang mendengar bunyi menjengkelkan itu. Aku membangunkan mereka semuanya satu persatu. Setelah membantu mak menyiapkan makanan sahur sederhana, aku duduk memandangi adik-adikku yang sedang makan dalam keadaan setengah bermimpi. Aku yakin rumah-rumah lain juga sedang dalam atmosfer yang sama, dimana para anggotanya sedang melaksanakan sahur dengan kondisi pikiran yang masih setengah sadar.
Entah jam berapa aku terbangun lagi. Kulihat cakrawala yang masih berwarna merah pertanda ayam jago jantan di depan rumahku masih tertidur atau bisa jadi baru terbangun, yang jelas aku belum mendengar suara kokoknya pagi ini. Dalam hawa dingin yang agak menusuk tulangku yang mungil, aku kembali membalut diri dengan selimut kesayangan. Rasa kantuk mulai hilang karena rendahnya suhu di sekitar, membuatku berusaha untuk menggapai handphone yang agak jauh, mungkin jaraknya sekitaran satu meter setengah setelah kulempar karena suaranya yang memekik tadi. Setelah berjam-jam berkutat dengan bacaan di hp, tak terasa jam telah menunjukkan pukul sembilan, namun aku belum menyadarinya. Itu karena kamarku yang kesannya terlalu terisolir, bahkan siang dan malam saja tidak bisa dibedakan kalau sudah berada di dalam sini.
Oh iya, setumpuk kain kotor telah menunggu untuk jadi bersih lagi. Sebenarnya itu bukan hal yang memusingkan, mengingat tugasku hanya menyuruh mesin cuci untuk memutar jentera-nya. Momen di sela-sela kegiatan ini kumanfaatkan untuk membaca postingan para sahabat komunitas Steem SEA, tak lupa menghargainya dengan melakukan upvote dan komentar menggunakan akun @steemseacurator. Rutinitas ini tak terasa telah memakan waktu sekitar 30 menit-an, aku harus segera menyelesaikan cucianku.
Sudah menjadi kebiasaanku untuk ngaret saat berjanji dengan siapapun, termasuk dengan temanku @amelialuiza. Sebelumnya kami berdua telah sepakat untuk pergi ke bank guna menarik cuan hasil reward menulisnya selama seminggu belakangan. Karena khawatir bank akan tutup cepat hari ini, maka aku meminta tolong pada mak untuk menjemurkan pakaian yang telah selesai dicuci dan diperas. Tidak peduli penampilan yang sedikit semrawut karena buru-buru, akhirnya kami sampai di tempat yang dituju. Tidak butuh waktu lama karena nomor antrianku langsung dipanggil sesaat setelah mengisi slip penarikan.
Di parkiran bank.
Alhamdulillah temanku yang satu ini mendapat hasil sebanyak tujuh digit, semoga ini menjadi penyemangat untuknya agar semangat untuk mengembangkan diri di platform ini.
Waktu berlalu secepat dua tarikan nafas. Menjelang sore adalah momen paling pas untuk menyiapkan menu untuk berbuka nanti. Aku membantu mak mengerjakan urusan masak-memasak, mulai dari membuat mie kocok, kuah asam keueung, cah kangkung, dan peyek udang. Syukurlah aku bisa merasakan nikmat makanan yang komplit dengan anggota keluarga yang komplit pula.
Video dari NASDAILY yang cukup menambah wawasan.
Sebelum berbuka, kumanfaatkan waktu luang yang ada sembari menonton di platform penyedia layanan video paling terkenal berawalan huruf "Y". Disini semua algoritma bermain, bermodalkan AI (Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan) dari penyedia layanan yang membuat mereka meraup keuntungan besar. Sebenarnya algoritma ini tidak hanya berlaku pada platform video yang berlogo merah itu, namun nyaris seluruh platform berbasis sosial media sampai aplikasi e-commerce yang tak luput dari pengaruhnya. Itulah mengapa tampilan beranda sosial media kita selalu terkait dengan apa yang kita minati, dimana hal itu adalah hasil algoritma dari aktivitas penelusuran sebelumnya. Sepertinya aku terlalu berbelit-belit, ya?
Piring kotor sudah menumpuk di kamar mandi, wajar saja karena peralatan masak yang banyak dipakai tadi sore dan juga saat berbuka. Setelah mencuci piring aku menemani keluargaku tahsin al-Qur'an, terutama menyimak bacaan dan hafalan ayah, mak, dan adik-adikku.
Dik Amru sedang membantu memperbaiki bacaan al-Qur'an mak yang terkadang masih kurang "afdhol".
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
Terima kasih banyak