THE DIARY GAME | SELASA, 11 MEI 2021 | PERJALANAN PULANG KAMPUNG
Assalamualaikum Wr. Wb.
Hai sahabat steemian semuanya.
Kembali lagi bersama saya @abunaz03 di platform ini, apa kabar kalian semua? Semoga kita selalu dalam lindungan Allah Swt dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi cerita dengan sahabat stemian semua tentang keseharian saya selama bulan ramadhan. Mungkin nantinya bila terdapat kata-kata yang kurang berkenan mohon dimaklumi karena saya masih pemula dan siap dikritik untuk kebaikan saya kedepannya.
Seperti biasanya, azan dikumandangkan pada pukul 05:10, menandakan waktu subuh sudah tiba. Saya bergegas menunaikan shalat subuh berjamaah di Mushalla. Setelah shalat, kami lanjutkan dengan membaca Wirdul Lathif dan zikir sampai dengan selesai.
Pukul 09:00, kami semua membersihkan dayah mulai dari halaman depan sampai dengan halaman belakang. Dan membersihkan kamar serta membuang sampah ke pinggir sungai. Setelah selesai, saya pun beristirahat sejenak, hingga saya tertidur karena merasa kelelahan.
Tepat pukul 12: 45 kami melaksanakan shalat dhuhur berjamaah di Mushalla dilanjutkan dengan zikir dan wirid sampai selesai. Sambil mengisi waktu luang, saya membaca beberapa ayat al-qur'an dan mengulang pelajaran yang telah saya pelajari.
Pukul 14:00, saya pergi ke Dayah Ummul Ayman III untuk belajar ilmu faraidh bersama Waled Nu Samalanga. Setelah selesai pengajian, waktu ashar pun tiba. Waled memimpin shalat ashar berjamaah dan pembacaan wirid sampai selesai.
Setelah shalat ashar, saya bersiap-siap memasukkan pakaian ke dalam tas untuk saya bawa pulang ke kampung halaman.
Kampung halaman saya di Beureunuen Kabupaten Pidie. Jarak tempuh dari Meureudu ke Beureunuen sekitaran kurang lebih 1 jam. Perjalanan yang tidak terlalu jauh tapi agak melelahkan. Setelah selesai persiapan, saya langsung berangkat ke kampung halaman dengan mengendarai sepeda motor bersama Tgk. Mursalin. Perjalanan yang nyaman tanpa ada kendala sedikitpun.
Tiba-tiba, ketika sampai di kawasan Lueng Putu, jalanan berubah dari yang tadinya mulus menjadi jalanan macet yang dipenuhi dengan kendaraan roda dua dan roda empat.
Kemacetan di jalanan pasar Lueng Putu.
Kemacetan panjang terjadi karena kurangnya kepatuhan dari pengendara. Walaupun ada putugas yang mengatur lalu lintas, jalanan tetap masih macet. Akhirnya kami berusaha untuk mengambil kesempatan untuk menyalip mobil-mobil yang terjebak kemacetan.
Alhamdulillah, usaha kami membuahkan hasil, akhirnya kami bisa melanjutkan perjalan menuju kampung halaman dengan mulus dan bebas hambatan tanpa ada kendala lagi. Setelah kurang lebih 1 jam, kami pun tiba di Beureunun dengan selamat.
Setelah sampai di Beureunuen.
Sekitaran pukul 18:00, saya tiba dirumah dan berjumpa dengan keluarga. Kemudian waktu berbuka puasa sudah tiba. Saya langsung menyantap ala kadar makanan setelah membaca doa. Setelah selesai berbuka, kami shalat magrib berjamaah dan dilanjutkan dengan shalat isya serta shalat tharawih sampai dengan selesai.
Usai shalat tarawih, saya diajak kawan untuk makan bakso di kedai. Saya mengiyakan ajakan tersebut dan pergi bersama untuk makan bakso. Setelah selesai, saya pulang kerumah dan langsung beristirahat.
Ketika makan bakso di kedai.
Nah, inilah sedikit cerita saya pada hari ini, lebih dan kurang saya mohon maaf.🙏
Wassalamualaikum Wr. Wb.
SEMUA GAMBAR SAYA AMBIL DENGAN SAMSUNG A21S
Salam hangat dari @abunaz03.
Saya ucapkan Terima kasih kepada @anroja yang telah bersedia membimbing saya.
Terimakasih juga kepada :
@steemcurator08, @muzack1, @inwi, @steem-indonesia, @puncakbukit, @nazarul, @ikhsan01 dan komunitas Asia Tenggara lainnya.
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.