You are viewing a single comment's thread from:
RE: Tanda tangan cincin mungkinkan pemilih untuk memberikan suara secara anonim, tingkatkan privasi dan keamanan dalam sistem pemungutan suara berbasis blockchain
Hal ini sudah lama ada dalam pikiran saya. Akan ada banyak keunggulan terutama dalam penghematan biaya pemungutan suara (pemilihan umum), tetapi juga berarti akan banyak orang kehilangan pekerjaan.
Hehe.
Benar sekali. Kehilangan pekerjaan yang Aneuk sebutkan merupakan kekhawatiran yang wajar. Proses pemungutan suara tradisional melibatkan banyak peran: petugas pemungutan suara, pengangkutan surat suara, personel keamanan, dll.
Peralihan ke pemungutan suara berbasis blockchain dapat menyebabkan berkurangnya permintaan untuk posisi ini, yang memengaruhi mata pencaharian banyak orang.
Namun, pekerjaan baru dapat muncul di bidang-bidang misalnya: pemeliharaan teknologi, keamanan siber, dan dukungan pengguna untuk memastikan sistem pemungutan suara beroperasi dengan lancar.
Tentu saja, program pelatihan dan peningkatan keterampilan diperlukan untuk membantu mentransisikan pekerja yang terdampak ke peran yang sesuai dengan lingkungan baru ini.
Secara keseluruhan, peralihan ini memerlukan perencanaan yang cermat dan hati-hati untuk memastikan bahwa teknologi tersebut dapat diakses, aman, dan adil, dan bahwa mereka yang terdampak oleh peralihan ini memiliki pilihan untuk beradaptasi dengan lanskap baru.
Perubahan akan membuat orang-orang yang sudah mapan dengan keadaan akan keberatan. Dan perubahan yang dipaksakan, biasanya memang akan memunculkan konflik.
Anda benar sekali. Setiap perubahan besar, terutama yang mengganggu peran dan rutinitas yang sudah mapan, dapat menyebabkan penolakan. Orang-orang pada umumnya terbiasa dengan cara-cara tertentu dalam melakukan sesuatu, dan ketika pendekatan baru mengancam stabilitas itu, sering kali hal itu mengakibatkan pertentangan.
Demikian juga dengan pemungutan suara berbasis blockchain, jika diberlakukan secara tiba-tiba, hal itu dapat terasa seperti pemaksaan dari atas ke bawah, yang memicu rasa eksklusi dan potensi penentangan dari para pemangku kepentingan di lapangan.
Untuk menghindari konflik, maka pendekatan yang bertahap dan inklusif sering kali lebih efektif. Misalnya dengan perlahan-lahan melakukan uji coba sistem, selanjutnya pengumpulan umpan balik, kemudian edukasi publik, dan melakukan penanganan masalah secara transparan.
Ini akan mendemonstrasikan keunggulan blockchain sambil memberikan dukungan transisi bagi mereka yang terkena dampak. Dengan begini akan membuat perubahan itu terasa tidak terlalu dipaksakan dan lebih seperti langkah maju yang menguntungkan bagi semuanya.