The Diary Game (24 Maret 2023) : Tingginya harga daging ketika "Meugang"
Selamat datang di diary saya edisi bulan Ramadhan, bulan yang punya seribu berkah, dan ampunan, bagi Steemian yang beragama islam yang sedang menunaikan ibadah puasa. Saya pribadi ingin mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa, semoga puasa kita tahun ini lancar dan diterima oleh Allah SWT.
Dan untuk hari ini saya akan menceritakan pengalaman saya 2 hari lalu ketika berada di pasar dekat tempat tinggal saya. Pasar itu bernama pasar Induk Lambaro. Pasar itu merupakan pasar tradisional tempat jual beli sayuran, buahan, ikan, ayam, dan daging.
Pasar induk Lambaro
Pasar tersebut terletak di ibukota Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar. Dekat tempat saya tinggal. Pasar ini memiliki luas kurang lebih sekitar 3,4 hektare dan dibangun pada tahun 1986.
Pada tahun 2007 lalu, dilakukan perkembangan dan pembangunan sarana prasarana pasar serta direnovasi beberapa sarana prasarana pasar.
Pasar ini menyediakan beberapa Area, di arah selatan terdapat tempat penjualan sayuran dan daging yang terpisah-pisah.
Dan tadi pagi saya menuju ke pasar ini ke bagian selatannya untuk membeli sedikit daging, guna merayakan tradisi meugang di kota saya.
Tradisi Meugang
Meugang adalah tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga, kerabat dan yatim piatu oleh masyarakat Aceh, Indonesia. "Meugang" atau "Mak Meugang" adalah tradisi menyembelih kurban berupa kambing atau sapi dan dilaksanakan setahun tiga kali, yakni Ramadhan, Idul Adha, dan Idul Fitri.
Sapi dan kambing yang disembelih berjumlah ratusan. Selain kambing dan sapi, masyarakat Aceh juga menyembelih ayam dan bebek.
Source : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Meugang
Ya, saya membeli sedikit daging di pasar lambaro itu untuk merayakan perayaan meugang itu, tradisi itu sudah turun-temurun sejak dahulu di daerah saya.
Biasanya harga daging di daerah saya hanya 100000 per kilonya, namun ketika meugang tiba, harga daging melambung tinggi, tadi pagi saya membeli 1 kilo daging sebesar 180000 rupiah, dan itu harga yang sangat mahal, atau sekitar 11,4 US dolar. Saya terpaksa membelinya demi menjalankan tradisi itu. Dan memang sepatutnya saya menghormati tradisi ini karena ini sudah menjadi bagian dalam siklus hidup kami, ketika kami tidak menjalankannya seperti ada yang kurang dalam menyambut hari besar umat islam bulan Ramadhan ini.
Setelah tradisi itu berakhir, biasanya harga daging akan kembali normal, kembali turun ke harga semula.
Gambar-gambar menunjukkan kepada Anda daging yang banyak sekali yang tersedia di pasar ketika "meugang", saya tidak dapat mengambilnya bagian demi bagian tetapi saya akan menunjukkan kepada Anda karena saya dapat menangkapnya dengan handphone saya. nikmati pemandangannya.
Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada #steemsea , atas kesempatan luar biasa untuk berbagi perjalanan saya dan pengalaman kami ke seluruh dunia, selalu luar biasa melihat dukungan yang kami terima setiap minggu di komunitas ini, Terima kasih kepada semua pembaca saya.
Ok, itu saja cerita yang dapat saya share kepada kalian, senang sekali bisa berbagi kebahagiaan dengan kalian semua, selamat berlibur, dan jangan lupa untuk selalu bahagia.
Thanks for reading. If you like my post, please follow, comment and upvote me. There will be more exciting posts & destinations to come.
Hampir semua tempat di Aceh daging meugang nya mahal termasuk di kota kami bang 😁
Iya benar @ikwal , semua daerah daging mahal, tapi disisi lain, tradisi meugang harus kita lestarikan, karena ketika kita tidak melakukannya, seperti ada yang kurang dalam siklus hidup orang Aceh.
Terimakasih telah berbagi bersama disini.
Terima kasih kembali mr. @waterjoe