The Diary Game Season 3-[5 Desember 2020] Perjalanan Sehari ke Desa Matang Pineung

in Steem SEA4 years ago (edited)

20201205_233710.jpg

Photo Bersama Tuha Peut Gampong Matang Pineung

Salam untuk sahabat steemians di manapun anda berada saat ini. Semoga selalu sehat dan dapat beraktifitas dengan lancar.

Nelson Mandela seorang tokoh pejuang pemberantas rasisme, kemiskinan dan kesenjangan, serta yang mendorong rekonsiliasi rasial dari benua hitam Afrika, pernah mengatakan bahwa "Menolak pemenuhan hak asasi manusia berarti menantang kemanusiaan itu sendiri. Membuat seseorang berada dalam penderitaan dengan kelaparan dan hidup yang penuh kekurangan (kemiskinan) berarti tidak memanusiakan mereka.

Jam 04.30 WIB

Pagi ini saya bangun lebih cepat dari biasanya. Targetnya sebelum azan subuh saya harus sudah selesai mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasanya tetapi belum selesai pekerjaan rumah dari kejauhan terdengar alunan azan subuh. Saya meninggalkan pekerjaan rumah lalu bergegas mengambil wudhu untuk melanjutkannya sholat subuh. Sebelumnya saya berpesan pada suami saya untuk mengunci pintu kalau dia berangkat ke mesjid dengan kunci cadangan, berhubung di luar masih gelap dan masih terlalu pagi. Ini hanya untuk mengantisipasi jika ada orang asing yang masuk ke rumah.

Selesai sholat subuh saya pun melanjut nembersihkan rumah dan memasak sekalian untuk siang dan sore, karena kemarin suami saya minta tolong untuk menemani dia ke lapangan yaitu ke Desa Matang Pineung Kecamatan Baktiya Kabupaten Aceh Utara.

Tugas saya di lapangan biasanya adalah mendokumentasikan seluruh kegiatan yang berlangsung pada saat melalakukan wawancara nanti dengan CPP (Calon Pemberi Pernyataan). Kebetulan suami saya bekerja di KKR (Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh). Dan kebetulan saya juga tidak ada jam tatap muka di sekolah.

Jam 07.30 WIB

Saya dan suami mulai bergerak dari rumah, setelah mengantar anak-anak ke sekolah dan berpesan kepada si abang yang masih melanjutkan kuliah secara online untuk menjeput adiknya nanti di jam 10.45 wib.

20201205_191718.jpg

Keadaan Langit Pagi hari Saat Kami Berangkat dari Rumah

Sebenarnya di rumah saya sudah menyediakan sarapan pagi tapi rasanya ingin makan lontong dan sekalian ngopi di warteg langganan kami, lokasinya di pintu satu Arun.

20201205_192235.jpg

Lontong Favorit Keluarga Kami

Jadi walaupun harus cepat sampai ke lokasi, saya tetap sedikit memaksa untuk ngopi dan makan lontong dulu. Dan dengan berat hati akhirnya suami saya menyetujuinya. Seperti biasanya kalau makan di sini harus atri, karena lontong lagganan saya ini lumayan laris dan lokasinya juga dekat dengan pabrik PJB. Jadi banyak karyawan pabrik yang sarapan di sini juga.

20201205_193858.jpg

Sabar Menunggu Antrian

Tapi sayangnya mereka tidak menjual kopi hitam, yang ada hanya kopi sachet atau kopi instans yang di produksi untuk tujuan komersil. Bagi saya tidak masalah mau kopi apa saja boleh, karena saya hanya sebatas penikmat kopi bukan pecinta kopi, kira-kira begitulah filosofinya. Beda dengan suami yang harus benar-benar original karena kalau tidak, akan berefek ke lambung, biasa keluhannya perut gembung dan mual karena itu dia hanya memesan teh panas saja.

20201205_194007.jpg

Sarapan Pagi sebelum Melanjutkan Perjalanan

Jam 08.00 WIB

Setelah selesai sarapan lontong saya dan suami kembali melanjutkan perjalanan. Tapi sebelumnya suami saya menelphon teman sekerjanya yang berdomisili dekat dengan lokasi pengambilan data yang akan kami kunjungi. Dia mengabari bahwa kami sudah dalam perjalanan, dan saya dengar mereka menentukan tempat ketemu nanti setelah kami tiba di sana. Seteleh selesai sarapan pagi kami melanjutkan perjalanan yang tertunda.

20201205_200959.jpg

Jam 09.00 WIB

Kami masuk ke salah satu SPBU yang terletak di pinggir jalan yang lintas untuk mengisi bahan bakar motor. Suami saya bertanya, apa saya tidak sekalian ke toilet dia khawatir di lokasi nanti agak susah kalau mau buang air kecil atau BAB. Saya pikir ya sudahlah.. dari pada lama menunggu antrian lebih baik saya memanfaatkan fasilitas spbu tersebut dan kemudian melihat failitas lainnya sambil mengambil beberapa photo sebagai bahan untuk menulis laporan saya nanti. Ini beberapa photo yang saya ambil di lokasi spbu tersebut.

20201205_201522.jpg

20201205_201601.jpg

Lalu kami melanjutkan perjalanan ke lokasi yaitu Desa Matang Pineung Kecamatan Baktiya Kabupaten Aceh Utara.

Jam 09.30 WIB

Tiba di persimpangan jalan menuju desa, suami saya berhenti untuk mengkonfirmasikan kembali ke teman sekerjanya yang bernama "Dara" bahwa kami sudah sampai di tempat yang sudah disepakati untuk bertemu. Kebetulan Dara yang mensosialisasikan ke aparat Desa tentang rencana KKR untuk pengambilan data dan sekalian meminta nama-nama korban HAM pada masa konflik Aceh dahulu.

Dari kejauhan seseorang tanpak berdiri dengan motornya, ternyata Dara sudah sampai duluan dan dia melambaikan tangan ke arah kami, untuk mengisyaratkan kalau kami harus menyeberangi jalan untuk menuju Desa Matang Pineung.

20201205_210019.jpg

Dara Menunggu di Persimpangan Menuju ke Lokasi

Lalu Dara menyalami saya sambil berkata "kita ketemu lagi ya kak..". Saya tertawa kecil dan mengatakan senang bisa melakukan adventure lagi. Kemudian dia berbicara dengan suami saya menjelaskan kondisi perjalanan dan kebiasaan masyarakat di sana sebagai gambaran hasil survey lokasi yang dia lakukan satu hari sebelumnya.

Saya dengar juga dia menjelaskan tentang lokasi desa yang masih jauh masuk ke dalam, dan dia juga mengatakan setengah perjalanan nanti kami akan bertemu dengan medan yang cukup sulit berhubung hujan dan jalan yang belum di aspal. Dan dia melanjutkan penjelasannya bahwa kemungkinan CPP yang sudah ada di list daftar yang akan diwawancarai kemungkinan juga bisa berubah atau tidak sesuai dengan yang telah direncanakan mungkin ada di antara cpp tidak berada di rumah berhubung di desa Matang Pineung musim tanam, jadi warga desa banyak yang terun ke sawah.

Ternyata pengambilan data yang dilakukan kali ini bersamaan dengan musim tanam padi. "Nanti kita sesuaikan dengan kondisi di desa, " kata Dara sambil mengakhiri penjelasannya.

Setelah mendengar penjelasan dari Dara, kami melanjutkan perjalanan dan Dara berada di depan sekalian memimpin perjalan hari ini.

20201205_211655.jpg

Kami sempat khawatir kalau Dara lupa dengan lokasinya. Tetapi kami juga maklum karena Dara juga baru sekali ke desa tersebut yaitu pada saat sosialisasi. Akhirnya setelah bertanya sana-sini, kami bertemu juga dengan persimpangan yang menuju Desa Matang Pineung.

20201205_214319.jpg

20201205_214255.jpg

Jalan mulai rusak dan air hujan tanpak menggenangi badan-badan jalan.

20201205_213414.jpg

20201205_214416.jpg

Saya pribadi sangat menikmati alam pedesaan, tanpak di kiri kanan jalan, petak-petak sawah dan para petani yang sedang menanmi padi.

20201205_214623.jpg

20201205_213443.jpg

Jam 10.00 WIB

Akhirnya kami tiba juga di lokasi, rumah pertana yang kami kunjungi yaitu rumah tetua desa Matang Pineung atau dalam Bahasa daeran Aceh disebut Tuha Peut.

20201205_213105.jpg

Kondisi beliau tanpak tidak sehat, dan saya mulai nyakin bahwa ada hubungannya dengan penyiksaan yang beliau alami pada masa konflik. Tanpak di tangga balai pengajiannya ada sepasang tongkat penyangga tubuh. Ya beliau mengalami cacat fisik dan psikologis.

20201205_212817.jpg

Kondisi tersebut beliau alami pada tahun 2003 karena beliau mencari anaknya yang merupakan korban penculikan, waktu anaknya berumur 16 tahun dan masih menuntut ilmu di Dayah.

20201205_212922.jpg

Setelah selesai mewawancarai cpp pertama kami minta izin melanjutkan ke cpp yang berikutnya, untuk mengehemat waktu Dara mulai jalan sendiri dan saya ikut suami menuju ke rumah warga yang menjadi korban HAM,
Banyak kasus yang saya dengar dan sangat menguras air mata.

Akhirnya untuk hari ini kami berhasil mewawancarai delapan cpp. karena target cpp sudah terpenuhi dan waktu pun sudah berada di ujung sore, kebetulan juga belum makan siang, akhirnya kami memutuskan untuk pulang.

Jam 13.30 WIB

Motor melaju pelan di jalan desa, akhirnya tiba juga di jalan utama. Di situ kami berpisah dengan Dara. Suami mengajak mencari rumah makan dan dia menawarkan makan nasi goreng di rumah makan yang sering dia dan kawannya kujungi kalau mereka ke Medan yaitu rumah Makan Banda. Saya jadi penasaran mendengar promosinya tentang lezatnya nasi goreng di restoran itu.

20201205_223231.jpg

20201205_223444.jpg

Tapi sayang ternyata ada pengajian yang diadakan oleh pemilik rumah makan tersebut. Semua karyawan tanpak sedang mengikuti pengajian. Akhir karena tidak sanggup lagi menunggu, kami melanjutkan perjalan lagi.

20201205_223411.jpg

Jam 15.30 WIB

Kami tiba di Kota Kabupaten Aceh Utara yaitu Lhoksukon. Motor mulai melambat, sambil mencari cafe untuk makan siang... Akhirnya kami makan siang tapi di jam sore, saya memasan Jus Mangga plus nasi goreng.

20201205_224750.jpg

Sedang Menikmati Makan Siang yang Tertunda

Jam 16.00 WIB

Kami melanjutkan perjalanan sambil mencari mesjid karena kami belum sholat Ashar. Kata suami saya, ayo kita sholat di mesjid Teupin Punti yang masih asri dan di sana suasananya nyaman dan banyak anginnya.

20201205_225130.jpg

Ternyata benar kata suami saya, mesjid Teupin Punti memiliki bangunan yang luas dan lingkungan yang asri dan memang sangat terasa angin yang berhembus sepoi-sepoi dari arah belakang dan samping mesjid karena tidak di tembokin jadi angin berhembus bebas masuk ke dalam mesjid.

20201205_225116.jpg

Jam 16.30 WIB

Perjalanan pulang ke rumah sudah mulai tidak lagi terburu-buru karena kami sudah selesai Ashar.

20201205_225654.jpg

Sebelum sampai di rumah kami mencari penjual roti bakar untuk oleh-oleh buat anak-anak di rumah. Sambil menunggu suami membeli roti bakar karena berada di depan warung kopi tradisonal di pinggir jalan lintas yang berlokasi di pasar Punteut, saya menyempatkan diri ngopi dan tidak lupa mengajak suami. Tapi seperti biasa dia tidak mau ngopi di tempat sembarangan apa lagi kopi instan kiloan hehehe. Ya sudahlah saya seperti alasan saya di atas memang saya hanya penikmat kopi bukan pecinta kopi , jadi mau ngopi apa saja dan di mana saja, saya selalu welcome. 15 menit berlalu, roti bakar pesanan kami pun sudah selesai dibuat, setelah membayar roti bakar dan kopi lalu kami melanjutkan perjalanan.

Jam 17.30 WIB

Kami tiba di rumah dan anak-anak pun berhamburan ke luar rumah untuk menyambutkan kami, seperti biasa mereka menghujani saya dengan berbagai pertanyaan dan pernyataan secara berebutan, "kenapa bunda pulangnya lama ?ada beli oleh-oleh apa?, ada beli maianan ga?"... bayak sekali pertanyaan dan semuanya saya jawab dengan argumen-argumen layaknya seorang diplomat ulang agar tidak menimbulkan masalah dan berujung tangisan hehehe.

20201205_230704.jpg

Lalu saya mandi dan mulai beres-beres di dapur yang sudah tanpak berantkan lagi, saya mengumpulkan gelas-gelas dan piring kotor untuk dicuci. Setelah itu memanaskan kembali lauk pauk yang masih tersisa untuk makan malam keluarga. Sedikit lelah tapi saya belum mau istirahat dulu karena waktunya hampir memasuki sholat maghrib.

Jam 18.45 WIB

Azan Maghrib sudah terdengar dari Mesjid Gampong Blang Pulo tempat saya tinggal sudah selama tahun 2007. Saya dan keluarga menunggu antrian untuk mengambil hudhu, maklum hanya ada satu kran air yang terhubung dengan sumur. Suami seperti biasa melakukan sholat di mesjid terdekat dan ladang di balai jabalul aqla. Setelah selesai sholat maghrib saya menyulang makan anak saya yang kecil tapi sebelumnya sudah mempersiapkan makanan di meja untuk anggota keluarga yang lain.

20201205_230936.jpg

Jam 20.00 WIB

Setelah membereskan bekas makan di meja makan, saya bergegas mengambil wudhu lalu saya sholat Insya, setelah sholat saya merenung dan bersyukur atas hidup saya dan berdoa semoga pemerintah memperhatikan kehidupan mereka yang hak-hak hidupnya terampas karena situasi politik negeri ini. Saya benar-benar tertidur pulas mungkin karena kelelahan melakukan perjalanan hari ini.

Salam @dianaakmal

Ucapakan Terima kasih kepada saya kepada @radjasalman, @el-nailul, @hhusaini1, @ernaerningsih, @anroja, @puncakbukit, @nazarul, @green07 juga kepada teman-teman seperjuangan khususnya stemian smanli, yang terus mensuport saya untuk terus menulis.

Sort:  
 4 years ago 

Tapi beda loh buk kopi saset sama yang original. Iya itu tergantung pecinta sama sama penikmat ya buk??hehe.
Senang baca diarynya jangan sering absen Donk 😀😀, oh iya buk untuk diary maksimal 8 foto ya buk😁.

Happy good day 👍.

Maaf saya baru tahu @nazarul, ada batasannya untuk photo. Terima kasih sudah di ingatkan, untuk ke depan akan saya perbaiki.

 4 years ago 

Sip buk hehe, saya juga gitu dulu..😁

😁🙏🏻

 4 years ago 

Dalam menangani permaasalahan korban HAM, kita juga harus mempersiapkan psikis yang mumpuni. Benar, tidak saudari @dianaakmal?

Salam
firyfaiz (account delegate)

Benar sekali suhu @el-nailul, @firyfaiz kalau psikis tidak siap malah akan berefek ke kita yang mendengar /menanganinya tentang bagaimana cerita penyiksaan yang mereka alami mungkin akan tervisualisasi oleh sipendengar, jika tidak kuat malah kemungkinan akan mengalami gangguan kejiwaan.

 4 years ago 

Benar kak, teyima kasyih ilmunya😊

Sama²😁🙏🏻

 4 years ago 

Boleh juga tu lontong nya dibawa ke sekolah biar kita eksekusi rame-rame, hihihi

Insha Allah @fadhlymatch, kalau ada ada rezeki dan umur panjang 😁🙏🏻

Postingan yang bagus dan cerita yamg menarik, berikan sedikit penjelasan tentang foto akan lebih bagus dan lebih menarik, mungkin itu penting untuk dilakukan agar dapat dinikmati pembaca.

Salam sukses by @green07

#onepercent
#indonesia

Terima kasih atas masukkannya, akan diperbaiki kembali 😁🙏🏻

Tidak ada yang salah, hanya sedikit kurang mungkin karena waktu saja, anda telah memberikan yang terbaik

Benar sekali saya kepepet waktu, jam 11.45 saya posting semalam hehe jadi tdk sempat menulis keterangan di bawahnya. Padahal kebiasaan saya selalu memberi ket. di bawah photo.

Itu hal biasa yang sering terjadi untuk seorang penulis

 4 years ago 

Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.

Anroja

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 62571.47
ETH 2429.90
USDT 1.00
SBD 2.66