Refleksi 3 Tahun Di Steemit : Hobi, Dedikasi & Konsistensi

"Kerja keras tidak akan mengkhianati hasil, berhentilah mengeluh dan terus mensyukuri apa yang telah kita raih"

Tepat 6 Juli 2018 silam saya mendapatkan balasan email dari tim Steemit yang berisi konfirmasi bahwa akun Steemit saya sudah aktif. Tapi saya baru mengirimkan post pertama sekaligus post perkenalan diri pada pertengahan bulan Juli. Hal ini karena saat itu untuk membuat post perkenalan dan menggunakan tagging harus terlebih dulu berkonsultasi dan bertemu dengan senior yang lebih dulu aktif di Steemit (posisi saya saat itu masih berdomisili di Sigli dan sesekali pulang ke Meureudu).

Dari post perkenalan diri tersebut, saya mulai aktif menulis di Steemit. Saat itu harga STEEM sudah turun sekitar 20.000 rupiah per STEEM dan harga SBD juga tidak jauh beda dari harga STEEM saat itu. Saat pertama bergabung dengan Steemit, saya banyak menulis tentang dunia kesehatan. Selain itu secara periodik setiap gajian menyisihkan sedikit pendapatan saya untuk membeli STEEM dan melakukan power up. Hampir tiap bulan saya membeli STEEM saat itu dengan harga sekitar 15.000 - 20.000 rupiah per STEEM.

Post perkenalan diri saat pertama kali bergabung di Steemit

Memasuki tahun kedua di Steemit, banyak Steemian yang saya kenal tidak aktif lagi di Steemit karena pengaruh anjloknya harga STEEM dan faktor lainnya. Tapi saat itu saya masih rutin menulis dan lebih banyak mengirim post melalui Actifit tentang aktivitas sehari-hari saya dalam bidang kesehatan dan olahraga. Di titik ini, saya masih menulis karena hobi dan belum pernah menjual STEEM atau SBD yang saya peroleh dari reward postingan.

Saat itu juga sedang booming Steem Engine dengan berbagai altcoin, saya juga ikut berinvestasi di sana terutama di koin SPORT dan ZZAN serta AFT. Sampai tiba masanya saat terjadi kisruh di tubuh Steemit dan bermigrasinya para Whale di Steemit ke Hive. Saat itu saya masih sering mengirim post melalui Actifit, postingan tersebut akan muncul secara bersamaan di Steemit dan Hive. Jangan tanya berapa reward per postingan yang saya peroleh, karena saat itu untuk mendapatkan $1 payout sudah merupakan hal luar biasa bagi saya. Rata-rata payout per postingan sekitar $0.05 - $0,5.

Dalam kisruh dan perpecahan Steemit dan Hive, saya masih mendua karena posisi saya hanya laksana butiran debu di hamparan gurun. Saya tidak terlalu peduli dengan konflik tersebut karena tidak ada kepentingan sama sekali. Bagi saya menyalurkan hobi dalam menulis lebih penting dibandingkan mengurusi hal-hal yang tidak berdampak bagi saya (ini karena salah satu sifat saya yang cuek).

Partisipasi pertama di kontes The Diary Game Sesi 1

Saat memasuki bulan Juni 2020, saya mengikuti semua informasi di @steemitblog tentang new Steemit. Dari proyek yang mereka paparkan, saya sangat tertarik dan semakin intens terlibat. Proyek pertama yang masih saya ingat adalah The 100 Days of Steem. Saat itu juga hadir kontes The Diary Game sesi pertama.

Konfirmasi Penawaran Tim Steemit Sebagai CR Indonesia

Dalam keterlibatan saya ini, tim Steemit menawarkan kepada saya untuk menjadi Country Representative bagi Indonesia dan juga menjadi Kurator Komunitas Asia Tenggara (mengelola akun @steemcurator08) pada waktu yang nyaris bersamaan. Tawaran itu merupakan suatu langkah besar yang saya peroleh selama saya menulis di platform ini. Tawaran itu sempat membuat saya ragu untuk bisa aktif karena kesibukan saya di dunia nyata. Karena saat itu pandemi Covid-19 baru saja booming dan saya sebagai salah satu tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam melayani pasien yang terpapar Covid-19.

Konfirmasi Penawaran Tim Steemit Sebagai Kurator Komunitas Asia Tenggara

Setelah mempertimbangkan beberapa saat dan berkonsultasi dengan beberapa senior saya, akhirnya saya mengiyakan tawaran dari tim Steemit tersebut. Karena tanggung jawab besar yang saya pikul sebagai Country Rep Indonesia dan Kurator Komunitas Asia Tenggara, saya harus mengundurkan diri sebagai pada karyawan di salah satu Rumah Sakit Swasta di Sigli. Salah satu keseriusan saya di Steemit adalah menginvestasikan uang saya dengan membeli STEEM dan melakukan power up.

Salah satu power up yang pernah saya lakukan

Bagi saya pribadi, tanggung jawab dalam pekerjaan merupakan prioritas, apapun pekerjaan saya. Saat pekerjaan tersebut tidak dapat saya jalankan lagi dengan baik, saya akan mengundurkan diri untuk menjaga reputasi dan kredibilitas.

Resign dari salah satu pekerjaan tersebut tidak pernah saya sesali karena saya menemukan dunia baru di Steemit. Bersama teman-teman lainnya saya mendirikan komunitas Steem SEA. Saya mengajak teman-teman yang punya potensi dan kreativitas untuk sama-sama membesarkan Steem SEA, akhirnya melalui ide dan kreativitas mereka, Steem SEA dapat meraih kejayaan seperti saat ini. Tapi kami belum puas, kami masih ingin melahirkan ide-ide kreatif lainnya agar Steem SEA terus maju dan tidak ditinggal pergi oleh member. Simbiosis mutualisme dalam mengembangkan komunitas merupakan salah satu prinsip yang selalu saya perhatikan.

Sampai di titik ini, apa yang telah saya raih tidak terlepas dari dukungan semua pihak, sehingga saya sangat berterima kasih kepada tim Steemit (@steemcurator01), @nazarul, @muzack1, @el-nailul, @radjasalman, @heriadi, @herimukti, @green07, @ikhsan01, @muhd.abrar, @curiesea, @aneukpineung78, @cicisaja dan steemian lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu disini.