Alqur'an peninggalan tsunami
Hay stemians,,,, ini bukan kisah tsunami atau pun cerita museum kelas dunia, itu yang hendak saya bagi, melihat judulnya agak sedikit bagaimana gitu, tapi tak ada maksud apa-apa dibalik itu semua. yang saya tampilkan disini hanya selembar foto, yang dulu sempat saya abadikan di tahun 2010
Foto di atas itu adalah tampilan dari Alqur’an yang bernama Tafsir Rahmat, sedikit kabur. Alqur’an ini terbilang cukup lama menemani saya di Banda Aceh saat dibangku SMA dulu dan hingga sekarang masih saya pakai (belum dimuseumkan).
Jika melihat sampulnya mungkin masih kelihatan awet, namun Alqur’an ini termasuk saksi sejarah dimana sempat berenang dalam air coklat –mirip cappucino– tsunami 13 tahun yang silam.
Bisa dibilang Alqur’an ini kelelep air 100 persen dan basah, tapi yang tidak dapat disangkal bahwa bisa bertahan walaupun asinnya air laut, baunya belerang bercampur tidak membuat kertasnya mengelupas.
Pernah suatu hari saat membersihkan lumpur-lumpur yang menempel di Alqur’an ini harus ekstra sabar, lumpur yang telah menjadi debu-debu tetap melekat dan lengket tidak mau hilang begitu saja.
Terkadang juga beberapa tahun setelah tsunami membaca Alqur’an ini, aroma lumpur dan air tsunami masih begitu tercium dan mengingatkan apa yang terjadi 26 Desember silam.
Diupvote..