Pendidikan Akhlak dalam Perspektif Isra' dan Mi'raj

in Steem SEA4 days ago

IMG-20250126-WA0040.jpg
Dr. Safwan, S. Pd.I, M. Ag, Pakar Pendidikan Aceh dan Ketua Pembina LP2A

Isra' dan Mi'raj merupakan peristiwa penting yang memiliki makna mendalam bagi umat Islam. Perjalanan yang dialami Rasulullah SAW ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mengandung pelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, khususnya dalam aspek pendidikan akhlak.

Peristiwa yang terjadi pada 27 Rajab ini menunjukkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjid Al-Aqsa di Palestina (Isra') dan naik ke Sidratul Muntaha (Mi'raj). Dalam perjalanan ini, Rasulullah menerima perintah shalat yang menjadi kewajiban utama umat Islam. Selain itu, banyak nilai-nilai moral dan pelajaran akhlak yang dapat dipetik dari peristiwa ini.

Nilai Akhlak dari Peristiwa Isra' dan Mi'raj

  1. Menjalin Hubungan dengan Allah SWT
    Isra' dan Mi'raj mengajarkan manusia untuk selalu terhubung dengan Allah, baik dalam keadaan sulit maupun senang. Banyak manusia baru mengingat Allah saat ditimpa musibah, namun melupakan-Nya di saat bahagia. Kesadaran untuk selalu berdoa dan bersyukur kepada Allah dalam setiap keadaan adalah inti dari pendidikan spiritual yang dapat diambil dari peristiwa ini.
  1. Menjauhi Perbuatan Dosa dan Maksiat
    Dalam perjalanan Mi'raj, Nabi Muhammad SAW diperlihatkan berbagai bentuk siksa yang diterima oleh manusia akibat perbuatan dosa. Hal ini menjadi pengingat untuk menjauhi perbuatan yang melanggar perintah Allah dan menghindari segala bentuk kemungkaran yang mendatangkan azab-Nya.
  1. Pentingnya Salam dan Adab Sosial
    Rasulullah tidak pernah lupa mengucapkan salam kepada para nabi yang ditemui sepanjang perjalanan. Ini menegaskan pentingnya menjaga hubungan sosial yang baik dan selalu menyebarkan kedamaian di antara sesama manusia. Salam bukan hanya ucapan, tetapi juga doa kebaikan yang mencerminkan akhlak mulia.
  1. Kewaspadaan terhadap Godaan Iblis
    Ketika memulai perjalanan Isra', Rasulullah dihadang oleh iblis yang menyamar sebagai perempuan untuk menggoda dan menghalangi perjalanan beliau. Pelajaran ini mengingatkan manusia bahwa godaan iblis akan selalu ada, baik dalam bentuk yang nyata maupun tersembunyi. Oleh karena itu, manusia harus selalu waspada dan berpegang teguh pada ajaran agama untuk menghindari tipu daya setan.
  1. Kemandirian dan Istiqamah
    Isra' dan Mi'raj mengajarkan pentingnya keteguhan hati dalam menjalani kehidupan. Nabi Muhammad SAW menjadi teladan dalam bersikap istiqamah, meskipun menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam menyampaikan risalah Islam.

Implementasi Pendidikan Akhlak dalam Kehidupan

Nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam Isra' dan Mi'raj harus diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini dimulai dari pendidikan akhlak sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Lingkungan Keluarga
Orang tua berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai akhlak kepada anak-anak. Membiasakan anak untuk shalat tepat waktu, membaca Al-Qur'an, dan berbuat baik kepada sesama adalah langkah awal untuk membentuk karakter yang beriman dan bertakwa.

Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan harus memiliki rancangan kurikulum yang mencakup pembinaan akhlak dan spiritual. Pendidikan agama harus menjadi prioritas, dengan mengajarkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam Al-Qur'an dan hadis.

Lingkungan Masyarakat
Masyarakat harus menjadi tempat yang kondusif untuk menumbuhkan akhlak mulia. Budaya saling menghormati, toleransi, dan kerja sama harus terus dijaga.

Dimensi Spiritual dan Sosial dalam Pendidikan Akhlak

Isra' dan Mi'raj tidak hanya mengajarkan dimensi spiritual, tetapi juga sosial. Dalam konteks sosial, cinta tanah air, semangat kebangsaan, dan menjunjung tinggi persatuan adalah nilai-nilai yang dapat diambil dari peristiwa ini.

Sebagai contoh, Nabi Muhammad SAW menunjukkan kecintaan yang mendalam kepada Mekkah, tanah kelahirannya. Cinta tanah air bukan hanya soal kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab untuk menjaga persatuan dan membangun masyarakat yang harmonis.

Relevansi Isra' dan Mi'raj dalam Pendidikan Modern

Dalam era modern, pelajaran dari Isra' dan Mi'raj menjadi semakin relevan. Pendidikan akhlak tidak hanya mencakup aspek keagamaan, tetapi juga penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti yang diajarkan dalam peristiwa ini, Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membawa manfaat bagi umat manusia.

Dengan demikian, Isra' dan Mi'raj menjadi refleksi penting bagi umat Islam untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan membangun karakter yang berakhlak mulia. Momentum ini juga menjadi pengingat bahwa pendidikan akhlak harus menjadi prioritas utama dalam membentuk generasi yang beriman, bertakwa, dan bermanfaat bagi sesama.

Editor : CM Cek Mad

Coin Marketplace

STEEM 0.21
TRX 0.25
JST 0.038
BTC 105224.75
ETH 3271.10
SBD 4.39