Imam Abu Hanifah VS Atheis || Jilid 3 >FINAL CHAPTER
Atheis pun mulai bertanya "Apakah Allah itu ada?" "Ya, Allah itu ada" jwab Abu Hanifah. "Apakah Dia bisa dilihat?" tanya atheis. "Tidak, Allah tidak bisa dilihat", jawab Abu Hanifah. "Kenapa? Bukankah sesuatu yang ada pasti bisa dilihat?" tnya atheis. "Jawabannya ada pada dirimu sendiri", jawab Abu Hanifah. "Apa maksudmu?" tanya atheis.
Maka mulailah Abu Hanifah balik bertanya " Apakah kamu yakin bahwa kamu punya nyawa?" "Jelas saya yakin. Kalau tidak ada nyawa maka saya tidak dapat hidup." "Kalau begitu, pernahkah kamu melihat nyawa itu?" tanya Abu Hanifah. "Tidak pernah" jawab atheis. "Kenapa tidak pernah?" tanya Abu Hanifah. Atheis pun bingung...
Source
Abu Hanifah berkata " Kamu meyakini adanya nyawa karna tanpa nyawa maka kamu akan mati namun kmu sendiri tidak bisa melihatnya. Begitupula dengan Allah. Dia wajib kita yakiniada karena tanpa Dia maka alam semesta dan seisinya akan menjadi tidak ada. Jadi, walaupun Allah tidak bisa kita lihat, namun kita wajib meyakini bahwa Dia ada karen memng keberadaanNya sangat dapat kita rasakan sbgaimana kita juga dapat merasakan keberadaan nyawa. Tidaklah mesti bahwa apa yang tidak bisa kita lihat akan otomatis menjadi tidak ada.
Atheis itu pun menjadi tidak berkutik. Namun selanjutnya dia mengajukan pertanyaan lain. "Apakah ada yang terdahulu dari Allah dan apakah ada yang terkemudian dari Nya?". Abu Hanifah menjawab " Tidak ada bagi Allah itu yang terdahulu dan tidak ada pula yang terkemudian". Atheis bertanya "Bagaimana dapat dimengerti bahwa ada sesuatu namun tidak ada yang terdahulu dan tidak ada pula yang terkemudian darinya? " Abu Hanifah berkata "Lihat saja jari-jari tanganmu, apakah ada yang terdahulu dari ibu jarimu dan apakah ada yang terkemudian dari jari kelingking?"
Karena si atheis tercengang, maka Abu Hanifah berkata "Kamu saksikan sendiri bahwa tidak ada yang terdahulu dari ibu jari dan tidak ada yang terkemudian dari kelingkingmu. Begitu pula Allah, tidak ada sesuatu yang terdahulu dari Nya dan tidak ada pula yang teremudian dariNya".
Source
Mendengar itu, atheis pun agak kesal dan berkata "Baiklah, tinggal satu pertanyaan lagi. Apa yang diperbuat Allah skarang?" Berkata Abu Hanifah "Karena yang bertanya itu adalah engkau dan yang menjawab adalah aku, maka sepantasnya kamu turun dari mimbar dan aku yang akan naik keatasnya. Jangan terbalik seperti ini. Masa yang bertanya diatas dan yang menjawab dibawah." Mendengar itu, turunlah atheis itu dari mimbar dan Abu Haifah naik keatas dan berkata "Ketahuilah, bahwa perbuatan Allah sekarang adalah menggugurkan yang batil seperti kamu dan mengangkat yang benar seperti saya".
Source
Akhirnya atheis itu kalah dalam perdebatan tersebut karena dalil-dalil aqli dari Abu Hanifah.
#Tamat
#Dinukil dari kitab Jauharat Tauhid karya syekh Ibrahim Albajuri