The diary game, Senin 11 Maret 2024//Kegiatan sehari sebelum puasa

ASSALAMUALAIKUM

---

Pagi hari yang sangat cerah ini kami mulai dengan berziarah ke kuburan almarhum ayahandaku yang sudah berpulang ke Rahmatullah 2020 lalu. Tidak terasa sudah memasuki puasa ke empat sejak kepergian ayah. Rasanya sangat rindu, karena kami 5 bersaudara semuanya perempuan dan anak perempuan itu memang paling manja dengan ayah dari pada ibu.

Pukul setengah delapan pagi, sebelum matahari mulai terik aku, suami, ibu dan anak laki-lakiku sudah sampai di peristirahatan terakhir ayah yang jaraknya hanya 5 menit saja dari rumah ibuku. Karena anakku ini masih kecil, jadi dia tidak paham sama sekali tentang kuburan dan kematian. Sehingga cukup banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, membuat aku dan suamiku sedikit kewalahan menjawab pertanyaannya. 😄

Ketika kami sedang berdoa dan mengaji Yassin di kuburan bapak, keluarga-keluarga lain pun mulai berdatangan. Mereka juga berziarah ke kuburan anggota keluarga mereka di sini. Salah satunya adalah tetangga dekat rumah ibuku, mama mereka baru saja meninggal beberapa bulan yang lalu. Mungkin ini adalah puasa terberat bagi mereka karena puasa pertama tanpa mama nya.

Selesai dari kuburan, kami langsung pulang ke rumah. Sementara ibuku lanjut lagi pulang ke Lamteumen, kampung ibuku. Di sana ibuku sudah janjian dengan adik-adik dan abangnya untuk ziarah ke kuburan almarhum kakek. Kuburan kakek kami pun letaknya tidak jauh dari rumah nenek kami di desa Lamteumen.

Ketika sampai rumah, kakak dan adikku mengajak aku pergi ke pasar mencari baju untuk lebaran nanti. Kebetulan aku memang belum membeli baju untuk diriku sendiri. Tempo hari hanya membeli untuk kedua anakku saja. Jadi kami berangkat ke pasar kira-kira pukul setengah sepuluh pagi. Sementara anak-anak aku titipkan pada suamiku di rumah.

Di jalan, terlihat sangat ramai berjejer penjual daging. Hari ini masih dalam rangka meugang, jadi orang-orang masih melakukan kegiatan jual beli daging. Semakin menuju pasar Aceh jalanan semakin lengang. Tidak banyak orang yang ke pasar hari ini.

Setelah berbelanja di pasar sekitar dua jam, perut kami sudah mulai keroncongan apalagi adikku yang belum sarapan tadi pagi. Jadi kakakku mengajak kami makan di siomay Asahi. Sudah lama sekali aku tidak makan siomay Asahi ini. Cita rasanya tetap sama walau sudah sangat lama mereka berjualan. Tidak lupa pula kami memesan teh dingin karena hari ini matahari sangatlah panas.

Setelah mengisi perut, adikku pulang duluan sementara aku dan kakakku lanjut lagi, sekarang kami ke toko underwear. Setelah selesai di toko underwear kami lanjut ke toko kosmetik dan terakhir ke toko jilbab di daerah Lamlagang dekat rumah ibuku. Ketika azan dhuhur kami singgah sebentar shalat di masjid terdekat.

Pukul tiga sore kami sudah sampai rumah. Ternyata ibuku sudah menunggu kami pulang. Ibuku mengajak aku menemani ibu untuk berziarah ke maqam Syiah Kuala. Karena mungkin akan lama berziarah ke sana, jadi kami memutuskan untuk membawa serta anakku yang masih kecil, Harun.

Karena jalanan lumayan sepi, jadi dalam waktu 15 menit saja kami sudah sampai di Syiah Kuala. Suasana di maqam terlihat sepi, hanya ada beberapa peziarah yang ada. Ibuku berada di dalam maqam sekitar setengah jam, sembari menunggu ibuku berziarah aku dan anakku menunggu di balai yang ada di pekarangan maqam. Kira-kira pukul setengah lima sore kami sudah sampai rumah.

Sore harinya setelah shalat ashar aku mengajak suamiku, anakku yang kecil dan keponakanku yang masih berusia 4 tahun jalan-jalan sore. Kasihan anak-anak hanya di rumah saja sejak pagi. Kami hanya berkeliling di seputaran Neusu dan Lhong Raya saja.