Betterlife, The Diary Game (Sabtu, 1 Mei 2021): Janji Yang Tidak Ditepati

Pukul 03.00 pagi setelah menutup toko warung kopi, saya melihat handphone saya dan mendapati sebuah pesan dari seorang teman yang juga steemian yang pernah bergabung dalam komunitas Bireuen Steemit Community (BSC) yang memakai akun @mime. Dia menanyakan prihal tentng Steemit. Entah apa yang merasuki dirinya sehingga dia masih teringat dengan media Steemit yang sudah lama ditinggalkan. Lalu saya mencoba membalas dan memberikan sedikit informasi jika saya masih menulis di media ini. Setelah mengobrol melalui whatsapp (WA) akhirnya dia ingin berjumpa dengan saya untuk menanyakan lebih detail perkembangan steemit.

Setelah sahur sambil menunggu azan subuh saya mencoba membaca kelanjutan buku yang belum habis terbaca. Buku karya Dewi Lestari atau Dee Lestari yang memiliki jumlah halaman sebanyak 701 halaman, masih menghiasi hari-hariku selama puasa ini untuk terus membacanya. Setelah shalat subuh saya pun tidur sebentar.

Pukul 11.30 Wib saya terbangun dan langsung membuka hp melihat ada pesan dari siapa hari ini. Rupanya tidak ada seorang pun yang mengirimkan pesan. Lalu masih sambil rebahan saya membuka beberapa informasi berita sebelum menuju kamar mandi.

Rokok yang sudah dibeli

Setelah selesai mandi dan berpakaian saya pun menuju warung kopi untuk membeli rokok yang sudah habis. Warkop saya mendapat kerjasama dengan perusahaan rokok Sempoerna. Saya harus menjual 100 bungkus rokok dalam seminggu selama 8 bulan. Dan alhamdulillah sudah sebulan ini target tercapai. Dengan menggunakan aplikasi Ayo SRC saya memesan 8 selop rokok. Setelah selesai berbelanja saya pun membuat laporan dengan mengisi beberapa form diaplikasi lalu mengirimkannya kepada pihak perusahaan.

Sore harinya setelah sahalat ashar sekitar pukul 16.45 saya berangkat menuju lapangan Stadion Paya Kareung untuk melakukan sedikit olahraga jogging yang sufah menjadi hobi baru bagi saya. Cuaca yang masih agak panas tidak membuat saya untuk membatalkan untuk terus berolahraga. Sambil berlari saya didekati oleh seorang anak muda yang dengan sopan menyapa saya dengan sebutan pak, lalu dia minta izin bergabung untuk berlari bersama. Sambil berlari kami banyak bercerita. Pemuda ini yang masih duduk dikelas 3 Madrasah Aliyah di Bireuen ini bercerita jika dirinya dulu sempat memiliki badan yang bongsor alias gendut. Badan yang gendut sempat diklaim kalo dirinya menderita obesitas.

Karena ketukanan jogging dan melakukan pola diet dengan memakan beras merah yangbsudah dilakukan sejak tahun lalu kini badannya sudah kurus. Berat badannya kini sekitar 63 kilogram dari 85 kilogram sebelumnya. Pukul 18.05 saya pun berpamitan untuk pulang.

Pukul 18.41 Wib waktu berbuka puasa. Saya berbuka puasa bersama keluarga. Setelah selesai shalat maghrib, saya membaca Alquran beberapa ayat. Karena dengan membaca Alquran apalagi di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini kita akan mendapatkan banyak pahala. Jadi disisa puasa ini mari kita perbanyak melakukan ibadah dan hal-hal kebajikan lainnya.

Sebelum azan isya saya menyempatkan minum kopi. Karena sudah seharian tubuh belum dimasuki zat clkafein jadi ketika kafein masuk ke dalam tubuh serasa tubuh seperti mendapatkan asupan energi tambahan dan membangkitkan semangat untuk melaksanakan kegiatan shalat tarawih.

Pukul 21.40 Wib setelah tarawih usaha warkop kembali buka seperti biasanya. Saya masih bekerja mengonteol karyawan yang sedang bekerja. Saya juga masih menunggu Mime yang sudah membuat janjian untuk membahas masalah Steemit. Saya menunggu hingga berjam-jam lamanya tapi Mime tidak menepati janjinya.

Saya pun menghampiri langganan saya lainnya, menyapa dan berbincang hal yang kecil dengan sekelompok bapak-bapak yang tergabung dalam Komunitas Scooter Bireuen. Komunitas ini merupakan komunitas motor yang sudah sangat lama disela komunitas motor lainnya yang hidup mati dimakan jaman. Tapi, komunitas skuter ini masih bertahan hingga kini. Komunitas ini akan mengadakan buka puasa bersama. Ketua dari komunitas ini meminta saya untuk mengirimkan menu berbuka yang ada pada warkop saya. Dan ketua akan mengabarinya secepatnya.

Pukul 02.30 Wib, para pekerja sudah mulai membersihkan lantai yang dipenuhi dengan sampah-sampah. Saya pun mulai menutup buku dengan menghitung sejumlah bon yang bertumpuk di meja kasir. Dalam waktu 15 menit, pekerjaan menghitung pembukuan pun selesai. Dan pukul 03.00 lebih saya pulang ke rumah.

Demikianlah cerita saya pada hari kemarin. Semoga para pembaca menyukainya. Ucapan terimakasih sayakepada @steemcurtor08 @inwi @anroja @ernaerningsih @radjasalman @el-nailul @muzack1 @steem-indonesia @puncakbukit dan komunitas Asia tenggara @steem.sea dan teman-teman komunitas steemit yang sudah membaca tulisan saya.