The Diary Game [23/01/2025] :Akad Nikah, Kenduri dan Ngopi
Pagi-pagi sebelum berangkat ke kantor saya mengajak ke ruangan saya yang paling kecil pagi dan Zahra untuk berolahraga dengan bersepeda, sedangkan saya mengawasi mereka dengan berlari-lari kecil atau jogging menyusuri lorong-lorong di dekat rumah di desa kami yang suasananya masih sangat asri dan nyaman dengan udara segar di pagi hari khas pedesaan yang mungkin sudah sulit ditemukan bila kita tinggal di perkotaan.
Faqih dan Zahra Bersepeda
Selesai berolahraga pagi saya segera pulang ke rumah kemudian mandi sarapan Seterusnya saya segera berangkat ke kantor yang lokasinya berjarak sekitar 3 km dari rumah, Lumayan dekat dan memang sangat terasa membantu meningkatkan kinerja kita dalam bertugas karena tidak perlu menempuh waktu yang lama dan jarak yang untuk tiba di kantor. Sebaliknya bila kita tinggal jauh dari kantor akan membuat energi kita terkuras untuk perjalanan yang jauh menuju tempat kita bertugas.
di Ruang Kerja
Di ruang kerja saya segera memeriksa berkas akan nikah yang akan berlangsung sebentar lagi sambil menunggu kedatangan rombongan kedua mempelai, dan setelah kedua mempelai tiba saya segera memimpin prosesi akad nikah yang berlangsung di ruang nikah kantor, seperti biasanya proses Siakad nikah berlangsung sekitar 40 menit saya awali dengan membaca biodata kedua mempelai kemudian saya membaca khotbah nikah seterusnya ijab kabul di antara mempelai laki-laki dan wali dari mempelai perempuan, kemudian saya memberikan nasehat untuk kedua mempelai sebagai bekal mereka mengarungi kehidupan berumah tangga setelah itu ditutup dengan doa dan penandatanganan berita acara nikah dan penyerahan buku nikah sebagai bukti otentik bahwa kedua pasangan telah sah sebagai sepasang suami istri.
Prosesi Akad Nikah
Jam 11.30 Saya keluar dari kantor pulang ke kampung Ayah karena hari ini ada kenduri "seunujoh" yaitu kenduri hari ketujuh dari meninggalnya salah Seorang warga di desa tempat ayahnya tinggal, beliau umurnya seumuran dengan ayah saya, dan di desa asal saya saat ini hanya tersisa beberapa orang lagi yang seumur dengan ayah saya yang lain sudah meninggal semuanya, sehingga ketika saya pulang ke desa di mana saya dilahirkan kadang saya merasa asing karena sudah banyak anak-anak yang usianya di bawah 15 tahun yang sehat tidak kenal karena sudah hampir 15 tahun Saya tidak lagi tinggal di desa di mana saya dilahirkan.
Seunujoh
Sore hari setelah menunaikan salat Ashar saya mengajak rekan saya Tgk Abrar menuju ke warung kopi langganan kami yaitu arabika cafe, di sini saya memesan Secangkir Kopi "sanger" yaitu kopi arabika yang dicampur dengan susu sambil ngobrol dan menikmati pemandangan lalu-lalang warga di sore hari di area yang padat dengan aktivitas ekonomi di kawasan Simpang Rangkaya.
Ngopi Sore
Menjelang magrib saya segera pulang, dan dalam perjalanan Masih sempat mampir di apotek membeli obat bisoprol yang merupakan obat untuk penurunan detak jantung, setelah itu saya langsung tancap gas pulang ke rumah karena aktivitas selanjutnya sudah menanti yaitu mengajari anak-anak di balai pengajian seperti biasanya yang berlangsung sampai jam 21.00, setelah itu barulah saya bisa beristirahat setelah seharian beraktivitas.
Membeli Obat
Demikian Diary kegiatan harian saya, semoga bermanfaat untuk semuanya, terima kasih kepada sahabat semuanya yang berkenan membaca dan memberikan dukungan untuk saya dan khususnya kepada Admin dan Moderator Steem SEA @anroja dan @walictd
Best Regard,
@abialfatih
Saya Mengajak Sahabat Semua untuk mendukung dan memilih @pennsif.witness di Link berikut : https://steemlogin.com/sign/account-witness-vote?witness=pennsif.witness&approve=1
Saya Mengajak Sahabat Semua untuk mendukung dan memilih @pennsif.witness di Link berikut : https://steemlogin.com/sign/account-witness-vote?witness=pennsif.witness&approve=1