Pusaka Kuliner Akulturasi Budaya India dari Pekojan, Semarang
Sejak jaman penjajahan Belanda kampung Pekojan ini memiliki ciri khas dari kuliner, seni, cara berpakaian (sandang), festival atau ritual keagamaan yang mengadopsi dari budaya India dan Timur Tengah. Namun akibat arus globalisasi yang kuat menyebabkan ciri khas dari kampung ini mulai pudar dan tergerus oleh kemajuan jaman sehingga banyak dari kaum Gujarat yang membaur dengan masyarakat sekitar yang menciptakan akulturasi budaya. Akan tetapi kita masih dapat temui aktivitas warga pekojan yang masih kental dengan budaya ala India yang terletak di Pekojan tengah karena di tempat itu masih di dominasi oleh keturunan kaum Gujarat. Napak tilas dari kaum Gujarat tersebut masih ada beberapa yang bertahan sampai saat ini di antaranya,
Acar Repo atau Asinan Mangga
Makanan ini merupakan makanan khas dari kawasan Pekojan. Kita dapat menemui makanan ini di kawasan Pekojan Tengah tepatnya di rumah Bapak Muhammad yang merupakan pembuat Acar Repo ini. Sebenarnya makanan ini merupakan makanan musiman hanya terdapat di bulan Romadhon saja, akan tetapi dari permintaan berbagai pihak yang tertarik dan suka terhadap makanan ini sehingga pembuatan Acar Repo dilakukan setiap hari sesuai pesanan oleh Bapak Muhammad. Acar Repo sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu Acar Repo yang rasanya asam asin dan Acar Repo yang rasanya asam manis. Cara pembuatannya cukup sederhana dilakukan pengupasan terhadap mangga muda lalu di rendam selama sehari dengan air garam, kemudian di jemur selama tiga hari dan Acar Repo asam asin langsung siap untuk di makan. Sedangkan rasa asam manis proses pembutannya sama tetapi ada proses lanjutan setelah di jemur yaitu direndam dengan air gula selama sehari. Jadi Acar Repo asam asin itu bentuknya kering sedangkan yang rasa asem manis itu dalam bentuk agak basah.
Bubur India
Gule Kambing Bustaman
Hal yang membedakan Gule Bustaman dengan Gule yang lain adalah terletak di cara pemasakan dan resepnya. Gulai Bustaman dalam pengolahan daging kambing di bakar terlebih dahulu baru di masak ke dalam tungku besar dan bagian jeroan beserta kepala di masak tersendiri di campur dengan kunyit demi menghilangkan bau anyir kambing. Selain itu resep dalam gule Bustaman juga berbeda, kalau gule pada umumnya menggunakan santan sedangkan gule Bustaman menggunakan bumbu Serundeng. Bumbu Serundeng merupakan kelapa yang di sangria lalu di (deplok) sehingga keluar minyaknya sebagai pengganti santan. Selain itu ada bumbu lain yang menjadi ciri khas adalah campuran 27 macam rempah. Konon, resep 27 macam rempah ini berasal dari perpaduan resep kaum Jawa dan kaum Gujarat sehingga tercipta akulturasi dalam resep Gule Bustaman.
Terimakasih untuk dukungannya, Komunitas Steemit Indonesia, juga kepada para Kurator Indonesia yakni @aiqabrago dan @levycore
Salam Komunitas Steemit Indonesia!
informasi yang sangat menarik..
Terimakasih bung @ojie sudah mampir :)
Jadi kepingin menikmati kuliner-kuliner yang unik ini.
Nah gantian ayo bung, ke Semarang dulu hehe
mudah-mudahan suatu saat akan datang ke sana bung @yogifajri
Bagus banget tulisan reportasemu! Mampir ah kalau ke semarang...
terimakasih apresiasinya mbak @mariskalubis salam kenal :) nah, wajib kalo ke Semarang nyobain hehe