Ottoman --> Granada
Saat delegasi Granada tiba di Istanbul dan disambut oleh Sultan Ottoman saat itu, Bayazid II, anak Sultan Muhammad Fateh. Ketua delegasi menyerahkan surat dari Sultan Granada, surat permohonan bantuan mendesak. Surat yang masih disimpan sampai saat ini di Istanbul menceritakan betapa perihnya kehidupan yang sedang dialami umat Islam di Granada saat itu. Mereka menceritakan bagaimana Raja Sapanyol mengkhianati perjanjian damai yang disepakati kedua belah pihak, sebuah konsensus berisi 55 poin, namun Spanyol mengkhianatinya dan menyerang umat Islam, serta memberikan 2 pilihan bagi umat Islam yang kalah, ya cuma dua! Masuk Kristen atau Mati!
Pada saat itu juga, Sultan Bayazid II mengumpulkan Menteri-menterinya, para Panglima Angkatan Bersenjata, dan Penasehat Sultan untuk membicarakan nasib umat Islam di Granada dan apa yang bisa dilakukan Ottoman untuk membantu. Namun, sayangnya saat itu Ottoman sendiri sedang dalam krisis, ditambah lagi tidak ada jalur darat menuju Granada, kalau harus lewat darat maka pasukan Ottoman harus melewati puluhan kerajaan Eropa, dan itu tidak mungkin.
Pada saat itu, kondisi Ottoman benar-benar terjepit dan sulit. Sedang dalam status perang dengan Mamalik, ketegangan dengan Negara-negara Eropa. Setelah berakhir perang dengan Mamalik, Ottoman mengumumkan perang dengan Hungaria, Lithuania dan Polandia.
Setelah melaksanakan rapat tertutup dengan para Menteri dan penglima Angkatan Bersenjata, Sultan Bayazid II memutuskan untuk membantu umat Islam di Granada dengan mengirim Angkatan Laut Ottoman pada tahun 1487 yang dipimpin oleh Laksamana Kemal Reis. Kira-kira 5 tahun sebelum kerajaan Granada hancur. Dengan keputusan ini, secara otomatis Sultan Bayazid II telah mendeklarasikan perang dengan Negara-negara Eropa khususnya Negara-negara di sekitar laut Mediterania. Ottoman mengumumkan status perang kepada Kerajaan Castilla, Aragon, Napoli, Sicilia dan Venecia.
Meskipun sedang memiliki banyak masalah sendiri, Ottoman satu-satunya Negara Islam yang membantu umat Islam di Andalusia. Demi umat Islam di Granada, Ottoman harus berperang dengan Negara-negara Kristen Eropa. Padahal, dari segi geografis, dinasti Hafes Tunisia dan dinasti Watsiah di Maroko bisa ikut membantu, tapi mereka memilih diam dan menonton.
Laksamana Kemal bersama angkatan Laut Ottoman menuju ke Granada melewati laut Tengah. Dalam perjalanannya itu, Laksamana Kemal menyerang Malta, Sicialia, Sardinia, Corsica, pesisir Italia dan pantai-pantai Spanyol. Namun, pasukan Kamal tidak bisa lama di wilayah itu, karena Angkatan Laut saja tidak cukup untuk menguasai semua wilayah itu, perlu serangan angkatan darat. Paling tidak, Kamal dan pasukannya telah menghancurkan pertahanan musuh, sehingga mereka tidak bisa memberikan bantuan kepada Spanyol. Laksmana Kemal juga menyerang pantai Tunisia, dimana dinasti Hafes bersembunyi dan membantu Perancis dan Spanyol. Sayangnya, pasukan angkatan laut Ottoman tidak sampai ke Castilla, karena telah kehabisan amunisi duluan di lautan karena serangan-serangan itu.
Pada tahun 1492, dinasti Bani Ahmar Granada resmi menyerahkan diri kepada Kerajaan Spanyol. Berakhirlah kekuasaan Islam di Andalusia. Sisa kapal Ottoman berhasil mengangkut lebih dari 300 ribu umat Islam dan Yahudi dari Granada menuju Aljazair, Maroko dan Turki.