Mesiuem peninggalan

in #history6 years ago

image

Hanya empat jam menjelang terbang kembali ke Jakarta dari Copenhagen, Menteri Jonan mampir melihat Carlsberg Museum di kota itu pekan lalu. Mengisi waktu yang memang sudah sempit, kurang lebih satu jam setengah, kami memutuskan menelusuri peninggalan Mesir kuno. Ada patung Raja Tut, sejumlah relief dan patung dewa berwajah singa. “Saya selalu kagum dengan peradaban ribuan tahun sebelum Masehi. Ada Mesir, Persia, India, dan China,” kata Jonan sambil melihat artifak benda-benda dari dalam peti mati raja Mesir.

Lalu pancingan itu menjadi diskusi yang asik, tentang bagaimana bangsa-bangsa itu masih berperan sampai hari ini dengan karakter yang tak jauh dari nenek moyang mereka dulu. Di hadapan sebuah relief kuno Mesir, kami berhenti sebentar. Hieroglyph. Lambang-lambang ditatah di atas batu: ada bentuk mangkok, burung, anjing, dan huruf-huruf. “Kadang secara ngawur-ngawuran saja, saya menduga emoticon di telepon seluler kita sebetulnya diilhami oleh hieroglyph ini,” kata Jonan. Awalnya mimiknya serius, lalu dia tertawa lebar.

Saya kira Jonan adalah satu dari sedikit menteri yang punya ketertarikan sejarah kuno, dan relevansinya dengan karakter bangsa. “Di museum kita bisa merenungkan banyak hal,” kata Jonan. Saya mengangguk. Kontak kita dengan benda-benda kuno itu kadang bersifat personal, sebuah masa silam yang misterius, dan memantik imajinasi.

Betapa kerajaan dan kekaisaran terbentuk dan menjadi penakluk. Betapa kekuasaan datang dan pergi, atau musnah tanpa bekas. Tentu saja kita belajar dari gairah hidup manusia di pelbagai zaman: tumbuh, bertahan, nyaris punah, dan bangkit kembali.

Coin Marketplace

STEEM 0.15
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 53554.32
ETH 2224.75
USDT 1.00
SBD 2.29