The Diary Game Season 3, Better Life, Jum'at, 01 Januari 2021 (Menyambut Tahun 2021 Dengan 11 ribu lebih Steem Power)

Awal Tahun ini menjadi tahun yang paling berkesan buat saya. Setelah beberapa bulan berkecimpung aktif di platform Steemit, akhirnya saya bisa mengumpulkan steem power sebanyak 11 ribu lebih. Sesuatu yang tidak berani saya bayangkan akan bisa saya kumpulkan sebanyak itu sebelumnya. Dan Jumlah steem power sebanyak ini mungkin tidak ada apa-apa nya di bandingkan dengan steemian lainnya, namun sangat berarti bagi saya pribadi. Dan saya memiliki harapan yang besar di tahun 2021 ini, semoga di tahun ini saya bisa mengumpulkan lebih banyak lagi dari tahun 2020 lalu.

Kembali lagi ke kisah keseharian saya hari ini. Tadi malam saya tidur sangat-sangat terlambat. Karena saya menunggu momen pergantian tahun yang bertepatan dengan hari ulang tahun suami saya tercinta. Dan sebelum tidur, saya terpaksa menghidupkan Alarm agar bangun tepat waktu. Dan pagi ini entah untuk keberapa kalinya Alarm berbunyi, yang pasti saat saya terbangun, jam sudah menunjukkan pukul 5.50 pagi. Sudah sangat terlambat untuk menunaikan sholat subuh, tapi saya segera bangun menuju kamar mandi untuk berwudhu dan menunaikan sholat subuh. Tak lupa saya juga membangunkan suami yang masih sangat terlena di alam mimpi.

Usai sholat, saya menuju dapur untuk sekedar menanak nasi dan membuatkan susu untuk si kecil didalam botol dot. Selesai meminumkan susu untuk si kecil, saya memilih kembali bergelung dalam kehangatan selimut. Cuaca pagi ini sangatlah dingin. Mengingat dari semalam, hujan lebat ikut mewarnai pergantian tahun baru ini. Saat terbangun untuk kedua kalinya pagi ini, suasana sudah lebih terang. Hujan yang turun semalaman, hanya tersisa gerimis yang mengundang.

menu sederhana dirumah pagi ini

Saya segera bangun untuk menyiapkan menu untuk hari ini. Tak banyak yang saya kerjakan di dapur. Hanya menggoreng beberapa potong ikan untuk Si Adek, mengingat masih ada sisa masakan daging kemarin, dan hanya tinggal saya panaskan kembali. Usai memasak dan membereskan bagian dapur yang sedikit kotor akibat kegiatan memasak tadi, saya lanjut bersih-bersih rumah, menyapu dan merapikan mainan anak-anak kedalam kotak mainan.

Jam baru menunjukkan pukul 9 pagi saat kegiatan bersih-bersih rumah selesai. Karena masih belum ada anak-anak yang terbangun, saya minta izin suami untuk mencari makanan berupa kue basah diluar. Saya langsung mengenakan jaket biarpun hujan sudah berhenti, dan berkendara dengan santai. Tujuan saya hanya warung kopi terdekat untuk mencari kue basah kesukaan anak-anak.

Hanya sekitar lima menit, saya sudah tiba di salah satu warung kopi Keude Blang Jruen, tempat yang biasa saya datangi untuk membeli kue basah. Suasana lumayan ramai dengan rata-rata pengunjung adalah Bapak-bapak yang sedang santai menikmati kopi di pagi hari. Saya segera menuju rak tempat kue, dan melihat-lihat yang mana yang ingin saya beli, sambil sesekali melayani obrolan ibu pemilik warung. Tidak banyak kue yang tersisa, hanya beberapa potong bakwan dan risol.

Tapi syukurlah, kue kesukaan anak-anak, roti isi kacang hijau, masih tersisa lumayan banyak. Saya segera mengambil sepuluh roti isi kacang hijau dan membayar sebanyak Rp. 10000. Usai membayar saya langsung pamit pulang. Setibanya dirumah, anak-anak sudah menunggu saya didepan rumah. Mereka langsung mengambil kue yang saya bawa pulang, tapi saya langsung mengingatkan mereka untuk mandi dan sarapan terlebih dahulu sebelum menikmati roti isi kacang.

penampakan roti isi kacang di warung kopi Blang Jruen yang dikemas dengan rapi

Mereka mendengar kan saya dengan langsung berlarian ke kamar mandi. Saya segera mengurus mereka, dari memandikan dan memakaikan mereka pakaian ganti. Usai berpakaian, mereka langsung sarapan. Hari ini mereka mau nya makan sendiri, tanpa saya suapi. Saya hanya duduk mengawasi mereka sarapan, sambil menikmati secangkir kopi susu panas.

Usai anak-anak sarapan, saya baru membolehkan mereka mencicipi kue yang tadi saya beli. Dan saya juga ikut mengambil bagian, menikmati kue bersama anak-anak. Kami menghabiskan waktu sampai menjelang siang dengan bersantai sambil menonton koleksi film kartun kesukaan anak-anak, Ejen Ali.

buah nenas kesukaan suami

Usai sholat dhuhur, saya mengupas nenas untuk suami. Suami langsung menikmati nenas sebelum makan siang. Usai menghidangkan buah untuk suami, saya mengajak anak-anak untuk makan siang bersama. Selesai makan siang, kami beristirahat, apalagi cuaca yang dingin sangat mendukung untuk bermalas-malasan.

Saya terbangun dari tidur siang saat suara Azan terdengar. Saat saya melihat keluar, langit kembali mendung. Awan berarak menghitam. Saya segera kekamar mandi untuk berwudhu dan menunaikan sholat Ashar. Kemudian lanjut membereskan beberapa pekerjaan rumah tangga yang sudah menanti. Sedang asyik beres-beres, listrik tiba-tiba padam. Hal inilah yang membuat anak-anak yang sedang terlelap, terbangun. Sisa sore, saya isi dengan mengurus anak-anak dan semua kebutuhan mereka.

suasana sore ini yang nampak mendung setelah sempat cerah beberapa saat sebelumnya

Malam hari masih sama seperti biasanya. Saya dan suami saling bekerjasama mengajari anak-anak mengaji. Di lanjut kan dengan kegiatan belajar membaca tak lama setelah aktivitas mengaji. Usai mengaji, anak-anak memilih menonton sebentar. Saya membolehkan, karena Jarang-jarang mereka sanggup bertahan sampai jam 10 malam. Mendekati jam 11 malam, barulah kami semua masuk ke kamar masing-masing dan beristirahat. Semoga esok masih diberikan kesehatan agar dapat menjalani hari seperti biasanya.

Sekian diary saya hari ini, terimakasih bagi teman-teman yang sudah bersedia mampir.

Terimakasih saya ucapkan kepada teman-teman yang mendukung saya dan juga terima kasih tak terhingga kepada @steemcurator01 dan @steemcurator02 yang masih tetap setia memberikan dukungan untuk semua steemian indonesia yang masih aktif berpartisipasi dalam kontes the diary game sampai saat ini.