Eden Hazard, 'Buka Puasa' yang Menyedihkan untuk Real Madrid
Jakarta, CNN Indonesia -- Real Madrid sudah berhemat selama beberapa musim. Namun ketika mereka menggelontorkan uang untuk memboyong Eden Hazard, yang didapat Los Blancos hanyalah rasa kecewa.
Pendukung Real Madrid sudah lama menjerit dan berteriak agar manajemen mendatangkan pemain baru. Meski berhasil menjadi juara Liga Champions tiga kali beruntun, suporter Real Madrid menyadari mereka butuh amunisi tambahan lantaran generasi emas mereka sudah mulai menua.
Real Madrid akhirnya benar-benar merasakan dampak ketidakhadiran pemain baru ketika Cristiano Ronaldo pergi di musim 2018/2019. Real Madrid kesulitan bersaing di liga domestik dan gagal mempertahankan trofi Liga Champions.
Pendukung Real Madrid benar-benar menjerit karena Los Blancos tidak menghadirkan pemain anyar sebagai pengganti Ronaldo.
Semusim tanpa pemain baru berstatus bintang, Real Madrid akhirnya menggebrak di awal musim 2019/2020. Nama Eden Hazard jadi nama pemain yang dihadirkan oleh manajemen Real Madrid.
Nama Hazard pun masuk dalam status jajaran pemain termahal di dunia ketika dibeli Real Madrid. Pembelian Hazard adalah pembelian bintang besar pertama Real Madrid setelah bertahun-tahun lamanya lebih sibuk mendatangkan pemain muda macam Vinicius Jr.
Sejak awal kedatangan, Hazard sudah menegaskan bahwa ia bukan pengganti Ronaldo. Hazard mengakui ketajaman Ronaldo dan menyiratkan tak mampu mencetak gol sebanyak yang bisa dilakukan CR7.
Namun pada kenyataannya, Hazard juga tak bisa tampil seperti halnya saat ia bermain bersama Chelsea. Ketajaman visi dan kecepatan bermain tidak tampak terlihat di Real Madrid.
Sejak awal kedatangan, Hazard sudah menuai kontroversi. Bobotnya yang terlihat gemuk membuat banyak suporter tidak meyakini Hazard bisa tampil bagus di Real Madrid.
Celakanya, penampilan Hazard di lapangan justru membenarkan kecurigaan suporter. Hazard tidak tajam, tidak impresif, tidak menggigit, tidak menakutkan bagi lawan.
Hazard kehilangan sentuhan-sentuhan terbaiknya seperti yang sering ia perlihatkan bersama Chelsea.
Hal tersebut diperparah oleh cedera yang dialami oleh Hazard sehingga makin menghambat proses adaptasi yang dijalani oleh dirinya.
"Musim pertama saya di Real Madrid buruk, namun tidak semuanya berjalan buruk. Ini adalah musim adaptasi. Saya akan bisa lebih dinilai di musim kedua."
"Tim ini bagus, saya juga bertemu beberapa orang baru. Bagi saya ini adalah pengalaman yang hebat," ucap Hazard.
Hazard telah menjadi 'buka puasa' yang mengecewakan bagi Real Madrid yang telah beberapa musim puasa belanja pemain bintang. Harapan tinggi yang disematkan pada Hazard tidak berbalas performa apik di lapangan.
Dengan usia mendekati 30 tahun, upaya Hazard untuk bangkit bakal lebih sulit di musim depan. Terlebih, Real Madrid diyakini bakal memasuki masa transisi.