The Diary Game ( August 11, 2020) - Day 11 : Masih Di Antara Dua Rumah Sakit
Tepat pukul 05.00 pagi saya terbangun setelah mendengar dering alarm yang semakin lama nadanya semakin meninggi sehingga sangat mengganggu saya tidur. Pagi yang berat untuk bangun tidur karena tubuh masih kelelahan. Ingin rasanya saya kembali tidur, tapi panggilan kewajiban untuk menunaikan sholat subuh tidak bisa saya tunda.
Beberapa menit setelah terjaga dari tidur, saya menuju ke kamar mandi untuk berwudhu', kemudian dengan mata masih menahan kantuk saya menuju ke masjid yang jaraknya hanya selemparan batu dari rumah mertua saya di kampung. Biasanya setelah selesai menunaikan sholat subuh, saya masih duduk di dalam masjid bersama jamaah lainnya untuk berdoa dan berzikir. Tapi di pagi ini, setelah selesai menunaikan sholat subuh saya segera kembali ke rumah.
Tiba di rumah, tempat tidur merupakan sasaran empuk yang masih saya rindukan. Tidak butuh lama saya langsung terlelap. Tapi baru beberapa menit kemudian istri saya membangunkan saya untuk mengajak berjalan kaki, dan akhirnya saya harus membatalkan niat untuk melanjutkan tidur. Kami berjalan kaki mengelilingi pedesaan yang masih asri, jalan yang kami lalui merupakan jalan desa yang terbuat dari beton. Kami hanya berjalan kaki sekitar 30 menit dengan jarak tempuh sekitar 2,5 kilometer. Sekitar pukul 07.00 pagi kami sudah tiba kembali di rumah dan bersiap untuk pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ayah istri saya yang masih di opname di Rumah Sakit kabupaten Pidie Jaya.
Jalan yang kami lalui saat berjalan kaki di pagi ini
Sekitar 10 menit kemudian kami sudah tiba di Rumah Sakit Kabupaten Pidie Jaya yang terletak di jalan Banda Aceh - Medan Cot Trieng, Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, di rumah sakit ini suasana masih sepi karena belum waktunya masuk jam kerja bagi pegawai di sana. Saat tiba di rumah sakit, jam masih menunjukkan pukul 07.35 pagi. Di sini jam masuk kerja bagi pegawai pemerintahan adalah pukul 08.00 pagi.
Rumah sakit Kabupaten Pidie Jaya tempat ayah mertua saya di opname
Istri saya membawa rantang yang berisi sarapan untuk ayahnya yang masih di opname dan juga untuk ibunya yang mendampingi ayahnya selama di opname. Saat istri saya turun dari mobil, saya masih di dalam mobil, karena mobil belum saya parkir pada tempatnya. Setelah memarkirkan mobil, saya juga segera menyusul istri saya untuk menjenguk mertua saya di ruang rawat inap.
Karena mertua saya merupakan pegawai pemerintah dan memiliki asuransi kesehatan, maka mertua saya mendapatkan fasilitas rawat inap di ruang kelas satu (satu ruang rawat inap untuk satu pasien), sehingga kedatangan kami ke ruang rawat inap tersebut tidak mengganggu pasien lainnya. Sekitar pukul 10 pagi saya keluar dari rumah sakit tersebut menuju ke warung kopi "Terminaltor" yang terletak di kompleks terminal bus di Jalan Banda Aceh - Medan desa Meunasah Bie, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya (Aceh, Indonesia).
Warung kopi "Terminaltor" tempat saya bertemu dengan @nazarul
Sekitar 10 menit kemudian saya sudah tiba di "Terminaltor", @nazarul sudah terlebih dahulu tiba di sana, saya segera memesan teh lemon pada pelayan sedangkan @nazarul memesan teh susu, kedua minuman ini masing-masing harganya 5.000 rupiah (1,8 STEEM). Setelah memesan minuman, kami berdiskusi tentang kontes fotografi di dalam The Diary Game yang kami selenggarakan di Komunitas Steem SEA. Saya meminta bantuan @nazarul untuk menghimpun akun yang potensial memenangkan kontes yang kami selenggarakan. Sedangkan penentuan juara akan kami diskusi nanti pada hari sabtu (15 Agustus).
Teh lemon, minuman yang saya pesan di "Terminaltor"
Tanpa kami sadari karena asyik berdiskusi, jam sudah menunjukkan pukul 12.05 siang dan saya berpamitan pada @nazarul untuk menuju ke Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli, karena pada hari ini saya kembali mendapatkan jadwal kerja pada shift sore di rumah sakit tersebut. Tapi sebelum ke sana, saya pulang ke rumah terlebih dahulu untuk mengganti pakaian dan mengambil tas punggung yang biasa saya gunakan.
Sekitar pukul 12.30 saya sudah dalam perjalanan ke Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli, saya membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai ke sana. Sekitar pukul 13.40 saya sudah tiba di Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli yang terletak di jalan Prof. A. Majid Ibrahim Sigli, Kabupaten Pidie (Aceh, Indonesia). Saat tiba di rumah sakit ini, saya segera menuju ke kantin yang berada di kompleks rumah sakit untuk makan siang.
Sekitar pukul 13.55 saya sudah berada di Departemen Radiologi tempat saya bekerja. Baru tiba di sana, sudah banyak pasien yang harus kami lakukan pemeriksaan secara radiologi. Karena di rumah sakit tempat saya bekerja sudah ada 4 tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19, dalam bekerja melayani pasien kami sudah menggunakan face shield selain masker dan sarung tangan. Apalagi bila pasien yang kami layani terindikasi yang mengarah ke Covid-19. Saat ini di Aceh, risiko untuk tertular virus Covid-19 sangat besar karena masyarakat yang sudah apatis dan tidak mematuhi protokol kesehatan. Dalam satu bulan ini terus menunjukkan peningkatan kasus yang signifikan setiap hari.
Saya saat melakukan pemeriksaan radiologi terhadap pasien di Departemen Radiologi Rumah Sakit Teungku Chik Ditiro Sigli
Sampai selesai jam kerja kami pada pukul 20.00 malam, kami melayani pasien yang membutuhkan pelayanan radiologi sebanyak 17 pasien. Rinciannya adalah 8 pasien dengan kasus kecelakaan lalu lintas, 3 pasien yang di duga terinfeksi Covid-19, 3 pasien dengan kasus gangguan pernafasan dan jantung, dua pasien dengan kasus gangguan di Abdomen (perut) dan satu pasien lagi dengan kasus terjadi infeksi di gigi.
Salah satu pasien dengan gangguan pernafasan yang saya lakukan pemeriksaan radiologi
Setelah jam kerja selesai pada pukul 20.00 malam, saya segera pulang ke rumah mertua di kampung halaman yaitu di desa Meunasah Raya, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya. Untuk pulang ke rumah mertua saya membutuhkan waktu satu jam perjalanan dengan jarak sekitar 47 kilometer. Saat tiba di rumah, saya segera beristirahat karena tubuh saya sudah sangat kelelahan.
Info:
Saya dan tim mengadakan kontes fotografi dalam The Diary Game, anda dapat mengunjungi link berikut ini untuk info lebih detail tentang kontes
https://steemit.com/hive-103393/@anroja/steem-sea-community-contest-part-1-photography-in-the-diary-game
Kami bergabung dalam tim Aceh-Indonesia yang terdiri dari saya sendiri sebagai leader, @muzack1, @ernaerningsih, @lord-geraldi dan @p3d1.
Ingin tahu tentang saya? Klik disini
Memang orang tua akan sangat bahagia bila menyantap menu dari rumah, apalagi isteri atau anaknya yang masak. Saya doakan semoga mertua Abang cepat sembuh..
#onepercent
#indonesia
Iya, anda tahu sendiri bahwa menu yang disajikan di rumah sakit untuk pasien banyak yang tidak menyukainya, itu termasuk ayah mertua saya juga. Beliau selalu meminta kami untuk dibawakan makanan hasil masakan dari rumah. Terima kasih bang @p3d1 atas doanya, saya sangat mengapresiasi.
#onepercent
#indonesia
Umumnya orang memang tidak menyukai, tapi yang mereka berikan pasti untuk kesehatan dan kebaikan kita. Setiap orang pasti bisa menghargainya.
#onepercent
#indonesia
Anda benar, semua makanan yang disajikan merupakan rekomendasi dari ahli gizi.
#onepercent
#indonesia
Pasti melelahkan abg @anroja ya
Tapi gimana mau buat udah tuntutan.
Mendengar kabar dari abg bahwa sudah 4 orang terinfeksi virus Corona itu sangat mengkhawatirkan.
Saya hanya bisa doa agar abg jauh dari bahaya dan sehat selalu untuk melayani masyarakat.
Terima kasih abg
#onepercent
#indonesia
Share ke Twitter:
Story hari ini ternyata sobat masih disibukkan dengan aktivitas di Rumah Sakit, dan menemani sang mertua yang kondisi beliau belum fit total. Hmmm,,, tapi ngomong-ngomong jus lemonnya tidak pakai sedotan. Kalau saya bakalan kesulitan saat meminumnya, karena pasti rasanya bikin kening mengerut, karena rasanya yang asam hehee
Ini lemon khusus yang tidak begitu kecut rasanya, ukurannya lebih besar dari lemon biasa dan warnanya lebih kuning, saya tidak tahu variannya apa, anda perlu mencobanya, tapi di balik kecutnya rasa lemon, tersimpan khasiat yang sangat besar. Makanya saya sangat menyukai minuman olahan dari lemon.
#onepercent
#indonesia
Sepertinya saya harus mencobanya, karena saya perhatikan dari tampilannya, itu sangat menarik. Memang air lemon itu mengandung khasiat yang luar biasa bagi tubuh.
Salam kompak selalu ✨
Nah, ini sangat saya rekomendasi untuk anda. Tapi lemon ini harganya sedikit mahal dibandingkan dengan lemon yang sering kita jumpai.
#onepercent
#indonesia
Barang yang kualitasnya bagus memang biasanya di banderol dengan harga yang mahal, kalau begitu saya pesan 1 ya ? Bisa deliveri kan 😃
😃😃😃😃
Congratulations, your post has been upvoted by @dsc-r2cornell, which is the curating account for @R2cornell's Discord Community.
Enhorabuena, su "post" ha sido "up-voted" por @dsc-r2cornell, que es la "cuenta curating" de la Comunidad de la Discordia de @R2cornell.
Saya hanya bisa berharap semoga ayah mertua bapak @anroja cepat sembuh, sehingga bapak bisa lebih fokus pada pekerjaan dan steemit. Aamiin
Semoga mertua Anda cepat sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa
Aamiin, Terima kasih sobat, saya sangat mengapresiasi.
Semoga cepat sembuh yang sedang menjalani perawatan & tetap semangat yang menjalani tugas !! Loved
Aamiin, terima kasih sobat, saya sangat menghargai atas empati yang anda tunjukkan.
#onepercent
#indonesia
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team