The Diary Game [Selasa, 16 April 2024: Mengantar Bapak Kontrol]

Salam hangat Steemian semua
Hari Selasa tanggal 16 April yang menghidupkan pengalaman. Pagi ini, saya dan bapak akan pergi ke rumah sakit untuk kontrol. Waktu berjalan begitu cepatnya dan tibalah saatnya bapak untuk kontrol semenjak diperoleh pulang 5 hari yang lalu. Kami berangkat menggunakan motor Supra X 125 ke rumah sakit Ananda, Srengat. Perjalanan panjang kami lalui dengan kecepatan yang perlahan.

Sesampainya di rumah sakit Ananda. Saya memarkirkan motor di tempat parkir. Menanyakan lokasi kontrol ke satpam yang berjaga. Sesuai arahan satpam, kami menyusuri setiap lorong yang terdapat tanda panah. Sesampainya di lokasi, kami menunggu antrian selepas mendaftar di loket pelayanan.

Tempat kontrol pasien

Kami menunggu antrian tergolong lama. Saya terbiasa mengamati setiap perilaku manusia yang berada di lokasi. Melihat sekitar untuk memahami seluruh proses menunggu giliran. Manusia terbiasa untuk mencontek akan setiap perilaku yang diamati. Itulah yang saya lakukan pada pagi ini. Teramat banyak pasien yang kontrol pada hari ini. Hal inilah yang menyebabkan kami harus menunggu lama untuk mendapat pelayanan.

Menunggu giliran pelayanan

Pada dasarnya kami telah mengupayakan untuk datang lebih awal. Namun apalah daya manusia yang hanya mampu berusaha. Walaupun nomor antrian kami untuk mendapat pelayanan kesehatan tidaklah banyak. Bersabar adalah cara yang teramat dianjurkan oleh setiap manusia. Waktu yang semakin mendekati siang hari. Tibalah saatnya bapak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Walaupun kami harus menunggu kembali untuk mendapat resep obat.

Rutinitas kontrol kesehatan telah dilalui dengan baik. Tibalah saatnya kami untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, kami istirahat terlebih dahulu sambil menunggu waktu dzuhur. Waktu berjalan dengan cepatnya. Waktu telah berganti menjadi sore hari. Selepas melaksanakan kewajiban sholat ashar. Saya mengambil sabit dan karung. Aktivitas mencari makanan kambing dilakukan dengan penuh semangat. Mencari dedaunan di lahan belakang rumah dikerjakan. Saya mencari daun nangka untuk kebutuhan makanan kambing. Hal inilah lebih efektif dilakukan daripada mencari rerumputan.

Kambing menikmati daun nangka

Proses mencari makanan kambing telah selesai. Saya memutuskan untuk mandi. Selanjutnya, istirahat panjang dilakukan di hari lebaran ke-7 ini. Pada beberapa kesempatan, saya menikmati nasi ketupat. Itulah kebudayaan di sekitar rumah saya saat memasuki satu minggu lebaran. Kebudayaan akan rasa syukur dapat melaksanakan puasa Syawal. Walaupun, beberapa di antaranya sebatas menghidupkan kebiasaan keluarga secara turun-temurun.

Waktu yang telah memasuki waktu isya'. Saya melaksanakan sholat isya' terlebih dahulu. Rutinitas selanjutnya pergi ke rumah Rofi. Saya memutuskan untuk lebaran ke rumah Rofi pada malam ini. Sesampainya di rumah Rofi, saya menikmati jajanan yang tersedia di meja. Kami menciptakan perbincangan hangat. Perbincangan yang membahas bisnis baru untuk menambah penghasilan. Pada kesempatan lain, kami membahas tabungan (investasi). Saya menyarankan Rofi untuk menabung emas daripada uang fisik. Mengingat, menabung emas memberikan keuntungan jangka panjang daripada berbentuk uang fisik.

Menikmati jajan lebaran

Perbincangan yang menarik ini teramat menguras waktu. Perbincangan yang menuntun kami untuk berlama-lama menciptakan topik baru. Saya pun memutuskan untuk pamit pulang. Mengingat, waktu yang melebihi batas silaturahmi. Waktu yang telah mendekati dini hari. Perjalanan pulang ke rumah saya langsungkan.

Itulah tulisan yang dapat saya bagikan kali ini. Semoga tulisan saya menghadirkan manfaat kepada steemian semua. Terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada saya selama ini...