Arrived at Kilometer 49! | Sampai di Kilometer 49! |

in Steem SEA3 years ago

04.jpg
Makan pizza bersama keluarga.


Agustus hampir berakhir dan aku merasa belum mampu memenuhi target di Agustus kelabu. Tapi setidaknya masih banyak yang bisa disyukuri ketika aku sampai di Kilo meter 49!

Banyak peristiwa penting di Agustus 2021. Bukan saja pada tahun ini Indonesia merayakan kemerdekaan ke-76 pada 17 Agustus 2021. Tapi perjalanan yang sudah sampai pada Kilometer 49 juga menjadi momen yang patut disyukuri.

Tidak ada momen khusus pada hari dan bulan aku dilahirkan. Paginya masih sibuk merampungkan pekerjaan di kantor. Dalam beberapa hari terakhir, aku juga sibuk melakukan vaksin pertama, setelah vaksin di Kampus Bukit Indah beberapa pekan lalu gagal atas rekomendasi dokter yang menyarankan aku meminta rujukan dari dokter spesialis urologi karena ada batu kecil di ginjal.

Aku sudah menyatakan tidak ada masalah dengan pinggang karena batu kecil tersebut. Batu itu hampir tidak pernah mampu menyiksaku. Tidak ada rasa sakit, hanya sesekali dalam beberapa bulan ketika aku kurang minum saja.

Tapi aku mengikuti saran dokter sehingga vaksin waktu itu tertunda. Konsultasi dengan dokter urologi gagal karena mereka tidak buka praktik. Ada dua dokter spesialis urologi yang kukenal dan mengenalku.

Akhirnya, aku harus vaksin tanpa konsultasi dengan dokter urologi dan semuanya lancar-lancar saja. Aku membutuhkan sertifikat vaksin untuk mengikuti pelatihan calon ahli pers di Hotel Mercure Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.

Jadi, aku berlari dengan kecepatan penuh dalam rentang waktu di sekitar Kilo meter 49. Kawan sekantor mengajak makan di Twin Star dan ditanggung dengan si Boss Teuku Kemal Fasya. Kami menghabiskan waktu sekitar dua jam di sini kendati tidak semua bisa berkumpul sepenuh waktu karena pekerjaan menumpuk.

Dalam suasana seperti itu, aku juga harus mengurus tiket bus ke Medan. Dengan bus tidak bisa karena pesawat terbang pukul 09.50 dan aku minimal harus tiba dua jam sebelumnya karena banyaknya pemeriksaan.

Tidak banyak pesawat yang terbang di masa pandemi Covid-19. Aku harus terbang dengan Citilink karena Garuda hanya ada pukul 15.00. padahal, aku harus mengikuti acara pukul 13.30 WIB. Akhirnya aku membeli tiket minibus Bahtera dari Lhokseumawe langsung ke Kuala Namu.

Malamnya, sebelum berangkat ke Kuala Namu, aku dan keluarga makan-makan bersama. Sempat bingung mau makan apa di mana. Akhirnya kami putuskan makan pizza saja kendati sudah terlalu sering. Hanya kami sekeluarga saja, tetapi ketika melihat Sarina, wartawan anggota AJI, aku mengajaknya bergabung.

Tidak ada yang istimewa setiap aku mengalami pengulangan hari dan bulan yang sama dengan saat kelahiran. Paling kami makan bersama keluarga saja.

Secara pribadi, aku juga menggunakan momen tersebut untuk melihat ke belakang dengan penuh syukur dan menatap ke depan dengan penuh optimism.

Kilo meter 49 termasuk titik yang lumayan jauh. Setahun ke depan, kalau diberikan umur, aku sudah berusia setengah abad. Begitu cepat waktu berlalu, dan begitu banyak mimpi yang belum terwujud.

Belum terlambat untuk mengejarnya.[]


01.jpg


02.jpg
Makan bersama rekan sekantor di Twin Star.


Arrived at Kilometer 49!

August is almost over and I feel like I haven't been able to meet my targets in a gray August. But at least there's still a lot to be grateful for when I reach Kilometer 49!

There are many important events in August 2021. Not only this year, but Indonesia also celebrates its 76th independence on August 17, 2021. But the journey that has reached Kilometer 49 is also a moment to be grateful for.

There is no special moment on the day and month I was born. In the morning, he was still busy completing work at the office. In the last few days, I've also been busy doing my first vaccine, after the vaccine at the Bukit Indah Campus a few weeks ago failed on the recommendation of a doctor who advised me to seek a referral from a urologist because I had a small stone in my kidney.

I already stated there is no problem with the waist because of the small stone. The stone was almost never able to torment me. No pain, only occasionally in the months when I don't drink enough.

But I followed the doctor's advice so the vaccine was delayed. Consultations with urologists failed because they were not open to practice. There are two urology specialists I know and know me.

Finally, I had to vaccinate without consulting a urologist and everything went smoothly. I need a vaccine certificate to take part in the training of press experts at the Mercure Bumi Serpong Damai Hotel, South Tangerang.

So, I ran at full speed in a span of around Kilometers 49. A coworker invited me to eat at Twin Star and was borne by the Boss Teuku Kemal Fasya. We spent about two hours here although not all of them were able to get together full time due to work piling up.

In such an atmosphere, I also have to arrange a bus ticket to Medan. By bus I can't because the plane flies at 09.50 and I have to arrive at least two hours before because of the many checks.

Not many planes fly during the Covid-19 pandemic. I have to fly with Citilink because Garuda is only there at 15.00. in fact, I have to attend the event at 13.30 WIB. Finally, I bought a Bahtera minibus ticket from Lhokseumawe directly to Kuala Namu.

That night, before leaving for Kuala Namu, my family and I had dinner together. Was confused about where to eat. In the end, we decided to just eat pizza even though it was too often. We were just a family, but when I saw Sarina, a journalist from AJI, I invited her to join.

There is nothing special every time I experience the repetition of the same day and month as the time of birth. Most of us eat with family only.

Personally, I also use those moments to look back with gratitude and look forward with optimism.

Kilometer 49 including a fairly far point. A year from now, given my age, I'll be half a century old. So fast time flies and so many dreams are yet to come true.

It's not too late to catch up.[]


03.jpg

Sort:  
 3 years ago 

Yaumul milad ke-49

 3 years ago 

Terima kasih @fadlymatch.

Sekarang saya baru percaya yang dikatakan pak Zainal kemarin, ternyata benar bang Ayi usianya sudah mendekati 50 tahun. Padahal kalau dilihat dari fisik, rasanya masih 35 tahun.

Semoga sehat selalu.

 3 years ago 

Kalau hari ini, 30 Agustus 2021, sudah 49 lewat beberapa hari. Tapi kalau ada yang tanya usianya berapa, tolong @midiagam bilang aja sekitar 35, ya? Hehehehehehe....

Terima kasih doanya. Sukses selalu buat @midiagam dan terima kasih selalu keep on #steemliteracy.

Hehe siap bang.

Sekilas droneuh bg mirip Adrian Maulana.

Sukses untuk kita semua 😊

 3 years ago 

Bek sampe diteupu le Adrian Maulana, beuh. Male jih euntek, hehehehe.....

Hehee

Selamat ulang tahun Bang Ayi. Ditunggu traktirannya....

 3 years ago 

Terima kasih. Kan harus makan seleftif dan terbatas...?

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 66050.37
ETH 2629.02
USDT 1.00
SBD 2.68