Aceh in the era of the Khilafah utsmani

in #histori7 years ago

HALLO STEMIN....

HUBUNGAN INDONESIA (ACEH)
DENGAN KHILAFAH UTSMANI
Part 1/2

Sejarah yang hendak dihapus dari Indonesia oleh penjajah adalah hubungan Indonesia dengan Islam, khususnya Khilafah Utsmani di Turki.

Di Aceh, misalnya, saat Kesultanan Aceh Darussalam, yang dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda, mengirimkan ulama', seorang Habib (Habib Abdurrahman) untuk menemui Khalifah di Istambul guna meminta bantuan kepada Sang Khalifah untuk melawan Portugis, maka Khalifah pun mengirimkan bantuan.

Kapal berisi para ulama dan tentara terlatih Khilafah Utsmani. Kapal tersebut dilengkapi dengan meriam. Meriam itu kini ada di Musium Belanda, dan tertulis di sana dari Aceh (Indonesia).

Mereka yang ditugaskan di Aceh ini sebagian wafat dan dimakamkan di Aceh. Makamnya hingga kini masih ada. Di bangunan baru yang telah dipugar, terdapat replika Kapal Perang dari Khilafah Utsmani, meriam dan fotonya.

Di di dinding ruangan juga terpampang foto Khalifah Sulaiman al-Qanuni, Khalifah yang agung, dengan wilayah 22 juta km2.

Para ulama dan tentara Khilafah Utsmani yang dikirim ke Aceh dipimpin oleh Selahuddin, yang makamnya ada di sana. Selahuddin juga menjadi guru dari putra Sultan Iskandar Muda.

Inilah jejak peninggalan Khilafah Utsmani yang tak mungkin dilupakan. Bukti, bahwa Khilafah Utsmani mempunyai andil dalam perjuangan di Indonesia melawan penjajahan.

Jadi, aneh kalau hari ini gagasan Khilafah dituduh akan menghancurkan Indonesia. Selain bertentangan dengan fakta sejarah, tuduhan ini juga menyalahi keyakinan umat Islam sepanjang sejarah, bahwa Khilafah adalah payung dan pelindung dunia Islam.

Semoga Allah melindungi umat Islam, dari berbagai fitnah dan propaganda untuk menghancurkan kekuatannya.

English

INDONESIA RELATIONS (ACEH)
WITH UTSMANI'S GUIDE
Part 1/2

The history to be removed from Indonesia by the invaders is Indonesia's relationship with Islam, especially the Ottoman Caliphate in Turkey.

In Aceh, for example, when the Sultanate of Aceh Darussalam, led by Sultan Iskandar Muda, sent a scholar ', a Habib (Habib Abdurrahman) to meet the Caliph in Istanbul to seek help from the Caliph against the Portuguese, the Caliph sent in aid.

The ship contains the scholars and trained soldiers of the Ottoman Caliphate. The ship is equipped with a cannon. The cannon is now in the Dutch Museum, and written there from Aceh (Indonesia).

Those assigned in Aceh are partly dead and buried in Aceh. His tomb is still there. In the newly restored building, there is a replica of the Warship of the Uthmani Caliphate, its cannons and photographs.

On the wall of the room also emblazoned photos of Caliph Sulaiman al-Qanuni, the great Caliph, with an area of ​​22 million km2.

The ulema and the Uthmani Khilafah's army sent to Aceh were led by Selahuddin, whose grave was there. Selahuddin also became a teacher of the son of Sultan Iskandar Muda.

This is the trace of the Ottoman Empire that can not be forgotten. Evidence, that the Ottoman Caliphs have a stake in the struggle in Indonesia against colonialism.

So, it is strange that today the idea of ​​the Khilafah is accused of destroying Indonesia. In addition to contradicting historical facts, these allegations also violate Muslim beliefs throughout history, that the Khilafah is the umbrella and protector of the Islamic world.

May Allah protect the Muslims, from various slanders and propaganda to destroy his power. image

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.20
JST 0.036
BTC 93600.04
ETH 3361.63
USDT 1.00
SBD 3.83