Kisah dilema seorang nelayan tua di sebuah negara bernama # ALAP_ALAP.

Diceritakan sebelumnya bahwa ada negara yang sangat luas, memiliki lautan dan gunung serta banyak pulau dan berpenghuni, dibagi menjadi beberapa daerah, masing-masing daerah, satu pimpinan di daerah, dibagi menjadi beberapa daerah yang tatanannya telah rusak, menurut untuk periode yang sedang dibahas dan negara dikendalikan. oleh semua kelompok Alap-Alap.
https://steemit.com/hive-103393/@curiesea/tale-dilema-apa-lapoh

Dilema Nelayan Tua

Di waktu senggangnya di musim panas di bawah pohon kelapa dekat pantai ada seorang nelayan tua menyingkir dari panasnya matahari. Padahal, nelayan tua itu adalah Kakek Lapoh, yang berada dalam dilema yang mengerikan.
Dari apa yang terjadi di negaranya bernama Alap-Alap.

Tatapannya kosong, pandangannya tertuju pada cakrawala selat, seolah-olah Kakek-Lapoh telah hanyut dalam melodi riak-riak kecil musim Panca Roba.

Instingnya mulai berbicara...

Dengan Alam Kita Harmonis

Laut dan hutan yang rimbun beserta isinya
Ini milik kita yang dipercayakan Tuhan untuk dijaga
Harus setuju bahwa kita tetap menjaganya
Karena dengan sumber daya hayati kita harus berwibawa”

Padang gurun kehidupan begitu indah dan bijaksana
Disini kita berpelukan bersama..
Dan laut serta hutan adalah simbol persahabatan kita

Tuhan...
Jangan hadapi kami
Untuk keserakahan naluriah
Karena kebutuhan dan pertahankan
Keduanya sangat berarti..

Jangan dikotori oleh nafsu yang murka..
Kesempitan dalam mencari nafkah
Masih bisa dikendalikan...
Tapi ketika laut dan terumbu karang hancur
Pembuangan limbah mematikan ikan kecil
Penjarahan ikan membabi buta.. Apa yang akan terjadi..
gunung telanjang
Hutan rusak karena kebakaran dimana-mana
Pohon-pohon besar ditebang dan diganti dengan kelapa sawit, sungguh biadab
Semua jenis hewan kehilangan tempatnya,
Mereka pasti akan mencerminkan
Kekacauan akan terjadi di mana-mana
Kenyamanan yang damai berubah menjadi bencana..
Tetapi...
Pasti ada jalan dengan kesepakatan,
untuk selalu tegas
Mengikuti kehendak Tuhan
dengan itu keselarasan manusia dengan alam berkelanjutan.

"Ketika matahari terbenam
Bulan yang menawan muncul
Dan bintang yang indah
Cahaya menyinari dunia dengan indah.

Tapi cahaya indah itu hilang oleh seseorang
Seseorang dengan hati dan senyum yang mengikat
Satu elemen dengan elemen lain
Seseorang yang membawa cinta sejati
Seseorang yang memberi cinta putih
Tuhan..
Akankah manusia menghargai dalam arti syukur?
Segala bentuk ciptaan mu..
"Tuhan..
apakah itu mimpi?
Manusia tidak ingin mengikat diri untuk keseimbangan.
Tuhan..
Apa harapan bulan purnama
Jangan pernah terlalu tinggi
Alam dan hewan hanya menginginkan cinta yang sederhana
Kami hanya ingin menjaga
Kebersamaan ini selamanya”

"Kita telah sepakat untuk memulai semua ini,
Di waktu yang jauh di alam rahim
Di sana kita telah tersepakati untuk menjaga dunia ini..
Tapi jangan sampai kita berakhir sepihak..
Kita berjanji untuk memperjuangkan kebersamaan ini,
Tapi ada juga yang tamak menyerah tanpa restu...
Meskipun rasa memiliki kita terikat satu sama lain..
Mengapa kita tidak berjalan di jalan Tuhan..

Meskipun..
Kami masih ingat janji perjanjian
Mengapa kita tidak sekarang?
Harmonis dengan alam dan hewan
Jangan menyapa.."
"Maaf..
Adalah satu kata sederhana
yang melegakan jiwa
Maaf..
Empat huruf biasa
Tapi itu menghangatkan hati
Bersinar di wajah kami
Memberikan kesempatan
mencintai alam
Untuk tumbuh kembali” –

Itulah sedikit kegelisahan dari nelayan tua, semoga kita bisa mengambil pelajaran sebagai renungan bersama.

Kesimpulan :

Nabi Muhammad pernah bersabda, kurang lebih artinya: Barang siapa yang berbuat baik kepada alam dengan hati yang ikhlas akan mendapatkan pahala dari Allah SWT berupa pahala.

Bahkan sejak zaman Nabi Muhammad, Islam telah mengenalkan konsep “hima”, yaitu penetapan zona-zona tertentu untuk pelestarian alam dan perlindungan tumbuhan dan satwa liar, di mana tidak boleh mendirikan bangunan, membuat ladang, membuka lahan. , dan berburu.
...