The Diary Game Season 3 Better Life: 1 Desember 2020 Activities
TUHAN tidak pernah menjanjikan bahwa :
Langit itu akan selalu biru.
Mentari itu akan selalu bersinar.
Bunga itu akan selalu mekar.
Tapi ketahuilah, bahwa Tuhan sering memberi :
Pelangi disetiap badai.
Senyum disetiap air mata.
Berkah disetiap cobaan dan
Jawaban disetiap doa.
Begitulah falsafa dari siklus kehidupan.
Pukul 05:25 Wib
Saya sudah bangun dan bersegera menuju ketempat berwudhuk, setelah berwudhuk saya bergegas melaksanakan shalat subuh di mesjid, setelahnya mengikuti pengajaian rutin setiap pagi.
Pelajar yang saya dapat pagi ini adalah tentang makna kebahigian , saya mungkin dapat menjelaskan maksut kebahagian itu disini saya dapat memberi gambaran begini:
kebahagiaan itu nisfi, dia bukan barang yang bisa diukur.Ukuran kebahagiaan orang yang tinggal di rumah kumuh pasti berbeda dengan yang tinggal di rumah-rumah mewah.
Kebahagiaan itu adalah ketika kita bisa menikmati semua yang kita miliki. Akan tetapi ini baru tingkatan awal.
Tingkatan berikutnya dari kebahagiaan adalah ketika kita bisa berbagi bahagia dengan orang-orang yang kita cintai (anak-istri-kerabat).
Tingkatan berikutnya, ini mungkin yang tertinggi, kebahagiaan adalah ketika kita merasa tidak “memiliki” apapun -padahal mungkin kita punya semuanya- sehingga kita dengan ringan dapat memberikan itu semua untuk kemaslahatan alam semesta. Tanpa dikarenakan apapun, kecuali atas dorongan keilahian.
Pukul 07:00 Wib
pengajin selesai, setelhnya melihat-lihat tanaman anggrek dan keladi, ada yang perlu di tambah hormod dan disiram air atau sebagainya. Saya menghabiskan waktu satu jam di sini.
Pagi Pukul 08:00 Wib
Bergegas mandi selanjutnya melaju sepeda motor tua, menuju ke warung kopi Syarif delima disini saya sarapan pagi makan nasih dengan sate, ya sate terenak tikota Lhokseumawe (Sate Haji Din, saya merekomendasi anda karena cuma 10 @steem harga satu porsi silahkan dicobanya, pokoknya sangat enak.) setelah nya minum kopi Sanger (kopi di jampur susu) rencana tidak mau berlama-lama di sini.
pukul 09.00 Wib
Saya berangkat ke kantor, Tapi apah boleh dikata seorang ibu usianya kira-kira 50 tahun menghampiri saya. Dia adalah ibu penjual Kue, yang di jual kewarung-warung kopi. Itulah perkerjaan ibu itu. Beliau mulai berkeluh kesah, dia jadi kepala keluarga pengganti mendianh suaminya telah meninggal.
#, HAN TA DENGO HANA MEOH, OH TA DENGO MEH MOH TEUH. Eee POLON.
Lanjut dia berceria selam Covid-19 pendapatnya menurun drastis terkadang tidak cukup untuk kebutuhan keluarga. Dan kadang-kadang harus mengkunakan modal untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ceritanya panjang, lebih sejam saya dengan ibu ini. Singkat saya menjadi pendengar yang budiman, dia memita bantu untuk tambahan modal usahanya. Jawaban saya InsyAllah akan saya bantu.
Pukul 10:00 Wib
Baru selesai dengan satu orang ibu itu, dan selanjut berngkat ketempat kerja,sampai dikantor Baitil Maal, wow lain lagi persoalannya kata seorang Staf ada empat orang masya menunggu anda.. Ya sekarang kemana mereka tanya saya!, okey nanti saya temui mereka.
Seperti biasa saya menyelesaikan tugas-tugas di kantor.dan menyusun agenda rapat untuk besok.
Pukul 11:35 Wib
baru kelar, kemudian saya baru menemui empat orang ibu yang menunggu saya, ceritanya dan keluhannya sama dengan ibu yang saya jumpai pagi tadi. Terkendaka modal dan berharap di bantu tambahan modal oleh Baitul Maal untuk mereka. Saya tidak berjanji atau pun memberi harapan, kalau memang anda semua adalah pedagang kecil, kami dari baitul maal nanti akan mensurvey dimana tempat usaha anda dan apa yang anda jual. Tunggu kami di tempat anda. Itu jawaban saya. Ibu- ibu ini pun mengerti setelah mendengar Penjelasan dan minta pamit untuk pulang.
tak kurang 25 menit pas saya layani ibu - ibu itu azan pun berkumandang tanda masuknya waktu shalat zuhur. Setelah shalat waktu nya istirahan dam memesan kopi.
Pukul 13:00 Wib
makan siang di kantin, setekah itu bicara santai dengan beberpa orang sambil membuang lelah.
Pukul 13:40 Wib
bergegas pulang menuju ke kandang kamping walau kambing tidak banyak 5 ekor saja, itu pun hadiah dari kawan setahun yang lalu. Karena ada kekhawitiran terhadap kesehatan kambing sekarang sedang musim hujan.
Kemudia melihat batang jambu yang telah di cangkong apa sudah mengelurkan akar atau belum.
Teknik pencangkokan nenggunakan media tana dan dibalut dengan palstik.
Pukul 16:30 Wib
Pulang untuk shalat Ashar,setelah shalat merebahkan badan dan tidur zzzzzz.
Pukul 18.00 Wib
bangun lalu mandi shalat
magrib.
Hai gure @curiesea postingan anda sangat menghibur dan bermanfaat saya menanti postingan anda selanjutnya.😊👍
Okey Sudah siap Bang
Hei gure @curiesea, apakah anggrek yang kita buru kemarin masih bagus pertumbuhannya. Sisa yang ku ambil kini telah sangat subur di halaman rumah kakak ku
Gure sudah tidur @nazarul 😁 😴😴😴😴
Oh ya anggrek anggrek itu luarbiasa pertumbuhan akar dan tunas baru
Hii gure @curiesea apakabar anda saat ini, semoga kamu sehat dan bahagia selalu.
Petuah dari postingan anda sangat bagus.
#onepercent
#indonesia
Alhamdulillah kabar baik
Terimakasih semoga bermanfaat untuk saya dan kita semua
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
And thank you for setting your post to 100% Powerup.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team
Do you have the source for this reflection?
Is there a way I can talk to you privately? Via discord, rocketchat or email?
https://twitter.com/curieseatop?s=09
I'm sorry, because I took that sentence from an Arabic book, this is that book
And I've searched on Google, it turns out that these 2 paragraphs of sentences have been widely quoted by the author. and I can't find the original source. Regardless of the books I hold.
I only freely translate verses in the book of Ibn Athlah, the name of the book Al Hikam.