Dalam dua minggu belakang ini aktivitas saya di rumah sakit semakin padat dengan pekerjaan saya dalam melayani pemeriksaan terhadap pasien yang membutuhkan pelayanan radiologi. Saya sudah sering lembur dalam bekerja untuk mengejar beberapa pekerjaan.
Hari ini pagi bangun pagi masih seperti biasa yaitu jam 5, kemudian saya ke masjid terdekat untuk menunaikan sholat Subuh secara berjamaah.
Kembali dari sholat Subuh, istri saya menyuguhkan minuman dari madu dan lemon, kali ini lemonnya masih setengah matang dan masih berwarna kehijauan. Menurut istri saya dalam beberapa hari ini sangat sulit mendapatkan lemon di pasar tradisional Meureudu, dan harganya juga sedikit lebih mahal. Minuman tersebut saya minum perlahan-lahan karena masih panas. Sangat baik untuk menghangatkan dan menyegarkan tubuh di saat pagi.
Minuman dari Madu dan Lemon yang saya minum pagi ini di rumah
Sekitar 15 menit kemudian istri saya menyuguhkan menu sarapan pagi, yaitu nasi goreng dan ikan Rambeu (ikan yang menjadi langganan Tante
@ernaerningsih di rumahnya). Saya menyantap nasi goreng tersebut sampai tidak tersisa (hanya piring dan sendok saja yang tersisa..😀). Kemudian saya segera mandi (sensor sedikit, nggak mungkin cerita lebih detail aktivitas di kamar mandi..😀). Setelah selesai mandi, saya ganti baju dan segera berangkat kerja ke Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli (Aceh, Indonesia).
Nasi goreng yang menjadi menu sarapan pagi ini
Untuk tiba di rumah sakit tersebut, saya membutuhkan waktu satu jam perjalanan dengan mobil, saya menyetir mobil dengan kecepatan sedang sambil menikmati alunan musik melalui alat perekam musik di dalam mobil. Sebuah lagu nostalgia yang berjudul "Pandangi Langit Malam Ini" yang dibawakan oleh grup band Jikustik berhasil mengingatkanku akan seseorang yang pernah ku tinggalkan saat melanjutkan kuliah ke Semarang (Jawa Tengah) dulu. Hubungan kami akhirnya kandas karena jarak dan kesibukan masing-masing.
Belum lama saya terkenang momen tersebut, sebuah kejadian luar biasa terjadi. Dia yang pernah menjadi bagian hidupku tiba-tiba menelpon ku. Saya segera menghentikan mobil di pinggir jalan saat mengangkat panggilan tersebut. Dengan suara merdu mendayu di ujung telpon (seperti bang
@el-nailul bilang), dia menanyakan kabar ku. Aku terbata-bata menjawab pertanyaannya. Aku segera menguasai diri ku agar tidak tampak kikuk. Dia mengabari bahwa sudah beberapa hari demam dan menurutnya seperti gejala COVID-19.
Saya sedikit shock mendengarnya (dalam hati saya bertanya kenapa harus aku yang dihubunginya?), aku menyarankan dia minum obat dan multivitamin dan istirahat yang cukup. Kemudian aku juga menyarankan agar dia jangan masuk kerja dulu dalam beberapa hari ini. Saya akan mengusahakan agar bisa dilakukan swab test untuk mengetahui diagnosis demamnya apa benar karena COVID-19. Dia mengucapkan terima kasih atas saran dari ku dan menutup telpon di ujung sana. Saya sendiri masih gamang. Antara mau menelpon kembali atau melanjutkan perjalanan lagi ke tempat kerja.
Di dalam mobil di pinggir jalan, saya terdiam beberapa menit, kemudian saya tersentak saat suara musik di mobil menghentakkan ku dari lamunan. Grup band "Kotak" sedang menyanyikan lagu "Beraksi" dengan irama rock. Saya segera melanjutkan perjalanan dan melirik jam di smartphone sudah jam 7.50 pagi. Masih butuh waktu sekitar 15 menit lagi untuk tiba di rumah sakit.
Sekitar jam 8 lewat saya sudah tiba di rumah sakit. Saya segera menuju ke Departemen Radiologi dan bergelut dengan pekerjaan saya sehari-hari. Satu persatu saya melayani dan memeriksa pasien yang membutuhkan pelayanan radiologi terutama dengan modalitas imaging CT Scan sesuai dengan keahlian saya.
Saya sedang bergelut dengan pekerjaan sehari-hari di Departemen Radiologi Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli
Sekitar jam 12.30 saya menghentikan aktivitas dari pekerjaan saya, saya segera menuju ke masjid At Taqwa yang terletak di depan rumah sakit untuk menunaikan sholat Zhuhur. Kemudian saya lanjutkan dengan makan siang. Sekitar jam 2 siang saya kembali lagi ke Departemen Radiologi untuk melanjutkan pekerjaan saya yang masih belum selesai.
Masjid At Taqwa tempat saya menunaikan sholat Zhuhur
Sekitar jam 3 sore, pekerjaan saya sudah selesai, saya segera meninggalkan Departemen Radiologi dan menuju ke Bank Aceh yang terletak di Jalan Prof. A. Majid Ibrahim Sigli. Saya ingin menarik beberapa uang rupiah dari ATM tersebut dan selain itu ingin menjumpai teman saya yang saat ini menjadi Kepala kantor di Bank tersebut. Tiba di sana, ternyata kantornya sudah tutup. Saya hubungi teman saya untuk saya ajak nongkrong di warung kopi, di seberang telepon dia mengiyakan ajakan saya.
Kantor Cabang Pembantu Bank Aceh Kota Sigli saat saya ingin menarik uang di ATM tersebut
Dia segera keluar dari kantor Bank Aceh tersebut dan kami sama-sama menyeberangi jalan menuju warung kopi "Aneuk Ule Kareng" yang letaknya berhadapan dengan kantor Bank Aceh tersebut. Kami memesan "kopi pancong" (istilah orang Aceh untuk memesan kopi setengah cangkir) dengan harga 3.000 rupiah per cangkir (1 STEEM). Saya dan teman saya banyak bercerita tentang kehidupan kami sehari-hari dan sesekali bercengkrama tentang masa lalu kami. Kemudian saya bercerita kepadanya tentang tadi pagi saya dihubungi oleh Nyonya "X" yang pernah menjadi bagian hidup ku. Ternyata teman saya ini tahu semunya, karena dia yang mengusulkan kepada Nyonya "X" untuk menghubungi ku.
Saat menikmati segelas kopi dan bertemu seorang teman di warung kopi "Aneuk Ule Kareng" Kota Sigli
Kami nongkrong di warung kopi tersebut sampai jam 5 sore, kemudian kami cabut dari sana dan saya menuju ke Kota Sigli tepatnya beberapa ratus meter ke depan untuk membeli pesanan istri saya yaitu Bakso di outlet "Bakso Rudal Baru" yang terletak di Jalan Prof. A. Madjid Ibrahim Kota Sigli. Saya memesan dua porsi Bakso untuk saya bawa pulang, dengan harga per porsi 14.000 rupiah (5 STEEM).
Outlet "Bakso Rudal Baru" saat saya membeli Bakso pesanan istri
Dari outlet Bakso ini saya langsung menuju ke rumah dengan kembali menempuh perjalanan selama hampir satu jam. Dan saya baru tiba di rumah saat jam menunjukkan pukul 18.20 sore. Hanya beberapa menit sebelum matahari terbenam. Saya segera mandi dan bersiap untuk menunaikan sholat Maghrib di masjid terdekat. Malam hari aktivitas saya hanya di dalam rumah menghabiskan waktu bersama keluarga dan sekitar jam 11 malam saya sudah tertidur.
Info:
Saya dan tim mengadakan kontes fotografi dalam The Diary Game, anda dapat mengunjungi link berikut ini untuk info lebih detail tentang kontes.
https://steemit.com/hive-103393/@steem.sea/steem-sea-community-contest-part-6-photography-in-the-diary-game
Kami bergabung dalam tim Aceh-Indonesia yang terdiri dari saya sendiri sebagai leader,
@muzack1,
@ernaerningsih,
@lord-geraldi dan
@p3d1.
Ingin tahu tentang saya? Klik disini
Share ke Twitter
Semakin hari semakin sibuk nampaknya, ketika kita sibuk dengan berbagai kegiatan sebaiknya kesehatan juga perlu dijaga.
#onepercent
#indonesia
Itu benar bang @muzack1, sudah tentu semakin sibuk, kesehatan semakin menurun karena kelelahan dan kurang tidur..
Untung saja bukan sang mantan pacar yang angkat telepon, bisa runyam urusan sarapan pagi besoknya Oom @anroja ya, memang kalau sudah Merdu mendayu tidak naik pikir lagi urusan lain
#onepercent
#indonesia
🤣🤣🤣🤣, bukan lagi masalah dapur bang, masalah sumur dan kasur juga ikut runyam...😀😀
Iya kan TANTE @ernaerningsih?
Ternyata oh ternyata, bisa lebih runyum dari pada menganyam kue Keukarah
WKWKWKWKW
🤣🤣🤣🤣🤣
Auk ah gelap.
Ah TANTE nie seperti kura-kura dalam perahu ajah..
😊😊😊🤔🤔🤔
🤣🤣🤣🤣
Thanks very much @anroja for your great and detailed post I really enjoyed reading every pieces of information in this diary. You really had a great work from morning to evening. I saw that at the Radiology department you were very busy with your computer working. You also managed to get to the ATM booth to withdraw money. Putting all these activities together I sometimes ask how would you get time to spend your leisure time with families or make fun with friends or even write these lengthy posts. What I know is that workers found in Hospitals are always busy if I am correct here . Because in Ghana, nurses and doctors are the most busy people that explains why they received higher salary. Thanks very much , Steemit Team!
#onepercent
#ghana
Saya selalu mengatur waktu sebaik mungkin bersama keluarga, teman dan pekerjaan. Saat bekerja, kami juga memiliki waktu istirahat. Itu saya pergunakan seefektif mungkin untuk menulis diary dan melakukan kurasi. Soal postingan, biasanya saya menulis dengan cara menyicil saat ada waktu senggang.
That is good time usage. 🙏😀
Terima kasih sobat. Semoga hari anda menyenangkan.
You are even left behind from your diarygame posts. ^_^ hahaha well yes, that's because you are busy right? well it's ok. Dropping by to say hi!
Apapun cerita nya, saya masih penasaran sama makhluk istimewa yang menelpon itu? Makhluk jadi-jadian kah sampai membuat seorang Oom @anroja tergagap2?
Itu hanya seorang wanita yang telah berkeluarga dan memiliki dua orang anak..🤣🤣🤣
Waaahhhh.... Enggak betul ini. Ada udang di balik bakwan.
Saya gak ngerti TANTE maksudnya apa..🤣
Siapa suruh mengerti? 😊😊
Idih... TANTE jahat deh...,🤣🤣🤣
🤣🤣🤣
Ikan favorit cut kak @ernaerningsih bukan ikan Rambeu bang, tapi cut kak pecinta ikan Tuna Putih, padahal Tuna itam lebih luar biasa.
#onepercent
#indonesia
Tunggu postingan ku nanti malam. 🤣🤣🤣
😂😂😂, sambilan tunggu kakak sekalian
🤣🤣
Huuuusss...🤣🤣🤣
Usir kucing om?
Lha, itu bukan kucing sembarangan, takut TANTE terklepek-klepek nantinya...🤣🤣
Saya nggak suka kucing. Sukanya harimau. 🤣🤣
Bukan angora bukan pula kucing garong, tapi x man kak, lebih dari harimau😂
Ini kucingnya yang pernah menaklukan harimau..😃😃😃
Rambeu itu kesukaan bosnya di rumah TANTE @ernaerningsih
Bos long di kampung. Yang di samping belahan jiwa ku. 🤣🤣🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣
Oww rata-rata bos memang suka Rambeu bang
🤣🤣🤣🤣
😂😂😊
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
Sorry we missed the voting window on this post. An extra vote will be added to your next Diary Game post.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team