Dedikasi Guru menjadi orang tua ke dua
Apa kabar sahabat Steemit?
Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, dan diberikan segala kemudahan. Bagi sahabat fantvwiki yang sudah berkeluarga dan memiliki buah hati, baik yang masih kecil atau pun sudah masuk ke sekolah. Mungkin sudah terbiasa untuk membimbing anak anaknya dirumah, berinteraksi dan menghadapi tingkah dan laku mereka. Apa yang sabahat rasakan sejauh ini, saya bisa pastikan mungkin campur aduk. kadang senang, lucu, sedih dan bahkan terkadang marah dan kesal dengan kelakukan mereka.
( Putra putri saya )
Beberapa tahun yang lalu sebelum pandemi covid-19 mungkin sahabat semua merasa baik baik saja, atau tidak terlalu pusing atau lelah dengan tingkah anak anak kita. karena hamir 4 sampai 6 jam waktu mereka di habiskan di sekolah. Tapi setelah covid-19, saat anak anak di paksa untuk belajar dirumah dengan bimbingan bapak/ibu nya. saya menduga, ada sedikit yang berbeda dengan Psikologi orang tua menghadapi anak nya. Sahabat semua di bebani pekerjaan ganda, mencari nafkah, menjadi orang tua di tambah lagi tugas sekolah yang membebani orang tua untuk aktif membimbing putra putri nya dalam menyelesaikan soal yang di tugaskan oleh wali kelas mereka masing masing.
Setiap orang tua ada yang di beri rezeki 1 anak, 2 anak, 3 anak, 4 anak, 5 anak dan 6 anak mungkin. Bayangkan saja saat covid ini, pendidikan di rubah menjadi daring. orang tua harus mengatur jadwal belajar anak anaknya, tugas ini itu dan segala macam yang menyangkut tugas harian.
Tapi pernahkah sahabat semua membayangkan tugas seorang guru, terlebih lagi kelas rendah yaitu kelas yang di isi oleh siswa kelas 1, 2 dan 3 ? luar biasa bapak ibu, sehari guru guru ini di hadapkan oleh 20 s/d 35 siswa setiap hari. Dengan berbagai macam tingkah laku, kebiasaan dan cara berinteraksi yang berbeda beda. Kalau bisa saya gambarkan keadaan yang biasa terjadi di dalam kelas adalah, Jika seorang anak ingin buang air kecil, dia melapor, guru tersebut menemaninya. Saat kembali ke kelas, siswa lain ikut ikutan untuk buang air kecil, dengan penuh kesabaran di antari lagi oleh gurunya. Contoh lain, Seorang siswa meminta bantuan untuk di bukai botol minumannya, yang lain juga malah ikuti. Yang paling sering terjadi, Saat sudut kanan kelas besuara, guru menegur, malah sudut kiri yang bersuara. Belum lagi guru menghadapi anak yang super aktif, bukan satu bahkan lebih.. sekali lagi dalam satu hari guru harus menghadapi 20 sampai dengan 35 siswa. dan ini hanya gambaran kecil keadaan di sekolah. belum lagi saat proses belajar, benar benar harus memehami karakter mereka.
( Salah satu Kelas di MIN 4 Lhokseumawe )
kehebat seorang guru di sinilah letaknya, full kesabaran. Bahkan mampu mengajar kan baca dan tulis satu persatu, luar biasa. Maka dari itu para guru di sematkan sebutan Pahlawan, di karenakan dengan penuh kesabaran dapat menghasilkan generasi suatu bangsa.
Saya yakin jika ada yang membaca dan mendengar cerita saya ini, pasti ada yang berkomentar. “ya itukan tugas seorang guru, dan itu merupakan resiko menjadi guru. Menghadapi banyak siswa, ada yang aktif ada yang suka mengganggu bahkan ada yang suka menangis. Itu biasa buat guru, ya itulah resiko menjadi guru”.
( Pendidikan Usia Dini TK TIARA Lhokseumawe )
Nah, sekarang di masa seperti ini saat anak anak sering belajar di rumah secara daring, Orang tua mengeluh, dan kelelahan “kapan sekolah lagi, di rumah asyik main android, kesana kemari pusing saya” kira kira mungkin itulah keluhannya. Ini yang menarik, begitulah menjadi orang tua. kita harus bisa membimbing, mengarahkan, mengajari dan menyayangi tanpa harus marah marah, ya itulah resiko menjadi orang tua !! Cerita ini saya angkat untuk membari gambaran kecil dedikasi seorang guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Di tuntut untuk dapat mengajar, membimbing, mengarahkan dan menjauhi tindakan kekerasan, terlebih di jaman sekarang. Orang beranggapan Sisi emosi seorang guru harus dihilangkan.
( Kesabaran seorang Guru di MIN 4 Lhokseumawe saat mengajar )
Semoga bapak/ibu semua dapat menjadi teladan dan guru terbaik bagi anak anaknya, dan saling menghargai serta berkerja sama dengan guru untuk menciptakan genarasi terbaik dari sebuah bangsa. Jika orang tua ke dua adalah guru disekolah, maka Orang tua adalah guru yang pertama.
Salam terbaik buat seluruh orang tua, yang ada di komunitas Steemit ini.
siswa siswi MIN 4 Lhokseumawe